Teori Pendapatan Tinjauan Pustaka
25 tersebut adalah keseimbangan pemaksimuman kepuasan yang baru. Tingkat
kepuasan akan meningkat jika berada pada kurva indeferen yang lebih tinggi. Kurva tersebut menurut Sukirno 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 5. Kurva Pendapatan-Konsumsi Dimana :
a = Garis anggaran 1 b = Garis anggaran 2
c = Garis anggaran 3 E
1
= Titik keseimbangan pada saat garis anggaran a E
2
= Titik keseimbangan pada saat garis anggaran b E
3
= Titik keseimbangan pada saat garis anggaran c U1 = Kurva kepuasan konsumen pada saat garis anggaran a
U2 = Kurva kepuasan konsumen pada saat garis anggaran b U3 = Kurva kepuasan konsumen pada saat garis anggaran c
Pada saat pendapatan , garis anggaran pengeluaran seperti ditunjukan pada garis a, dengan demikian E
1
adalah keseimbangan yang menggambarkan
Makanan
Pakaian
O b
E
3
a E
1
E
2
c
Garis Pendapatan Konsumsi
U
3
U
2
U
1
26 pemaksimuman kepuasan. Selanjutnya dimisalkan pendapatan naik, ini
menyebabkan garis anggaran naik menjadi garis b, dan keseimbangan baru pada E
2.
Pertambahan pendapatan seterusnya akan memindahkan keseimbangan, misalnya ke E
3.
Garis pendapatan-konsumsi adalah garis yang bermula dari titik o dan melalui titik-titik keseimbangan E
1
, E
2
,E
3
dan seterusnya. Tingkat kepuasan yang paling tinggi pada kurva tersebut adalah pada U
3
hal ini sesuai denga asumsi para ahli ekonomi bahwa lebih banyak barang atau lebih banyak
pendapatan yang dimiliki lebih disukai lebih memuaskan. Hal ini berarti kepuasan yang diterima pada U
2
lebih tinggi dari kepuasan yang diterima pada U
1
, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi garis anggaran maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen. Jadi U
3
U
2
U
1
Sukirno, 2013.
Pendapatan rumah tangga petani merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan dalam kegiatan pertanian dan pendapatan diluar pertanian. Menurut BPS 2011
dan Sukartawi 1995 secara matematis pendapatan rumah tangga petani dapat dirumuskan sebagai berikut :
P
rt
= P
1
+ P
2
+ P
3
……………………………………………………... 9
Keterangan :
P
rt
= pendapatan rumah tangga petani padi Rp P
1
= pendapatan utama dari on farm usahatani padi P
2
= pendapatan off farm usahatani selain padi, ternak dan buruh tani
27 P
3
= pendapatan non farm pendapatan berasal dari luar pertanian, buruh bangunan, jasa, berdagang, pegawai, dll
Pendapatan bersih keuntungan usahatani adalah selisih antara hasil atau nilai
penjualan dengan biaya total. Menurut Suratiyah 2009, Dumary 2004 dan Nopirin 2000 pendapatan usahatani dapat di rumuskan dengan:
Π = TR – TC………………………………………………………. 10 TR
= P x Q …………………………………….………………….. 11 TC = TFC + TVC ……………………………………………….... 12
AFC = TFC ……………………………...………………………... 13
Q AVC = TVC
……………………………...………………………. 14 Q
Keterangan: Π
= Pendapatan bersih keuntungan usahatani TR
= Penerimaan total TC
= Biaya total P
= Harga output Q
= Jumlah output TFC = Total biaya tetap
TVC = Total biaya variabel AFC = Biaya tetap rata-rata
AVC = Biaya variabel rata-rata
Pada setiap akhir panen petani akan menghitung berapa hasil bruto yang diperolehnya, semuanya kemudian dinilai dengan uang, akan tetapi semua hasil
petani tersebut tidak diterima oleh mereka. Hasil tersebut harus dikurangi
28 dengan biaya-biaya yang dikeluarkannya untuk biaya usahatani, seperti pupuk,
bibit, pestisida, biaya tenagakerja, pengolahan tanah dan biaya panen yang biasanya berupa bagi hasil dengan pekerjanya. Setelah biaya tersebut
dikurangkan, maka dapatlah apa yang disebut dengan pendapatan bersih atau keuntungan. Biaya produksi menurut Daniel 2004 dapat diklasifikasikan
kedalam beberapa golongan tergantung pada tujuan spesifik dari analisis yang dikerjakan, yaitu :
a. Biaya uang dan biaya in natura, adalah biaya tunai misalnya upah kerja
untuk persiapan atau penggarapan tanah, termasuk upah untuk ternak, biaya untuk membeli pupuk dan pestisida. Biaya panen, bagi hasil, sumbangan,
bayar hutang dan mungkin pajak-pajak dibayar dalam bentuk natura. b.
Biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi, sedangkan biaya
variabel adalah biaya yang besar kecilnya bergantung pada jumlah produksi. c.
Biaya rata-rata dan biaya marginal. Biaya rata-rata adalah hasil bagi antara biaya total dengan jumlah produk yang dihasilkan, sedangkan biaya
marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan petani untuk mendapatkan tambahan satu satuan produk pada suatu tingkat produksi
tertentu Daniel, 2004.
Pada kehidupannya, petani tidak hanya menanam padi akan tetapi setiap tahun dapat menanam jagung, ketela dan kacang-kacangan. Disamping bertani,
29 seorang petani juga dapat menggunakan modal dan tenaganya untuk usaha-
usaha lain seperti berdagang atau memelihara ternak ayam, kambing atau yang lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengisi waktu-waktu kosong, karena
pekerjaan pertanian bersifat musiman Mubyarto, 1995.