20 Biaya operasi per rupiah penjualan, makin besar rasio ini
semakin buruk.
d. Net Profit Margin
Keuntungan netto per rupiah penjualan.
e. Earning power of total investment Rate of return an total assets
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi
semua investor.
f. Net earning power ratio Rate of return on invesmentROI
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
g. Rate or return for the owners Rate of return on net worth
Kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
Menurut Sofyan Syafri Harahap :
1. Rasio Likuiditas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat
dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos- pos aktiva lancar dan utang lancar.
a. Rasio Lancar
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.
b. Rasio Cepat Quick Ratio
Menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar.
c. Rasio Kas atas Utang Lancar
Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar.
d. Rasio Kas atas Utang Lancar
Rasio ini menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi utang lancar.
e. Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva
Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva.
f. Aktiva Lancar dan Total Utang
21 Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total
kewajiban perusahaan.
2. Ratio Laverage
Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal.
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva assets, hutang liabilities, dan modal sendiri dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya
pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun. Komponen-komponen neraca dapat digolongkan terdiri dari aktiva, kewajiban, modal.
2.2
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah singkat PT. POS INDONESIA Persero
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik Negara BUMN Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini bentuk
badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut PT. Pos Indonesia.Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1995.Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia
yang berupa perusahaan umum perum menjadi sebuah perusahaan persero. Pos Indonesia memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga yang dicatat di Akta Notaries Sutjipto, S.H. Nomor 117 pada tanggal 20 juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan sebagaimana
yang dicatatkan di Akta Notaries Sutjipto, S.H. Nomor 89 pada tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.