Mengurangi Resiko Penyakit Gastrointestinal Mengurangi Resiko Penyakit Berkaitan Mata

31 Komponen spesifik daripada sayur-mayur dapat menjadi faktor protektif daripada serangan kanker. Sebagai contoh, adanya penelitian oleh Health Professionals Follow-up Study yang mengatakan tomat dapat memproteksi lelaki daripada kanker prostat, terutama dengan jumlah yang banyak. Salah satu pigmen yang memberi tomat warna merah –lycopene- dikatakan memberi efek protektif pada kanker prostat. Walaupun penelitian dari Health Professionals ini menunjukkan adanya hubungkait antara tomat dengan efek protektif terhadap kanker prostat, penelitian-penelitian lain tidak menunjukkan atau menunjukkan hanya sedikit hubungan antara tomat dengan kanker prostat. Menurut Rao dan Agarwal 2000 dalam Wardlaw 2004 tomat dan bahan makanan yang mengandung tomat mempunyai kadar lycopene yang tinggi. Ia merupakan karetonoid mayor yang dijumpai dalam aliran darah dan di pelabagai jaringan tubuh. Konsumsi lycopene yang regular dilaporkan dapat mengurangkan resiko terkena kanker dan penyakit-penyakit kardiovaskuler. Lycopene merupakan salah satu daripada karotenoid bahan yang tubuh kita dapat tukarkan menjadi vitamin A dapat ditemui pada sayur-mayur dan buah-buahan yang berwarna terang, dan penelitian mengatakan makanan yang mengandung karotenoid dapat memberi proteksi kepada kanker paru, mulut dan tenggorokan. Akan tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengetahui hubungkait sebenar antara sayur-mayur, buah-buahan, karotenoid dan kanker.

d.Mengurangi Resiko Penyakit Gastrointestinal

Salah satu komponen yang sangat menarik dalam sayur-mayur dan buah- buahan adalah adanya serat yang bisa dicerna. Apabila serat melewati saluran gastrointestinal, ia menyerap air seperti spon dan mengembang. Hal ini dapat menenangkan usus dan melegakan atau mengelakkan daripada terkena konstipasi. Serat ini dapat mengurangkan tekanan dalam saluran cerna dan membantu mengelakkan daripada terkena penyakit divertikulitis. 32 Frekuensi normal untuk pergerakan usus besar atau defekasi, berkisar antara 3 kali per hari hingga ke 3 kali per minggu. Konstipasi merupakan problem yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan usia dan bisa diatasi dengan aktifitas fisikal yang reguler, mengurangkan konsumsi obat-obatan yang dapat menginduksi konstipasi, meningkatkan jumlah serat dalam diet, minum air dengan banyak, serta mengelakkan daripada mengguna laxative kecuali dalam situasi yang mendesak Tufts University Health and Nutrition Letter, 1999. Menurut Wardlaw 2003 dalam 30 tahun yang lalu, pelbagai studi populasi dilakukan dan didapati adanya hubungan antara peningkatan asupan makanan tinggi serat dengan pengurangan dalam terjadinya kanker kolon.

e.Mengurangi Resiko Penyakit Berkaitan Mata

Mengkonsumsi banyak sayur-mayur dapat mempertahan mata dalam kondisi yang baik. Seperti yang diketahui, vitamin A dalam wortel dapat membantu penglihatan di malam hari. Sayur-mayur dan buah-buahan lainnya dapat membantu mengelakkan dua daripada penyakit mata akibat pertambahan umur yaitu katarak dan degenerasi makular –yang menyerang berjuta-juta penduduk Amerika di atas 65 tahun. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Degenerasi makular pula disebabkan oleh kerusakan kumulatif pada makula, pusat retina. Ia bermula dengan bintik kabur pada pusat objek yang kita lihat. Apabila degenerasi menyebar, penglihatan makin berkurang. Sayur-mayur berdaun hijau gelap -seperti bayam dan kale- mempunyai dua pigmen, lutein dan zeaxanthin, yang berakumulasi di mata. Pigmen-pigmen ini dapat menghalang radikal-radikal bebas daripada merusakkan jaringan sensitif pada mata. 33 2.5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Asupan Sayur-mayur pada Anak Menurut Cooke 2003 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi asupan sayur-mayur pada anak-anak dan dibagi kepada 3 kategori yaitu karakteristik demografik, keadaan sekitar ketika waktu makan termasuk perilaku orangtua dan karakteristik anak itu sendiri. I. Karakteristik demografik Orangtua dengan derajat edukasi yang lebih tinggi mempunyai anak-anak yang mengkonsumsi lebih banyak sayur-mayur berbanding orangtua dengan tahapan edukasi yang lebih rendah. II. Perilaku dan cara orangtua memberi anak makan Jumlah sayur-mayur yang dikonsumsi oleh orangtua memberikan kontribusi yang sangat besar pada asupan sayur-mayur oleh anak-anak mereka. Dapat diprediksi jumlah sayur-mayur yang dikonsumsi oleh anak-anak apabila diketahui jumlah asupan sayur-mayur oleh orangtua mereka. Keadaan sewaktu makan juga berpengaruh di mana makan bersama keluarga dapat meningkatkan jumlah asupan sayur-mayur. Semakin awal anak-anak didedahkan dengan asupan sayur-mayur, semakin tinggi asupan sayur-mayur ketika dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa anak- anak perlu diberi pendedahan awal dengan diet yang seimbang dan asupan sayur- mayur sejak masih bayi lagi. Anak-anak yang diberi air susu ibu ASI juga memberi pengaruh pada asupan sayur-mayur karena didapati anak-anak yang diberi ASI eksklusif mengkonsumsi lebih banyak sayur-mayur berbanding anak-anak yang diberi ASI dan susu botol. Anak-anak yang mendapat ASI dan susu botol pula lebih banyak mengkonsumsi sayur-mayur berbanding anak-anak yang hanya meminum susu botol. 34 III. Karakteristik anak Anak-anak yang lebih tua mengkonsumsi sayur-mayur lebih sering berbanding anak-anak yang umurnya lebih muda. Anak-anak yang neofobia mengkonsumsi sayur-mayur dengan jumlah yang sedikit berbanding anak-anak lain yang normal. Anak-anak yang suka makan mengkonsumsi sayur-mayur lebih banyak dan lebih sering berbanding anak-anak lain. 2.5.1.Anak yang Memilih Makanan atau Picky Eaters Studi klinis menunjukkan perbedaan dalam nilai indeks perkembangan mental dan pertumbuhan anak-anak picky eaters yaitu anak-anak yang memilih-milih makanan dengan non-picky eaters yaitu anak-anak yang tidak memilih makanan. Menurut Chatoor dkk 2004 hasil menunjukkan nilai Mental Development Index MDI dari picky eaters yang berumur 1-3 tahun adalah 14 poin lebih rendah dibandingkan dengan yang non-picky eaters. Pada umur 1 dan 3 tahun rata-rata persentil berat badan –untuk-usia dari picky eaters berada di bawah non-picky eaters Lindberg, 2006. Nilai perkembangan mental ini dapat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak yang berkaitan dengan kemampuan belajar, psikososial yang berkaitan dengan kualitas interaksi antara orang tua dan anak serta kemampuan anak membaca dan berbicara. 2.6.Mengatasi Masalah Asupan Sayur-mayur pada Anak Beberapa cara telah dilakukan supaya anak-anak mempunyai minat untuk mengkonsumsi sayur-mayur. Antaranya adalah cara-cara berikut ini yang dibuat khas untuk anak-anak yang berumur antara 6 hingga 11 tahun di Amerika Serikat USDA, 2011 : 1. Blast off game Dibuat satu permainan komputer di mana anak-anak perlu mengisi roket dengan sayur-mayur dan aktifitas fisikal untuk mencapai Planet Power. 35 2. Poster untuk anak Poster ini diisi dengan pesan untuk mengkonsumsi sayur-mayur dan aktifitas fisikal dengan berbagai grafik yang dapat menarik perhatian anak. 3. Buku mewarna untuk anak Buku ini dipenuhi dengan gambar sayur-mayur untuk diwarnai oleh anak-anak. 4. Kartu sehat bagi anak Dalam kartu ini mempunyai pedoman diet seimbang untuk anak-anak. Anak-anak dapat mengetahui apa yang mereka konsumsi dan merancang untuk asupan sayur- mayur pada hari besok. 5. Pedoman diet seimbang Pedoman diet seimbang ini diberi pada orangtua untuk menjelaskannya pada anak mereka dan mudah untuk ditempel di kulkas. 6. Material kelas Beberapa material untuk ditempel di dalam kelas juga disediakan oleh USDA Team Nutrition. Bagi pihak orangtua, banyak yang bisa dilakukan untuk menarik minat anak mengkonsumsi sayur-mayur. Sebagai orangtua, berilah sedikit asupan sayur-mayur walaupun satu sendok untuk memberi rangsangan pada anak-anak. Anak-anak mengambil masa untuk berminat terhadap makanan yang baru bagi mereka. Menurut Judarwanto karena besarnya variasi kebutuhan makanan pada masing-masing anak, maka dalam memberikan nasehat makanan pada anak tidak boleh terlalu kaku. Pemberian makanan pada anak tidak boleh dengan kekerasan tetapi dengan persuasif dan monitoring terhadap tumbuh kembang anak. 36 Anak-anak tidak boleh dipaksa untuk makan. Mereka perlu diberi kebebasan dan identitas yang berasingan daripada orangtua mereka. Dalam erti kata lain, anak- anak hendaklah diberi kebebasan untuk memilih tanpa paksaan orangtua. Tidak ada satu bahan makanan yang benar-benar esensial dalam diet. Anak-anak patut diberi makan ketika lapar dan jangan berlebihan. Memberi anak-anak makanan yang terdiri daripada sayur-mayur ketika memulakan hidangan yaitu ketika paling lapar, mungkin memberi kesan yang efektif Wardlaw, 2003. Berikan makanan yang mengandung sayur-mayur dalam pelbagai warna. Sebagai contoh, gabungan brokoli dan wortel. Sayur-sayur yang berwarna terang ini dapat menarik minat anak untuk mencoba. Hiasan dalam sediaan makanan juga penting. Ibu yang menyediakan makanan untuk anak perlu mencari ide-ide kreatif supaya hidangan tersebut dapat mencuri perhatian anak. Orangtua perlulah memberikan contoh terbaik pada anak dengan mengkonsumsi sayur-mayur dalam hidangan dan sebagai snek. Biarkan anak-anak memilih sayur untuk makan malam dan memilih sayur-mayur di pasar bagi anak-anak yang sudah bisa membuat keputusan USDA, 2011. 37

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL