HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL INVESTASI TIDAK TERIKAT THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURNS OF UNRESTRICTED INVESTMENT

30. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL INVESTASI TIDAK TERIKAT 30. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURNS OF UNRESTRICTED INVESTMENT

Akun ini merupakan distribusi bonus, marjin dan bagi This account represents bonus, margin and profit hasil untuk para nasabah :

sharing distributed to third parties as follows:

Deposito Mudharabah

Mudharabah time deposits Tabungan Mudharabah

Mudharabah saving deposits Obligasi Syariah Mudharabah

Sharia Mudharabah bonds Sertifikat Investasi Mudharabah antar

Mudharabah Interbank sharia investment Bank Syariah

50 PT Bank Syariah Mandiri

31. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

31. OTHER OPERATING INCOME

Administrasi pembiayaan

Administration fees Pendapatan Hiwalah

Hiwalah Pendapatan Qardh

Qardh Pendapatan transaksi valuta asing – bersih

Gain on foreign exchange – net Provisi dan komisi selain pembiayaan

Other fees and commisions Provisi dan komisi pembiayaan

Fees and commissions Imbalan mudharabah muqayyadah

Mudharabah muqayyadah fees Pendapatan Rahn

Rahn Lainnya 21.349.425 1.255.109 Others

Dalam pendapatan hiwalah terdapat pendapatan dari Under hiwalah income include fees amounting to restrukturisasi hiwalah melalui perpanjangan masa

Rp 916,850 arising from the restructuring of hiwalah pelunasan sebesar Rp 916.850 yang perlakuannya masih

through the extension state of the repayment period. menunggu fatwa Dewan Syariah Nasional.

This treatment of restructuring fees is pending the fatwa of the National Sharia Board.

32. BEBAN TENAGA KERJA

32. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS

Gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan

Salaries and employee benefits Pendidikan dan pelatihan

Training and development Pengobatan 3.856.452 2.867.379

Medical Premi asuransi

Insurance Lainnya 4.926.504 10.779.026 Others

33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

33. GENERAL AND ADMINISTRATIVE

Penyusutan aktiva tetap (Catatan 12)

Depreciation (Note 12) Sewa

Rent Promosi 14.612.835 9.873.195 Promotion

Listrik, telepon, air dan gas

Electricity, telephone, water and gas Pemeliharaan dan perbaikan

Repairs and maintenance Komunikasi data

Data communication Cetakan dan alat tulis

Office supplies Perjalanan dinas

Travelling Keamanan 2.670.382 1.617.906 Security Transportasi 2.121.900 1.390.191 Trasportation

Premi asuransi

Insurance Beban kantor

Office expenses Jasa tenaga ahli

Professional fees Biaya emisi obligasi syariah mudharabah (Catatan 2s)

Bonds issuance cost (Note 2s) Lainnya 15.106.539 7.503.114 Others

51 PT Bank Syariah Mandiri

34. PEMBALIKAN (BEBAN) PENYISIHAN KERUGIAN 34. REVERSAL OF ALLOWANCE (PROVISION) FOR AKTIVA PRODUKTIF

POSSIBLE LOSSES OF EARNING ASSETS

Giro pada bank lain

Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain

Placements with other banks Efek-efek (3.546.205) (454.958) Securities Piutang (43.123.911) (10.036.095) Receivables Pinjaman qardh

Other receivables Pembiayaan mudharabah

Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah

Musyarakah financing

Jumlah - bersih

Total - Net

35. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA – LAIN-LAIN

35. OTHER OPERATING EXPENSE – MISCELLANEOUS

Biaya premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga

Insurance for third party fund guarantee Biaya bunga pinjaman subordinasi

Interest expense on subordinated loan Lain-lain 806.994 419.666 Others

36. PENDAPATAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL – BERSIH

36. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET

Sewa 557.939 338.047 Rent Laba penjualan aktiva tetap

Gain on sale of premises and equipment Keuntungan selisih kurs

Gain on foreign exchange – net Denda dan sanksi

Penalties Lain-lain – bersih

Others – net

37. PENSION PLAN AND EMPLOYEE’S BENEFITS KARYAWAN

37. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN

Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti The Bank established a defined contribution pension untuk karyawan tetap yang berusia di bawah 56 tahun.

plan covering all of its permanent employees under 56 Iuran dana pensiun yang disetor untuk tahun yang

years of age. The Bank’s contribution to the pension berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 adalah

plan amounted to Rp 2,144,564 and Rp 2,346,840 for sebesar Rp 2.144.564 dan Rp 2.346.840. Pada tanggal

the years ended December 31, 2004 and 2003,

31 Desember 2004 dan 2003 jumlah akumulasi dana respectively. As of December 31, 2004 and 2003, total pensiun yang merupakan kontribusi Bank adalah

accumulated contributions to the pension fund sebesar Rp 9.628.417 dan Rp 6.632.351. Program

amounted to Rp 9,628,417 and Rp 6,632,351, pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga

respectively. The pension plan is managed by DPLK Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia yang telah disetujui

Manulife Indonesia which was established based on berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.KEP-

Ministry of Finance Decree No.KEP-128/KM.6/2002 128/KM.6/2002 tanggal 17 Juni 2002.

dated June 17, 2002.

52 PT Bank Syariah Mandiri

Pada tanggal 25 Maret 2003, Undang-undang No. 13 On March 25, 2003, Indonesia Law No. 13 year 2003 tahun 2003 (UU No. 13/2003) tentang

(UU No. 13/2003 was enacted to replace the decree of “Ketenagakerjaan” telah disahkan sebagai pengganti dari

the Ministry of Manpower No. Kep-150/Men/2000. As of Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.

December 31, 2003 the Bank recorded provision for Kep-150/Men/2000. Pada tanggal 31 Desember 2003

employee service entitlements in compliance with UU Bank telah mencatat akrual dan beban kesejahteraan

No. 13/2003 which was determined based on an karyawan menurut UU No. 13/2003 berdasarkan

actuarial calculation by PT Dayamandiri perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT

Dharmakonsilindo an independent Dharmakosilindo an Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen,

independent actuary, as stated in its report dated berdasarkan laporannya tertanggal 11 Maret 2004.

March 11, 2004.

Efektif 1 Januari 2004, Bank telah menerapkan PSAK 24 Effective January 1, 2004, the Bank adopted PSAK 24 ( (revisi 2004) tentang Imbalan Kerja. Bank telah

revised 2004) “Employee Benefits”. The Bank recorded mencatat kewajiban imbalan kerja berdasarkan

employee benefits obligation based on an actuarial perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT

performed by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen,

independent actuary as stated in its report dated berdasarkan laporannya tertanggal 8 Pebruari 2005.

February 8, 2005. The actuarial calculation was made Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan projected

using the projected unit credit method using the unit credit method dengan asumsi-asumsi sebagai

following assumptions :

a. Tingkat bunga diskonto per tahun

Discount rate per annum a.

b. Tingkat kenaikan gaji per tahun

Future salary increases per annum b.

c. Usia pensiun

55 tahun

55 tahun

Normal pension age c.

Mortality rate using the CSO 1980 table d. mengikuti tabel CSO 1980

d. Tingkat mortalita

(kematian)

Dampak dari penerapan PSAK 24 (revisi 2004), Bank Bank has been restated the estimated of employee telah menyajikan kembali estimasi kewajiban imbalan

benefits obligation as the effects of the adoption of kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

PSAK No. 24 (revised 2004) for the year ended Desember 2003.

December 31, 2003.

Perhitungan beban manfaat karyawan yang diakui The calculation of employee service entitlement which dilaporan laba rugi adalah sebagai berikut :

reported in statements of income as follows :

2003 (Disajikan Kembali)/

(As restated)

Rp

Rp

Biaya jasa kini

Current service cost Beban Bunga

Interest expense Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria 29.497 29.497 Actuarial gains (losses) amortization

Jumlah beban manfaat karyawan

Total employee’s service entitlement

53 PT Bank Syariah Mandiri

Estimasi kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca The estimated of employee benefits obligation which adalah sebagai berikut:

reported in the balance sheet are as follows :

2003 (Disajikan Kembali)/

(As restated)

Rp

Rp

Saldo awal tahun

Balance at beginning of year Beban manfaat karyawan

Employee service entitlement Pembayaran manfaat pesangon

Payment of employee benefits karyawan (185.037) (110.052)

Kewajiban imbalan kerja

Employee banefits obligation

Perubahan estimasi kewajiban imbalan kerja yang diakui The movement of estimated employee benefits di neraca adalah sebagai berikut :

entitlements which reported in the balance sheet are as follows:

2003 (Disajikan Kembali)/

(As Restated)

Rp

Rp

Nilai sekarang kewajiban manfaat karyawan awal periode

Balance at beginning of year Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui

Unrecognized gains (losses) actuarial Beban jasa lalu yang belum diakui

Unrecognized past service cost

Kewajiban imbalan kerja

Employee benefit obligation

38. INFORMASI SEGMEN USAHA

38. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen usaha berdasarkan wilayah geografis Financial information based on geographical area is as adalah sebagai berikut:

AKTIVA ASSETS

70.024.338 Cash Penempatan pada Bank Indonesia

Kas

726.327.827 Placement with Bank Indonesia Current account with other Banks – Giro pada bank lain - bersih

64.825.676 net Efek-efek Penempatan - bersih pada bank lain - bersih

170.408.700 426.930.015 Securities – net Piutang - bersih

Placement with other Banks – net

4.073.431.380 Receivables – net Pembiayaan Pinjaman qardh mudharabah - bersih - bersih

295.251.036 56.140.093 Mudharabah financing – net Qardh – net Pembiayaan musyarakah - bersih

756.171.279 Musyarakah financing – net Aktiva Aktiva yang pajak diperoleh tangguhan untuk ijarah - bersih

28.763.489 3.533.493 Deferred tax asset

Aktiva tetap - bersih

108.597.556 Premises and equipment – net Aktiva lain-lain

89.544.384 Other assets

Total Aktiva

6.869.949.266 Total Assets

KEWAJIBAN LIABILITIES

980.660.896 27.253.223 Deposits Simpanan dari bank lain

Simpanan Kewajiban segera

Current liabilities

Undistributed revenue sharing Deposit from other Banks Surat berharga yang diterbitkan

54.438.130 Bagi hasil yang belum dibagikan

200.000.000 27.609.477 Hutang pajak

30.625.828 Taxes payables Estimasi kerugian komitmen dan

Estimated losses on commitment and kontinjensi

1.643.812 contingencies Kewajiban lain-lain

19.428.587 Other liabilities Pinjaman Kewajiban subordinasi pada bank lain

46.425.000 32.000.000 Liabilities to other Banks Subordinated loan

Total Kewajiban

1.420.084.953 Total Liabilities

54 PT Bank Syariah Mandiri

INVESTASI TIDAK TERIKAT URESTRICTED INVESTMENT

BUKAN BANK NON BANK - - Tabungan Deposito mudharabah mudharabah

3.208.068.710 1.536.277.484 Mudharabah time deposits BANK

Mudharabah saving deposits

BANK - - Tabungan Deposito mudharabah mudharabah

125.800.000 30.948.615 Mudharabah time deposit

Mudharabah saving deposits

JUMLAH INVESTASI TIDAK TERIKAT

4.901.094.809 Total Unrestricted Investment

PENDAPATAN SEGMEN SEGMENT INCOME

413.126.093 Sales income Pendapatan sewa

Pendapatan dari jual beli

1.671.926 Rent income Pendapatan

Revenue sharing income Pendapatan bagi operasi hasil utama lainnya

110.950.393 58.525.568 Other main operating income Pendapatan operasional lainnya

102.041.876 Other operating income Pendapatan bukan operasional lainnya - bersih

9.778.367 Non operating income – net Jumlah

696.094.223 Total Income

BEBAN SEGMEN Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi

SEGMENT EXPENSES

tidak Third parties share on returns of Beban terikat operasional lainnya

276.423.093 269.250.350 Other operating expenses unrestricted investments Beban pajak

46.973.921 Income tax expenses Jumlah

592.647.364 Total expenses

Laba (Rugi) Bersih

103.446.859 Net Income (Loss)

AKTIVA ASSETS

971.636.837 Placement with Bank Indonesia Current account with other Banks – Giro pada bank lain - bersih

51.416.668 Cash Penempatan pada Bank Indonesia

16.447.401 net Penempatan pada bank lain - bersih

19.800.000 75.855.645 Securities – net Piutang - bersih

Placement with other Banks – net Efek-efek - bersih

1.664.786.063 Receivables – net Pinjaman

121.720.940 54.251.488 Mudharabah financing – net Pembiayaan musyarakah - bersih

Qardh – net Pembiayaan qardh mudharabah - bersih - bersih

278.437.604 Musyarakah financing – net Aktiva yang diperoleh untuk ijarah - bersih Aktiva pajak tangguhan

1.416.907 Deferred tax asset Aktiva tetap - bersih

86.018.479 Premises and equipment – net Aktiva lain-lain

71.657.870 Other assets

Total Aktiva

3.422.303.108 Total Assets

KEWAJIBAN Kewajiban segera 9.174.837

13.149.888 Current liabilities LIABILITIES

297.796.032 Deposits Simpanan dari bank lain Bagi hasil yang belum dibagikan

17.229.608 182.235 Undistributed revenue sharing Deposit from other Banks Surat berharga yang diterbitkan

200.000.000 Securities issued Hutang pajak

3.982.677 Estimated losses on commitment and Estimasi kerugian komitmen dan Taxes payables

755.477 contingencies Kewajiban lain-lain

9.494.053 Other liabilities Pinjaman subordinasi

32.000.000 Subordinated loan

Total Kewajiban

574.589.970 Total Liabilities

INVESTASI TIDAK TERIKAT BUKAN BANK URESTRICTED INVESTMENT NON BANK - Tabungan mudharabah

752.698.177 Mudharabah saving deposits - Deposito mudharabah

1.578.393.946 Mudharabah time deposits BANK

BANK - - Tabungan Deposito mudharabah mudharabah

28.774.499 38.223.400 Mudharabah saving deposits Mudharabah time deposit

JUMLAH INVESTASI TIDAK TERIKAT

2.398.090.022 Total Unrestricted Investment

PENDAPATAN SEGMEN SEGMENT INCOME

Pendapatan dari jual beli

211.744.260 Sales income Pendapatan sewa

2.975.602 Rent income Pendapatan Pendapatan operasi bagi hasil

Revenue sharing income utama lainnya

44.301.818 20.471.978 Other main operating income Pendapatan operasional lainnya

51.962.996 Other operating income Pendapatan bukan operasional lainnya - bersih

1.428.621 Non operating income – net Jumlah

332.885.275 Total Income

BEBAN SEGMEN SEGMENT EXPENSES

Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi Third parties share on returns of tidak terikat

148.389.196 unrestricted investments Beban Beban pajak operasional lainnya

159.995.904 8.665.506 Other operating expenses Income tax expenses Jumlah

317.050.606 Total expenses

Laba (Rugi) Bersih

15.834.669 Net Income (Loss)

55 PT Bank Syariah Mandiri

39. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

39. RELATED PARTY TRANSACTIONS

Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi In the normal course of business, the Bank entered into dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

transactions with certain related parties. Transactions istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai

with related parties were conducted under terms and hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan

conditions similar to those granted to third parties. kondisi yang sama dengan pihak ketiga.

Saldo aktiva, kewajiban dan investasi tidak terikat The balance accounts with related parties are as follows dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Aktiva Assets Giro pada bank lain

Current accounts with other banks PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Murabahah receivables from key Piutang murabahah karyawan kunci

Total Persentase terhadap jumlah aktiva

Percentage to total assets

Kewajiban Liabilities Giro wadiah karyawan kunci

Wadiah demand deposits key employees Kewajiban lain-lain kepada

Other liabilities to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah

Total Persentase terhadap jumlah kewajiban

Percentage to total liabilities

Investasi Tidak Terikat Unrestricted investments Tabungan karyawan kunci

Savings deposits from key employees Deposito karyawan kunci

Time deposit key employees

Jumlah

Total Persentase terhadap jumlah investasi

Penrcentage to total unrestricted tidak terikat

Sifat hubungan istimewa:

Nature of related parties :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is the Bank’s saham Bank. Karyawan kunci merupakan orang-orang

shareholder. Key employee represents those persons yang mempunyai hubungan wewenang dan tanggung

having authority and responsibility as defined under jawab sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7

PSAK No. 7, “Related Parties Disclosures”. tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

56 PT Bank Syariah Mandiri

40. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

40. COMMITMENT AND CONTINGENCIES

Kewajiban Komitmen

Commitment Payables

Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan

Unused financing facilities

Penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan

Unrealized spot foreign currency sold

LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor

52.988.568 Outstanding irrecovable letters of credit

Kewajiban Kontinjensi

Contingent Payables

Penerbitan jaminan dalam bentuk

Guarantee issued in the form of bank

garansi bank

41. POSISI DEVISA NETO

41. NET OPEN POSITION

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku,

Based on prevailing Bank Indonesia regulation the net

posisi devisa neto merupakan penjumlahan dari nilai

open position represents the total of absolute amounts

absolut atas selisih bersih aktiva dan kewajiban dari

of the net differences between the assets and liabilities

masing-masing mata uang asing, baik dalam neraca

dominated in foreign currencies, in the balance sheet

maupun rekening administratif. Pada tanggal 31

and administrative accounts. As of December 31, 2004

Desember 2004 dan 2003 Bank telah memenuhi and 2003 the Bank is in compliance with Bank ketentuan Bank Indonesia tentang Posisi Devisa Neto.

Indonesia regulation regarding net open position.

Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31

The Bank’s Net Open Position (NOP) as of December

Desember 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut:

31, 2004 and 2003 are as follows :

2004 Kewajiban

dan Kewajiban pada

Aktiva dan

Rekening

Aktiva pada

Administratif

Posisi Devisa

Liabilities and

(Absolut)/

Assets and

Administrativ

Open Position

Administrative

e Liabilities

(Absolute

Assets Account

Dolar Amerika Serikat

Unites States Dollar

Riyal Saudi Arabia

Saudi Arabia Real

Dolar Singapura

Singapore Dollar

Euro 3.445.128 5.449.421 2.004.293 Euro Jumlah 35.466.780 Total Modal 583.460.000 Capital

Persentase PDN terhadap

Percentage of NOP to Capital

Modal

57 PT Bank Syariah Mandiri

2003 Kewajiban

dan Kewajiban pada

Aktiva dan

Rekening

Aktiva pada

Administratif

Posisi Devisa

Liabilities and

(Absolut)/

Assets and

Administrativ

Open Position

Administrative

e Liabilities

(Absolute

Assets Account

Dolar Amerika Serikat

Unites States Dollar

Riyal Saudi Arabia

Saudi Arabia Real

Dolar Singapura

Singapore Dollar

Euro 275.804 -- 275.804 Euro Jumlah 52.647.109 Total Modal 495.098.158 Capital

Persentase PDN terhadap

Percentage of NOP to Capital

Modal

42. ANALISA JATUH TEMPO AKTIVA, KEWAJIBAN DAN

42. ANALYSIS OF ASSETS, LIABILITIES AND INVESTASI TIDAK TERIKAT BERDASARKAN UNRESTRICTED INVESTMENTS BASED ON

PERIODE YANG TERSISA

REMAINING MATURITIES

Tabel dibawah menyajikan aktiva dan kewajiban Bank

An analysis of the remaining maturities of the Bank’s

yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa assets and liabilities as of December 31, 2003 and sejak tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 sampai jatuh

1 s/d 3 bulan/

1 to 3 months

months

> 1 to 5 years

Aktiva Assets

Kas

Cash Penempatan pada Bank Indonesia

Placements with Bank Indonesia Giro pada bank lain

Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain

Placements with other banks Efek-efek

Securities Piutang

Receivables Pinjaman qardh

Qardh Pembiayaan mudharabah

Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah

Musyarakah financing Aktiva lain-lain

Other assets Jumlah aktiva

Total Assets

Kewajiban Liabilities

Current liabilities Simpanan

Kewajiban segera

Deposits Simpanan dari bank lain

Deposits from other banks Bagi hasil yang belum dibagikan

Undistributed revenue sharing Surat berharga yang diterbitkan

Securities issued Hutang pajak

Taxes payables Pinjaman subordinasi

Subordinated loan Kewajiban kepada bank lain

Liabilities to other banks Kewajiban lain-lain

Other liabilities Jumlah kewajiban

Total Liabilities

Investasi Tidak Terikat Unrestricted Investments

Tabungan mudharabah

Mudharabah saving deposits Deposito mudharabah

Mudharabah time deposits Tabungan mudharabah bank

Mudharabah saving deposits Deposito mudharabah bank

Mudharabah time deposits Jumlah investasi tidak terikat

Total Unrestricted Investments Selisih aktiva dengan kewajiban dan

Excess of assets over the liabilities investasi tidak terikat

and unrestricted investments

58 PT Bank Syariah Mandiri

1 s/d 3 bulan/

1 to 3 months

months

> 1 to 5 years

Aktiva Assets

Cash Penempatan pada Bank Indonesia

Placements with Bank Indonesia Giro pada bank lain

Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain

Placements with other banks Piutang

Receivables Pinjaman qardh

Qardh Pembiayaan mudharabah

Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah

Musyarakah financing Aktiva lain-lain

Other assets Jumlah aktiva

Total Assets

Kewajiban Liabilities

Current liabilities Simpanan

Kewajiban segera

Deposits Simpanan dari bank lain

Deposits from other banks Bagi hasil yang belum dibagikan

Undistributed revenue sharing Surat berharga yang diterbitkan

Securities issued Hutang pajak

Taxes payables Pinjaman subordinasi

Subordinated loan Kewajiban lain-lain

Other liabilities Jumlah kewajiban

Total Liabilities

Investasi Tidak Terikat Unrestricted Investments

Tabungan mudharabah

Mudharabah saving deposits Deposito mudharabah

Mudharabah time deposits Tabungan mudharabah bank

Mudharabah saving deposits Deposito mudharabah bank

Mudharabah time deposits Jumlah investasi tidak terikat

Total Unrestricted Investments Selisih aktiva dengan kewajiban dan

Excess of assets over the liabilities and investasi tidak terikat

unrestricted investments

Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi The Bank has performed the following measures to maturity gap yang ada adalah sebagai berikut:

address the gap in maturity :

1. Channelling third party funds into receivables and dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan

1. Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan

financing with terms not exceeded the period of jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu

the funds accumulated. Therefore, short-term penghimpunan dana. Dengan demikian dana jangka

funding will be channeled in short-term financing, pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan

while long-term funding will be channeled to long- jangka pendek. Demikian juga sebaliknya untuk

term financing.

pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka panjang pula.

2. Grant competitive profit sharing rates to long-term dalam periode jangka panjang dengan hasil yang

2. Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun

third party funds.

lebih kompetitif.

43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

43. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS

Efektif 1 Januari 2004, Bank menerapkan Penerapan Effective January 1, 2004, the Bank adopted PSAK No. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (revisi 2004)

24 (revised 2004) “Employee Benefits”. For comparative tentang “Imbalan Kerja”. Untuk tujuan perbandingan

purposes, the financial statements for the year ended laporan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

December 31, 2003 have been restated to reflect the Desember 2003 telah disajikan kembali untuk

effects of the adoption of the new accounting standard, mencerminkan penerapan retrospektif dari perubahan

the details of which follows :

kebijakan akuntansi yang berpengaruh pada akun-akun sebagai berikut :

59 PT Bank Syariah Mandiri

As previously

As restated

Aktiva pajak tangguhan

Deferred tax assets Kewajiban lain-lain

Other liabilities Beban operasional lainnya

Other operating expenses Laba bersih

Net income Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 46.748.992 46.426.440 Retained earnings – unappropriated

44. KONDISI EKONOMI

44. ECONOMIC CONDITIONS

Operasi Bank telah dipengaruhi dan akan terus The operation of the Bank has been affected and may terpengaruh untuk jangka waktu tertentu di masa yang

continue to be affected in the future by the economic akan datang oleh kondisi ekonomi Indonesia. Meskipun

conditions in Indonesia. Despite recent improvements akhir-akhir ini telah tejadi perbaikan sebagaimana

in key economic indicators, Indonesian banks have ditujukan oleh indikator-indikator penting perekonomian,

engaged in limited lending activities. Any worsening of perbankan Indonesia masih mengalami pembatasan

the economic conditions, including the significant dalam aktifitas pemberian kredit. Kondisi ekonomi ini,

depreciation of the rupiah or increase in interest rates, termasuk terjadinya depresi mata uang Rupiah atau

could adversely affect the ability of the Bank’s naiknya tingkat suku bunga menyebabkan menurunnya

customers (including borrowers and other contractual kemampuan para nasabah Bank (termasuk para debitur

counter parties) to fulfill their obligation when they dan para pihak lainnya) untuk memenuhi kewajiban

mature, and consequently negatively impact the Bank’s pembayaran pada saat jatuh tempo, yang berakibat pada

profitability and is capital adequacy. The Bank reported profitabilitas bank dan kecukupan modalnya. Bank

net profits of Rp 103,466,859 and Rp 15,810,964 in melaporkan laba bersihnya sebesar Rp 103.446.859 dan

2004 and 2003, respectively, and positive cash flows of Rp 15.834.669 masing-masing untuk tahun 2004 dan

Rp 292,165,604 and Rp 133,260,863 as of December 2003, dan arus kas positif sebesar Rp 292.165.604 dan

31, 2004 and 2003, respectively. Economic Rp 133.260.863 masing-masing untuk tahun-tahun yang

improvements and sustained recovery are dependent berakhir pada tanggal 31Desember 2004 dan 2003.

upon several factors such as fiscal and monetary Perbaikan kondisi ekonomi dan terus berlangsungnya

actions being undertaken by the Government and pemulihannya adalah tergantung pada beberapa faktor-

others, actions that are beyond the control of the Bank. faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter dan kebijakan

lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank.

45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN

45. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PEMBAYARAN BANK UMUM

COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Based on the Decree No. 26/KMK.17/1998 dated Republik Indonesia No. 26/KMK.17/1998 tanggal 28

January 28, 1998 of the Minister of Finance, which was Januari 1998 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan

replaced by Decree No. 179/KMK.01/7/2000 date May Menteri Keuangan Republik Indonesia

26, 2000 of the Minister of Finance, the Government No.179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah

undertook to guarantee commercial bank’s liabilities, menjamin kewajiban bank umum meliputi giro,

including demand deposits, savings deposits, time tabungan, deposito berjangka dan deposit on-call,

deposits and deposits on call, bonds, securities issued, obligasi, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman

inter-bank call money, fund borrowings, antar bank, pinjaman yang diterima,

swaps/hedges/futures, derivatives and other contigent swaps/hedges/futures, derivatif dan kewajiban kontinjen

liabilities such as bank guarantees, standby letters of lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit,

credit, performance bonds and other liabilities except performance bonds dan kewajiban sejenis selain

the subordinated loan and liabilities to directors, pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur,

commissioners and related parties. komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

60 PT Bank Syariah Mandiri

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Based on the joint decrees No. 32/46/KEP/DIR and No. Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan No.

181/BPPN/0599 of the Directors of Bank Indonesia and 181/BPPN/0559 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu

the Chairman of IBRA dated May 14, 1999, the term of jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya

the above guarantee had been automatically extended untuk jangka waktu enam bulan berikutnya. Pada tahun

for another six months. In 2001, the joint decrees of 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia

the Directors of Bank Indonesia and the Chairman of dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank

IBRA were replaced by Bank Indonesia regulation No. Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN

1035/BPPN/0401 of the Chairman of IBRA. No. 1035/BPPN/0401. Selanjutnya, pada tahun 2001,

Furthermore, in 2001, the Chairman of IBRA issued Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-

Decree No. SK-1036/BPPN/0401 that provides for 1036/BPPN/0401 yang mengenai jaminan Pemerintah

specific operational guidance in respect of the terhadap kewajiban pembayaran bank umum.

Governments guarantee on the obligations of commercial banks.

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Based on the Decree No. 15/2004 dated February 27, Pebruari 2004, tentang pembubaran dan penghentian

2004 of President of the Republic of Indonesia tugas BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No.

concerning the dissolution of IBRA and Decree No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004, Pemerintah

84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 of the Republik Indonesia mendirikan Unit Pelaksana

Minister of Finance , the Government of Republic of Penjaminan Pemerintah sebagai institusi baru pengganti

Indonesia established a new institution to implement BPPN yang berfungsi melanjutkan program penjaminan

the government guarantee, as replacement for IBRA. Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum.

46. PENGELOLAAN RISIKO

46. RISK MANAGEMENT

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha Bank In line with its business growth, the Bank encounters dihadapkan pada risiko-risiko bisnis perbankan yang

business risks, which are sometimes difficult to avoid kadang-kadang sulit dihindari dan bahkan dapat

and could result to losses. Risk management is needed menimbulkan kerugian bagi Bank. Manajemen risiko

to prevent losses that exceed the Bank’s absorption diperlukan guna mencegah terjadinya kerugian yang

ability and eventually affect the Bank’s absorption melebihi daya serap Bank atas kerugian yang terjadi atau

ability and eventually affect the Bank’s ability to yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

continue as a going concern.

Penerapan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Implementation

Sebagai bagian dari penerapan good corporate As part of its implementation of good corporate governance tersebut, Bank dalam hal ini Divisi

governance, the Bank through its Management Risk Manajemen Risiko bekerjasama dengan Unit Kepatuhan

Division in cooperation with its System and Procedures dan Sisdur telah menyusun code of conduct sebagai

and Compliance Unit has prepared a Code of Conduct panduan untuk seluruh jajaran bank dalam berhubungan

to serve as guidance for all of the Bank’s personnel on dengan nasabah, rekan usaha dan pemasok. Code of

how to interact with customers, business partners and conduct tersebut secara tegas menyebutkan bahwa

vendors. The code of conduct clearly states that all of seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan untuk

the Bank’s employees are not allowed to receive gifts menerima hadiah dari nasabah atau pihak lainnya yang

from customers or other parties that would be dapat menimbulkan benturan kepentingan. Code of

considered as conflict of interest. The code of conduct conduct tersebut juga ditujukan untuk mencegah

also include guidance on the prevention of misuse of kemungkinan penyalahgunaan wewenang dan informasi.

authority and information.

Selain itu, Bank juga telah menyusun Prinsip-prinsip Furthermore, the Bank established Corporate Corporate Governance yang merupakan peraturan,

Governance Principles which represent regulations, kaidah dan kebijakan Bank yang wajib dipatuhi oleh

principles and policies that should be complied with by seluruh jajaran bank untuk menjaga tanggung jawab dan

all Bank employees, to maintain responsibility and kelurusan bekerja, sekaligus mendorong kinerja Bank

undeviated work, and at the same time motivate the secara efektif dan efisien, guna menghasilkan nilai

employees to perform effectively and efficiently, to ekonomi yang berkesinambungan bagi pemegang saham

produce continuous economic value for the dan stakholders lainnya dengan berpedoman pada

stockholders and stakeholders using the guidelines of prinsip-prinsip keadilan, transparansi, akuntabilitas,

justice, principles, transparancy, accountability and responsibilitas yang berkesinambungan.

responsibility.

61 PT Bank Syariah Mandiri

Bank juga melakukan penerapan, koordinasi dan The Bank also applied, coordinated and monitored memonitor kepatuhan terhadap peraturan anti pencucian

compliance with anti-money laundering and “Know Your uang di Indonesia dan prinsip “Know Your Customer”

Customer” regulations in Indonesia in accordance with sesuai peraturan Bank Indonesia, mengadakan pelatihan

Bank Indonesia directives, held regular trainings for secara reguler kepada pegawai, dan menyiapkan laporan

employees, and prepared the report required by the yang disyaratkan oleh pihak yang berwenang.

institutional authorities in Indonesia.

Sistem Pengawasan Intern

Internal Control System

Untuk menjaga dan mengamankan agar kegiatan To maintain and safeguard the Bank’s operational operasional bank berjalan sesuai dengan kebijakan intern

activities in accordance with the Bank’s internal policies, bank, peraturan Bank Indonesia, dan peraturan

Bank Indonesia Regulations, and other laws and perundangan yang ada maka Bank memiliki Sistem

regulations, the Bank established a system of internal Pengawasan Intern (dalam hal ini pembina sistemnya

controls (under the supervision of the Internal Audit adalah Divisi Pengawasan Inten) yang mencakup

Division) that are risk based (Risk Based Audit) which kegiatan Pengawasan Melekat dan Pengawasan

covers inherent and functional controls and are Fungsional yang didasarkan atas risiko (Risk Based

intended for :

Audit), dan dimaksudkan agar :

a. Adherence to policies, rules and regulations ketentuan yang berlaku (compliance).

a. Tercipta ketaatan kepada kebijakan, peraturan dan

(compliance).

b. Tercipta tingkat kehematan sumberdaya yang

b. Attainment of level of efficiency in the use of optimal dan efektivitas hasil yang maksimal

resources and effectivity of work (constructive). (konstruktif).

c. Rekomendasi yang telah diberikan dapat

c. Recommendation provided could be used as dimanfaatkan sebagai penyempurnaan dokumen

improvement in order to achieve the objectives dalam rangka pencapaian tujuan (konsultatif).

(consultative).

Manajemen Risiko

Risk Management

Bank menghadapi risiko-risiko khususnya yang The Bank is exposed to specific risks in connection with berhubungan dengan transaksi seperti penarikan dana

the deposit-taking and lending business, management simpanan dan penyaluran piutang/pembiayaan,

of receivables/financing portfolio, and the environment pengelolaan portofolio piutang/pembiyaan dan

within which the Bank operates. lingkungan dimana Bank melakukan kegiatan usaha.

Tujuan dari manajemen risiko yaitu untuk menjamin The Bank’s goal in risk management is to ensure that bahwa Bank dapat memahami , mengukur, dan

the Bank identify, measure and monitor various risks memonitor berbagai macam risiko yang terjadi, serta

that arise and ascertain compliance with policies and memastikan bahwa Bank mematuhi kebijakan dan

procedures to control those risks as long as it is prosedur untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut

reasonable and executable. To support its sepanjang layak dan dapat dilaksanakan. Untuk

implementation, the Bank has compiled policies and mendukung pelaksanaan tersebut Bank telah menyusun

guidance for risk management that are relevant with kebijakan dan pedoman manajemen risiko sesuai dengan

the Bank’s condition and continuously reviews and kondisi Bank dan terus menelaah dan menyempurnakan

improves these policies and procedures in order to kebijakan serta prosedur agar sesuai dengan standar

meet international standards (Basel II). internasional (Basel II).

Divisi Manajemen Risiko memiliki tugas dan fungsi untuk The Risk Management Division’s duties and function is mengidentifikasi, memperkirakan, memonitor dan

to identify, assess, monitor and control main risks in mengendalikan risiko utama sesuai dengan kebijakan

accordance with policies and procedures and ascertain dan prosedur serta memastikan bahwa kebijakan

that policies are being consistently and appropriately tersebut telah diterapkan dengan tepat dan konsisten.

implemented. The Risk Management Division is Divisi Manajemen Risiko terdiri dari Bagian Sistem

composed of Information System Department, Informasi Risiko, Bagian Manajemen Risiko Pembiayaan

Financing Risk Management Department, Risk dan Bagian Kebijakan Manajemen Risiko dan Manajemen

Management Policy Department and Non-Financing Risiko Non Pembiayaan. Divisi Manajemen Risiko berada

Management. The Risk Management Division is under di bawah pengawasan Direktur yang bertanggung jawab

The Supervision of The director who is responsible for atas manajemen risiko dan kepatuhan dan sistem dan

risk management, compliance and system and prosedur.

procedures.

62 PT Bank Syariah Mandiri

Risiko-risiko yang harus dikelola oleh Bank dapat Risk that should be managed by the Bank are grouped dikelompokkan dalam risiko-risiko yang dapat

into risks that can be quantified and risk that cannot or dikualifikasi dan risiko-risiko yang tidak dapat atau sulit

is difficult to be quantified.

dikuantifikasi.

Risiko yang dapat dikuantifikasi merupakan risiko yang Quantified risks are risks that can be expressed in dapat dinyatakan dalam besaran angka dengan

terms of amount using a methodology that has ben menggunakan metodologi yang telah melalui proses

validated. This will be used as the basis to determine validasi. Besaran risiko tersebut menjadi dasar

the operational limit of the Bank. Quantifiable risk penentuan limit operasional bank. Termasuk dalam

includes financing, market and liquidity risk. kelompok risiko yang dapat dikuantifikasi ini adalah risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko likuiditas.

Risiko yang tidak dapat dikuantifikasi (kuantitatif) Risks that cannot be quantified (qualitative risk) are not walaupun tidak dinyatakan dalam besaran kuantitatif,

expressed in quantitative measures but have material akan tetapi sangat berpengaruh serta memerlukan

impact and require special attention from management. perhatian yang seksama dari manajemen. Risiko ini

These risks are managed through the development of dikelola melalui pengembangan perusahaan budaya yang

strong corporate culture and effective internal control kuat dan sistem internal kontrol yang efektif yang secara

system that is continuously being monitored and terus menerus memonitor dan melakukan update

updated. Operational risk is classified as unquantifiable terhadap kebijakan dan prosedur operasional dari

or difficult to quantify.

aktivitas dan transaksi bank. Termasuk dalam kelompok risiko yang tidak dapat atau sulit dikuantifikasi ini adalah Risiko Operasional.

47. INFORMASI TAMBAHAN

47. ADDITIONAL INFORMATION

a. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal

a. As of December 31, 2004 and 2003, the Bank’s

31 Desember 2004 dan 2003 Bank memiliki rasio capital adequacy ratios were 10.57% and 20.87%, kecukupan modal (CAR) sebesar masing-masing

respectively.

10,57% dan 20,87%.

b. As of December 31, 2004 and 2003, the Bank’s memiliki rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan

b. Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 Bank

non-performing earning assets to total earning non-performing terhadap total aktiva produktif

assets ratios were 2.25% and 2.00%, respectively. masing-masing sebesar 2,25% dan 2,00%.

c. The ratio of non-performing receivables and terhadap total piutang dan pembiayaan adalah

c. Rasio piutang dan pembiayaan yang non-performing

financing to total receivables and financing as of sebesar 2,42% dan 2,90% masing-masing untuk

December 31, 2004 and 2003 were 2.42% and tahun yang berakhir 31 Desember 2004 dan 2003.

2.90%, respectively.

d. Based on the Bank’s Legal Lending Limit (BMPK) (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank

d. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit

report to Bank Indonesia as of December 31, 2004 Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan

and 2003, there were no receivables, loans and 2003 tidak terdapat piutang, pinjaman dan

financing facilities which did not comply with the pembiayaan yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

legal lending requirements.

48. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

48. SUBSEQUENT EVENTS

a. On January 10, 2005, Bank submitted an objection keberatan pajak kepada Kantor Pajak sehubungan

a. Pada tanggal 10 Januari 2005, Bank mengajukan

letter to the tax office for the tax underpayment dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

assessment of value added tax for the year 2003 (SKPKB) No.00032/207/02/073/04 tanggal 13

No.00032/207/02/073/04 dated December 13, Desember 2004 atas PPN tahun 2003 sebesar Rp

2004 amounting Rp 25,542,431, related with 25.542.431 sehubungan dengan transaksi

murabahah financing transactions. pembiayaan murabahah.

63 PT Bank Syariah Mandiri 63 PT Bank Syariah Mandiri

b. Based on Bank Indonesia letter No. 7/I/DPbs/Rahasia tanggal 12 Januari 2005 perihal

7/I/DPbs/Rahasia dated January 12, 2005 Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit

concerning the collision of legal lending limit, Bank (BMPK), Bank Indonesia menyatakan bahwa

Indonesia express that there were collision of legal terdapat pelanggaran BMPK pada pembiayaan yang

lending limit on financing facilities of PT Mihari telah diberikan oleh Bank kepada PT Mihari Pratama

Pratama cause by related in finance with H. Anif’s karena ada keterkaitan keuangan dengan group

group. Bank in its letter No. 7/128/DIR dated milik H. Anif. Melalui surat No. 7/128/DIR tanggal 28

January 28, 2005 concerning financing facilities of Januari 2005 perihal Pembiayaan a.n PT Mihari

PT Mihari Pratama give the response that there Pratama, Bank memberikan tanggapan bahwa tidak

were no collision of legal lending limit to such terdapat pelanggaran BMPK terhadap pembiayaan

financing.

dimaksud.

c. The special treatment for the conventional banking bencana nasional di Propinsi Nanggroe Aceh

c. Perlakuan khusus terhadap kredit bank umum pasca

financing facility after the national tragedy which Darussalam dan Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera

happened in Nanggroe Aceh Darussalam and Nias Utara.

Residence, North Sumatera Province.

Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia telah On January 20, 2005, Bank Indonesia issued menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

Regulation No.7/5/PBI/2005 concerning the special 7/5/PBI/2005 mengenai perlakuan khusus terhadap

treatment for the conventional banking financing kredit bank umum pascabencana nasional di Propinsi

facility after the national tragedy which happened Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten Nias,

in Nanggroe Aceh Darussalam and Nias Residence, Propinsi Sumatera Utara. Dalam ketentuan tersebut

North Sumatera Province. This regulation stated antara lain ditetapkan bahwa penggolongan kualitas

that grading of quality of the financing facility or kredit atau penyediaan dana lain dari Bank bagi

another funds for customers with the nasabah debitur dengan plafon keseluruhan paling

maximum plafond amounting Rp 5,000,000,000 banyak sebesar Rp 5.000.000.000 (lima milyar

is based on repayment schedule of principal and rupiah) hanya didasarkan pada ketepatan

interest. Restructured financing is classified as pembayaran pokok dan bunga dan kualitas kredit

current until the end of January 2008. This yang dilakukan restrukturisasi, digolongkan lancar

regulation could be use with other banks sejak restrukturisasi sampai dengan akhir Januari

accordance with sharia principle. 2008. Peraturan tersebut berlaku juga bagi Bank Umum berdasarkan prinsip syariah.

d. On January 20, 2005 Bank Indonesia issued Indonesia juga telah mengeluarkan Peraturan

d. Pada tanggal 20 Januari 2005 Bank

Regulations No. 7/3PBI/2005 concerning Legal Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 mengenai Batas

Lending Limit (BMPK) that regulate legal lending Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum (BMPK)

limit to 1 (one) borrower that unrelated to the yang mengatur jumlah BMPK kepada 1 (satu)

Banks maximum 20% of equity and legal lending peminjam yang bukan merupakan pihak terkait

limit to 1 (one) group of borrower that unrelated to ditetapkan paling tinggi 20% dari modal bank dan

the Bank, maximum 25% of equity. kepada 1 (satu) kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25% dari modal bank.

e. As of January 31, 2005 the Bank’s significant ratios (tidak diaudit) adalah sebagai berikut :

e. Pada tanggal 31 Januari 2005 rasio penting Bank

(unaudited) are as follows :

(1) Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 11,17%. (1) Capital Adequacy Ratio (CAR) : 11.17%.

(2) Posisi Devisa Neto (PDN) sebesar 6,50%. (2) Net Open Position (PDN) : 6.50%.

(3) The ratio of non-performing receivables and performing

(3) Rasio piutang dan pembiayaan yang non-

financing to total receivables and financing pembiayaan adalah sebesar 2,78%.

terhadap total piutang dan

(4) Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan non- (4) Earnings assets ratio classified as non- performing terhadap total aktiva produktif

performing to total earnings assets 2.99%. adalah sebesar 2,99%.

64 PT Bank Syariah Mandiri

49. REKLASIFIKASI AKUN

49. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam For comparative purposes, some of certain accounts in laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada

the financial statements for the year ended December tanggal 31 Desember 2003 telah direklasifikasi kembali

31, 2003 have been restated to reflect the financial penyajiannya agar sesuai dengan laporan keuangan

statement for the year ended December 31, 2004. untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2004.

Akun-akun laporan keuangan tahun 2003 yang Some of certain accounts in the financial statement for direklasifikasi dan dinyatakan kembali adalah sebagai

year ended 2003 have been restated are as follows : berikut :