peserta tergantung pada besarnya iuran. Manfaat yang diberikan harus cukup berarti sehingga mendorong kepesertaan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
Jaminan Sosial Nasional tersebut perlu diatur agar bersifat wajib untuk seluruh tenaga kerja, baik di sektor formal maupun informal, baik yang
berpendapat besar maupun kecil sehingga dapat terwujud asas kegotongroyongan dan redistibusi pendapatan dari yang kayak ke yang miskin. Cakupan kepesertaan
dilakukan secara bertahap dimulai dari kelompok masyarakat yang mampu mengiur dan secara bertahap diupayakan menjangkau sampai pada kelompok
masyarakat yang rentan dan tidak mampu, dimana iuran sebagian atau sepenuhnya dibayarkan oleh pemerintah. Karena ada unsur wajib bagi semua pekerja tersebut
maka diperlukan adanya undang-undang untuk mengaturnya. Namun secara sukarela pekerja dapat mengikuti program
E. Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN yang dituangkan dalam UU No. 40 Tahun 2004 UU SJSN bertujuan untuk melaksanakan amanat Pasal 28 H ayat
3 dan Pasal 34 ayat 2 UUD 1945.
29
29
SJSN, sebagaimana ditetapkan dalam penjelasan UU SJSN, adalah program Negara yang bertujuan memberikan
kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui program ini, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan karena menderita sakit,
http:www.jamsosindonesia.comsjsntransformasi diakses tanggal 25 Mei 2014
Universitas Sumatera Utara
mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun. Ketentuan ini mengubah secara fundamental penyelenggaraan program jaminan
sosial Indonesia, yaitu: 1.
Dari upaya merespon masalah dan kebutuhan pemberi kerja terhadap tenaga kerja murah, berdisiplin dan berproduktifitas tinggi ke pemenuhan
hak konstitusional Warga Negara; 2.
Dari pengaturan oleh berbagai peraturan perundangan untuk tiap-tiap kelompok masyarakat ke pengaturan oleh satu hukum jaminan sosial yang
menjamin kesamaan hak dan kewajiban bagi seluruh Warga Negara Indonesia;
3. Dari penyelenggaraan oleh badan usaha pro laba ke penyelenggaraan oleh
badan publik nir laba. Undang-Undang SJSN dibentuk untuk menyinkronisasikan
penyelenggaraan program-program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh beberapa badan penyelenggara agar mampu memberikan manfaat yang lebih baik
kepada seluruh peserta. Substansi Undang-Undang SJSN mengatur kepesertaan, besaran iuran dan manfaat, mekanisme penyelenggaraan dan kelembagaan
jaminan sosial yang berlaku sama di seluruh wilayah Indonesia. Undang-Undang SJSN menetapkan bahwa penyelenggaraan program jaminan sosial dengan
mekanisme asuransi sosial, bantuan sosial dan tabungan wajib. Asuransi sosial, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 1 angka 3, adalah suatu mekanisme
pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan
Universitas Sumatera Utara
perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta danatau anggota keluarganya.
Selanjutnya, penjelasan Pasal 19 ayat 1 menetapkan bahwa prinsip asuransi sosial mencakup kegotong-royongan antara yang kaya dan miskin, yang
sehat dan sakit, yang tua dan muda, dan yang berisiko tinggi dan rendah, kepesertaan bersifat wajib dan tidak selektif, iuran berdasarkan presentase
upahpenghasilan dan bersifat nirlaba. Prinsip asuransi sosial diberlakukan untuk program jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan
pensiun dan jaminan kematian. Bantuan sosial, sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang SJSN
dilaksanakan dengan mewajibkan pemerintah untuk membayar iuran jaminan sosial bagi penduduk fakir miskin dan tidak mampu, yang selanjutnya disebut
sebagai penerima bantuan iuran. Undang-Undang SJSN Pasal 17 ayat 1 mengatur bahwa pada tahap pertama, pemerintah berkewajiban membayar iuran
jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran jaminan sosial. Tabungan wajib, dilaksanakan untuk penyelenggaraan program jaminan hari tua dan jaminan
pensiun. Bagi program jaminan hari tua dan jaminan pensiun, Pasal 35 ayat 1 dan
Pasal 39 ayat 2 mengatur bahwa prinsip tabungan wajib adalah pilihan di samping prinsip asuransi sosial. Pada penjelasan Pasal 35 ayat 1 dikatakan
bahwa prinsip tabungan wajib dalam jaminan hari tua didasarkan pada pertimbangan bahwa manfaat jaminan hari tua berasal dari akumulasi iuran dan
hasil pengembangannya.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip tabungan wajib pada program jaminan pensiun, penjelasan Pasal 39 ayat 1 menjelaskan bahwa tabungan wajib diberlakukan untuk memberi
kesempatan kepada pekerja yang memasuki usia pensiun sebelum masa iuran jaminan pensiun terpenuhi untuk memperoleh manfaat jaminan pensiun berupa
akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB III KEDUDUKAN HUKUM BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN