Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
21 3. Destilasi Uap
Proses destilasi lebih banyak digunakan untuk senyawa organik yang tahan pada suhu yang cukup tinggi, yang lebih tinggi dari titik didih pelarut yang
digunakan. Pada umumnya lebih banyak digunakan untuk minyak atsiri. 4. Ekstraksi Kontinue
Menggunakan soklet dengan pemanasan dan pelarut akan dapat dihemat karena terjadinya sirkulasi yang selalu membasahi sampel. Proses ini sangat baik
untuk senyawa-senyawa yang tidak terpengaruh oleh panas. 5. Maserasi
Perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan pada temperatur kamar. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam, karena
dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara didalam dan diluar sel dan ekstraksi senyawa
akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. Pemilihan pelarut yang digunakan untuk proses maserasi akan memberikan efektivitas yang
tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut tersebut. Secara umum pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan
dalam proses isolasi senyawa bahan alam.
2.4.2. Pemekatan Larutan
Hasil isolasi dalam jumlah pelarut yang cukup banyak didapat, dipekatkan dengan menggunakan evaporator rotari dan penggunaan metode tersebut adalah
untuk menghindari penggunaan temperatur pada proses pemekatan yaitu dapat digunakan pompa vakum dengan pengaliran air, sehingga dalam alat akan terjadi
pengurangan tekanan dan pelarut akan menguap pada temperatur dibawah titik didihnya.
Keuntungan dengan menggunakan kondisi vakum adalah untuk menghindari agar senyawa metabolit sekunder tidak akan terdegradasi selama proses pemekatan
atau pengurangan pelarut karena tidak menggunakan panas. Hasil yang diperoleh berupa ekstrak kasar yang mana seluruh senyawa bahan
alam yang terlarut dalam pelarut yang digunakan akan berada pada ekstrak kasar ini.
Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
22 Setelah pemekatan akan dipisahkan berdasarkan kepolaran komponen dengan
menggunakan corong pisah, yang ekstrak dengan menambahkan pelarut non polar, semipolar atau menambahkan kepolaran dengan aquadest, dan perlu diperhatikan
ekstraksi banyak kali n kali dengan jumlah pelarut sedikit akan lebih baik dibandingkan dengan ekstraksi 1 kali dengan penambahan pelarut dengan jumlah
yang besar jumlah pelarut = n kali ekstraksi yang dilakukan.
2.4.3. Jumlah Komponen Senyawa
Penentuan sejumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan mengunakan kromatografi lapis tipis KLTTLC dengan menggunakan plat KLT yang sudah siap
pakai dan pada umumnya digunakan plat KLT lapisan silika gel. Pemilihan eluen yang cocok sebagai pengelusi maka akan terdeteksi jumlah
komponen yang berbeda dalam ekstrak kasar, yang terpisah berdasarkan Rf dari masing-masing senyawa.
Pemilihan eluen sebaiknya dimulai dari pelarut organik yang tidak polar seperti heksana dan peningkatan kepolaran dengan etil asetat atau pelarut yang lebih
polar lainnya tergantung perbandingan dari kedua pelarut tersebut. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan pelarut organik untuk eluen harus bebas air, karena
dengan adanya air akan mengganggu kepolaran masing-masing pelarut, dan untuk itu akan lebih baik menggunakan pelarut organik yang telah didestilasi.
2.4.4. Pemisahan Komponen Kimia