Penelitian Terdahulu Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan usaha tanaman hias di Kota Bogor, Jawa Barat

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diduga mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pedagang tanaman dengan menggunakan uji-uji tertentu. Faktor atau Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan pedagang tanaman hias bisa dijadikan acuan untuk mengembangkan pertanian melalui peningkatan pendapatan yang diperoleh pedagang tanaman hias. Faktor-faktor yang berpengaruh berbeda-beda tergantung jenis dan lokasi usaha tanaman hiasnya. Saepuloh 2005 melakukan penelitian tentang analisis pendapatan usaha dan pemasaran tanaman hias di Kota Bogor. Usaha yang dilakukan oleh pedagang pengecer tanaman hias di Kota Bogor mengalami keuntungan walaupun relatif kecil. Secara ekonomis keuntungan ini dapat diidentifikasi dari nilai imbangan penerimaan atas biaya RC tunai sebesar 1.34 dan RC atas biaya total ebesar 1.23. Nilai elastisitas transmisi untuk masing-masing tanaman yang diteliti adalah 0.94 untuk Euphorbia, 0.66 untuk tanaman Bougenville, 0.75 untuk tanaman Aglaonema , dan 0.60 untuk jenis tanaman Palem. Berdasarkan nilai nilai tersebut dapat diidentifikasikan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen di tingkat pedagang pengecer mengakibatkan perubahan harga di tingkat petani sebesar kurang dari 1 persen. Perbedaan dengan penelitian ini adalah: Lokasi penelitian Saepuloh 2005 hanya di Jalan Pajajaran dengan jumlah responden 10 orang. Sedangkan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Jalan Pajajaran dan Jalan Dadali dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Selain itu dalam analisis data, Saepuloh 2005 menggunakan analisis elastisitas transmisi karena lebih mengarah pada aspek pemasaran tanaman hias. Sedangkan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Regresi regression analysis, karena lebih mengarah pada aspek faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang tanaman hias. Penelitian Anggrayni 2006, tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan usaha tanaman hias di Kecamatan Sawangan, Depok memasukkan beberapa faktor yang diduga mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan usaha tanaman hias di daerah penelitian. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor yang berpengaruh positif terhadap pendapatan dan faktor yang berpengaruh negatif terhadap pendapatan. Faktor yang berpengaruh positif terhadap pendapatan adalah: harga jual tanaman hias Euphorbia, harga jual tanaman hias Walisongo, pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk Urea. Variabel yang bertanda negatif adalah tenaga kerja, harga beli tanaman hias Euphorbia , harga beli tanaman hias Walisongo, dan harga beli tanaman hias Kamboja Jepang. Dari hasil analisis pendapatan, rata-rata tingkat pendapatan pedagang tanaman hias adalah sebesar Rp 5.065.454,- per bulan dan pendapatan di luar usaha sebesar Rp 2.950.000,- artinya pedagang tanaman hias mempunyai pendapatan yang cukup besar. Perbedaan dengan penelitian Anggrayni 2006 adalah: variabel yang digunakan dalam penelitian Anggrayni 2006, beberapa variabel diantaranya berbeda dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, lokasi daerah penelitian juga berbeda dengan penelitian. Penelitian Sumiyati 2006, tentang analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani bawang daun di Desa Sindangjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Berdasarkan hasil analisis pendapatan, petani bawang daun memperoleh keuntungan yang cukup besar. Hal ini dapat terlihat dari Nilai RC atas biaya tunai sebesar 5,62, dan nilai RC atas biaya total sebesar 2,17. Berdasarkan analisis fungsi produksi, setelah melakukan pendugaan dan pengujian serta pemeriksaan asumsi OLS dengan melihat masalah multikolinear, MSE dan autokorelasi maka model fungsi produksi yang dipilih adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil analisis fungsi produksi Cobb- Douglas menunjukkan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 1, MSE terkecil, yaitu sebesar 0,0297, dan nilai DW sebesar 2,28. Hal ini berarti tidak ada masalah multikolinear, MSE maupun masalah autokorelasi. Perbedaan dengan penelitian Sumiyati 2006, selain komoditi yang berbeda, lokasi penelitian juga berbeda. Penelitian Nadhwatunnaja 2008, tentang analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi paprika hidroponik di Desa Pasir Langgu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani diperoleh bahwa pendapatan petani anggota Koptan Mitra Sukamaju lebih tinggi dibandingkan petani non anggota. Nilai RC atas biaya tunai petani anggota Koptan Mitra Sukamaju adalah 1.74 dan nilai RC atas biaya total adalah 1.21. Sedangkan nilai RC petani non anggota adalah 1.62 untuk biaya tunai dan 1.11 untuk biaya total. Lebih besarnya pendapatan dan nilai RC petani anggota Koptan adalah karena pada saat penelitian harga paprika di pasar sedang turun, sehingga petani anggota Koptan lebih diuntungkan karena harga paprika pada koptan stabil. Berdasarkan analisis fungsi produksi, faktor produksi luas lahan X 1 , nutrisi X 3 , pestisida X 4 , dan tenaga kerja X 5 secara bersama-sama berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen terhadap produksi paprika hidroponik. Dengan melakukan uji-t, hasil uji ini menunjukkan faktor produksi nutrisi X 3 dan pestisida X 4 berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen, dan faktor produksi luas lahanX 1 berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 persen. Sedangkan faktor produksi tenaga kerja X 5 tidak berpengaruh nyata. Perbedaan dengan penelitian Nadhwatunnaja 2008 adalah: jenis komoditi yang akan diteliti. Nadhwatunnaja 2008, meneliti tentang paprika hidroponik sedangkan komoditi yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah tanaman hias. Penelitian Nugroho 2008, tentang analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi pembenihan ikan gurami bersertifikasi SNI di Desa Beji, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani, pendapatan yang diterima oleh petani bersertifikat SNI lebih besar dibandingkan dengan yang diterima oleh petani non sertifikat. Hal tersebut tergambarkan oleh nilai RC, RC yang diperoleh petani bersertifikat lebih tinggi dibandingkan petani non sertifikat. Dari hasil analisis faktor-faktor menggunakan fungsi Cobb-Douglas semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil produksi ikan gurami dimana hasil tersebut didapatkan dari uji F dengan tingkat kepercayaan 95. Pengaruh faktor produksi secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa faktor luas kolam X 1 , kepadatan X 2 , dosis pupuk X 3 berpengaruh nyata terhadap hasil produksi benih ikan gurami pada tingkat kepercayaan 95. Sedangkan faktor pakan benih X 4 , tenaga kerja X 5 dan variabel dummy sertifikat tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi benih ikan gurami pada tingkat kepercayaan 95. Usaha pembenihan ikan ikan gurami di Desa Beji berada pada kondisi increasing return to scale atau kenaikan hasil yang meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penjumlahan koefisien dari masing-masing faktor produksi. Perbedaan dengan penelitian Nugroho 2008, selain perbedaan komoditi juga lokasi penelitian yang berbeda. Untuk lebih jelasnya ringkasan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Topik Metode Variabel Hasil Penelitian 1. 2. 3. Saepuloh 2005 Anggrayn i 2006 Sumiyati 2006 Analisis Pendapatan dan Pemasaran Tanaman Hias di Kota Bogor Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Tanaman Hias di Kecamatan Sawangan Depok Analisis Pendapatan dan Efisiensi 1. Analisis ratio keuntungan 2. Analisis elastisitas transmisi 1. Analisis pendapatan 2. Analisis regresi 1. Analisis pendapatan 2. Analisis 1. Dari hasil analisis ratio, usaha yang dilakukan oleh pedagang tanaman hias di Jalan Pajajaran masih mengalami keuntungan walaupun relatif kecil. Secara ekonomis keuntungan ini dapat diidentifikasi dari nilai imbangan penerimaan atas biaya RC tunai sebesar 1.34 dan RC atas biaya total sebesar 1.23 2. Dari hasil analisis elastisitas transmisi diperoleh bahwa, perubahan harga sebesar 1 persen di tingkat pedagang pengecer mengakibatkan perubahan harga di tingkat petani sebesar kurang dari 1 persen. Nilai elastisitas transmisi untuk masing-masing tanaman yang diteliti adalah 0.94 untuk Euphorbia, 0.66 untuk tanaman Bougenville , 0.75 untuk tanaman Aglaonema , dan 0.60 untuk jenis tanaman palem. 1. Dari hasil analisis pendapatan, rata- rata tingkat pendapatan pedagang tanaman hias adalah sebesar Rp 5.065.454,- per bulan dan pendapatan di luar usaha sebesar Rp 2.950.000,- artinya pedagang tanaman hias mempunyai pendapatan yang cukup besar. 2. Dari hasil analisis faktor bahwa, model yang terbaik untuk menunjukkan bahwa sudah tidak adanya multikolonieritas, koefisien determinan R 2 sebesar 84.3 persen sedangkan nilai F-hitung sebesar 19.13. Faktor yang berpengaruh positif terhadap pendapatan adalah: harga jual tanaman hias Euphorbia, harga jual tanaman hias walisongo, pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk Urea. Variabel yang bertanda negatif adalah tenaga kerja, harga beli tanaman hias Euphorbia, harga beli tanaman hias walisongo, dan harga beli tanaman hias kamboja jepang. 1.Berdasarkan analisis pendapatan, petani bawang daun memperoleh keuntungan yang cukup besar. Hal ini No Peneliti Tahun Topik Metode Variabel Hasil Penelitian 4. 5. Nadhwatu nnaja 2008 Nugroho 2008 Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani Bawang Daun di Desa Sindangjaya, Kecamatan Pacet, kabupaten Cianjur, Jawa Barat Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Paprika Hidroponik di Desa Pasir Langgu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Analisis Pendapatan dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Pembenihan Ikan Gurami fungsi produksi 1. Analisis pendapatan 2. Analisis fungsi produksi 1. Analisis pendapatan 2.Analisis fungsi produksi dapat diketahui dari Nilai RC atas biaya tunai sebesar 5,62, dan nilai RC atas biaya total sebesar 2,17. 2. Berdasarkan analisis fungsi produksi, setelah melakukan pendugaan dan pengujian serta pemeriksaan asumsi OLS dengan melihat masalah multikolinear, MSE dan autokorelasi maka model fungsi produksi yang dipilih adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas menunjukkan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 1, MSE terkecil, yaitu sebesar 0,0297, dan nilai DW sebesar 2,28. Hal ini berarti tidak ada masalah multikolinear, MSE maupun masalah autokorelasi. 1. Dari hasil analisis ratio keuntungan, nilai RC atas biaya tunai petani anggota Koptan Mitra Sukamaju adalah sebesar 1.74 dan nilai RC atas biaya total adalah sebesar 1.21, sedangkan nilai RC petani non anggota adalah sebesar 1.62 untuk biaya non tunai dan 1.11 untuk biaya total. 2. Berdasarkan analisis fungsi produksi, faktor produksi luas lahan X 1 , nutrisi X 3 , pestisida X 4 , dan tenaga kerja X 5 secara bersama-sama berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen terhadap produksi paprika hidroponik. Dengan melakukan uji-t, hasil uji ini menunjukkan faktor produksi nutrisi X 3 dan pestisida X 4 berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen, dan faktor produksi luas lahanX 1 berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 persen. Sedangkan faktor produksi tenaga kerja X 5 tidak berpengaruh nyata. 1.Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani, pendapatan yang diterima oleh petani bersertifikat SNI lebih besar dibandingkan dengan yang diterima oleh petani non sertifikat. Hal tersebut tergambarkan oleh nilai RC, RC yang diperoleh petani bersertifikat lebih tinggi dibandingkan petani non sertifikat. 2.Dari hasil analisis faktor-faktor menggunakan fungsi Cobb-Douglas No Peneliti Tahun Topik Metode Variabel Hasil Penelitian Petani Bersertifikasi SNI di Desa Beji, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil produksi ikan gurami dimana hasil tersebut didapatkan dari uji F dengan tingkat kepercayaan 95. Pengaruh faktor produksi secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa faktor luas kolam X 1 , kepadatan X 2 , dosis pupuk X 3 berpengaruh nyata terhadap hasil produksi benih ikan gurami pada tingkat kepercayaan 95. Sedangkan faktor pakan benih X 4 , tenaga kerja X 5 dan variabel dummy sertifikat tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi benih ikan gurami pada tingkat kepercayaan 95. BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pendapatan Usahatani