Analisis Kemurnian Etil Ester

37 Berdasarkan grafik hasil penelitian di atas, diagram aktivitas enzim oleh Novozyme ® 435 dilakukan pada sebelum dan setelah pemakaian. Dapat dilihat bahwa aktivitas enzim setelah pemakaian jauh menurun sebesar 0,2336 . Penurunan aktivitas enzim yang signifikan dari sebelum pemakaian hingga setelah pemakaian ini disebabkan oleh inhibitor yang menutupi sisi aktif pada Novozyme ® 435. Salah satu inhibitor tersebut adalah minyak sawit yang tidak terkonversi yang terakumulasi pada pori-pori Novozyme ® 435 [51].

4.6 ANALISIS PRODUK BIODIESEL

Adapun persyaratan kualitas biodiesel menurut SNI dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Persyaratan Kualitas Biodiesel Menurut SNI [52] No Parameter Standar 1 Densitas pada 40 o C, kgm 3 850 – 890 2 Viskositas kinematik pada 40 o

C, cSt 2,3

– 6,0 14 Gliserol bebas, massa maks 0,02 15 Gliserol total, massa maks 0,24 16 Kadar ester metil, massa min 96,50

4.6.1 Analisis Kemurnian Etil Ester

Hasil dari kemurnian sampel biodiesel yang telah dihasilkan pada penelitian ini dengan kondisi terbaik dikarakterisasi untuk membandingkan komposisi biodiesel dan sifat-sifat biodiesel yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI biodiesel untuk melihat apakah biodiesel yang diproduksi telah sesuai dengan syarat SNI. Berdasarkan hasil analisa GC Gas Chromatography yang dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Jl. Brigjen Katamso 51, Medan, kemurnian etil ester yang terbaik sebesar 98,83 pada kondisi suhu reaksi 40 o C, jumlah katalis Novozyme ® 435 30 , waktu reaksi 7 jam dan perbandingan rasio mol alkohol dengan minyak 6:1. Hasil Analisis GC untuk setiap run ditunjukkan pada Lampiran 5. Persentase kemurnian etil ester menggambarkan berapa banyak trigliserida yang telah berhasil di ubah menjadi etil ester melalui reaksi transesterifikasi persen berat etil ester terhadap produk [53]. Produk dari reaksi transesterifikasi yaitu campuran dari ester asam lemak, gliserol, alkohol, katalis, dan sejumlah tri-, di-, dan monogliserida. Gliserol mempunyai viskositas yang tinggi sehingga harus Universitas Sumatera Utara 38 dipisahkan dari produk [54]. Pada penelitian ini tidak dilakukan purifikasi atau pemisahan terhadap produk, sehingga rendahnya hasil kemurnian kemungkinan dapat dipengaruhi oleh gliserol dan zat pengotor seperti trigliserida TG, digliserida DG, monogliserida MG dan kehilangan reaktan. Berdasarkan hasil penelitian perolehan kemurnian sebesar 98,83 , dalam hal ini kemurnian dapat ditingkatkan lagi dengan cara pemisahan produk seperti menggunakan metode membran reaktor. Reaktor membran merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan reaksi dan sekaligus pemisahan berbasis membran secara bersamaan. Karena minyak dan alkohol tidak melarut, maka minyak akan melewati pori-pori membrane dalam bentuk tetesan. Pori anorganik yang berukuran mikro pada membran secara selektif memisahkan Free Fatty Alkyl Ester FAME, alkohol, dan gliserol dengan tetap mempertahankan tetesan emulsi minyak sehingga kesetimbangan reaksi terbatas dapat meningkat [55]. Berdasarkan hasil analisis diatas bahwa proses transesterifikasi ini memiliki potensi sebagai biodiesel. Hanya saja harus dilakukan kembali perlakuan terhadap biodiesel yang dihasilkan seperti proses purifikasi atau pemisahan produk.

4.6.2 Analisis Densitas