Penutup Pengaruh humanitarian intervention PBB terhadap politik dalam negeri Myanmar paska bencana cyclone nargis tahun 2008

21 dan mengklaim diri mereka sebagai suku pertama di Myanmar yang menganut agama Budha. Warga suku Rakhine sebagian besar juga berprofesi sebagai petani beras. Berikutnya adalah suku Mon, suku ini tinggal di negara bagian Mon yang juga berbatasan dengan Thailand. Mon adalah suku pertama yang mendiami wilayah Asia Tenggara dan yang menyebarkan ajaran Budha ke wilayah Burma Myanmar dan Thailand. Suku Mon datang pertama kali ke wilayah Mon sekitar tahun 1500 sebelum Masehi dan sebagian besar penduduk Mon adalah petani. Suku yang juga berbatasan dengan Thailand adalah suku Karenni Kayah. Suku Kayah datang dari Mongolia pada abad ke 8 SM. Suku ini mendiami wilayah bagian Karenni di perbatasan antara Thailand dan Myanmar. Suku Kayah sering disebut sebagai “Red Karen” karena kebiasaan penduduknya menggunakan pakaian merah. Suku Kayah ada sekitar 5 dari total populasi Myanmar dan beragama Kristen. Selanjutnya terdapat suku Kachin, suku ini mendiami wilayah paling utara Myanmar yang berbatasan dengan Cina. Mayoritas penduduk Kachin beragama Kristen dan berprofesi sebagai petani; Suku Chin datang ke Myanmar dari Cina, mendiami wilayah bagian Chin yang berbatasan dengan Bangladesh dan India. 70 persen penduduk Chin beragama Kristen. Di Myanmar juga terdapat suku yang penduduknya beragama Islam yaitu suku Ronghiya yang tinggal di utara Rakhine. Dan terakhir suku The Wa yaitu suku yang mendiami wilayah Shan dan mayoritas menganut animisme. Sebagian besar penduduk suku The Wa adalah petani, namun karena wilayah yang berbukit-bukit menyebabkan lahan mereka kurang subur, yang akhirnya membuat penduduk suku The Wa mengembangkan opium yang digunakan untuk memproduksi narkotika Zahler 2010, h.15-16. 22 Meski memiliki keragaman etnis, dominasi suku dan agama di Myanmar sangat terlihat jelas. Suku Burman adalah suku yang mendominasi berbagai bidang kehidupan Myanmar dengan 23 persen penduduk dari total popolasi Myanmar. Steinberg 2010 h.59 menjelaskan dominasi suku di Myanmar juga menyebabkan Myanmar memutuskan untuk menjadi negara beragama Budha. Suku Burman merupakan suku mayoritas di Myanmar dan beragama Budha. Pada masa pemerintahan Perdana Menteri U Nu tahun 1961, Myanmar resmi menjadi negara beragama Budha. Keputusan ini meski diterima namun pada dasarnya menyinggung perasaan suku minoritas lain seperti Kachin dan Karen yang tidak menganut agama Budha. Dominasi suku mayoritas ini juga menyebabkan banyak pemberontakan yang kemudian menimbulkan masalah baru bagi Myanmar seperti pemberontak yang kabur ke negara tetangga Myanmar menyebabkan konflik di perbatasan yang juga mengancam integritas dari Myanmar itu sendiri. Menurut Irewati 2007 h.7 dengan keadaan geografis yang cukup strategis, yaitu berbatasan dengan 5 negara serta keragaman etnis ikut mempengaruhi dan membentuk kehidupan politik domestik Myanmar. Dari kelima negara yang berbatasan langsung dengan Myanmar hampir semua memiliki hubungan politik yang kurang baik dengan Myanmar. Seperti dengan Thailand, Bangladesh dan India. Ketiga negara ini memiliki masalah terkait perbatasan dan pengungsi serta kelompok pemberontak. Masalah pengungsi ini terkait dengan kelompok etnis Myanmar yaitu suku Mon, Karenni dan Karen yang menghindar dari pengejaran Junta Militer yang kemudian melarikan diri guna mencari perlindungan di wilayah negara tetangga seperti Thailand Selatan. Hubungan Myanmar dengan Bangladesh ditandai dengan