48
D. Ketidakgadisan sebagai alasan pembatalan perkawinan
Pada dasarnya terjadinya pembatalan perkawinan bisa disebabkan dua kemungkinan. Pertama, adanya pelangaran terhadap prosuderal perkawinan.
Misalnya tidak terpenuhinya syarat-syarat wali nikah, tidak dihadiri para saksi dan alasan prosuderal lainya. Kedua, adanya pelanggaran terhadap materi
perkawinan. Misalnya perkawinan dilakukan ancaman, terjadi salah sangka mengenai calon suami istri.
26
Dan yang terjadi disini adalah adanya pelangaran terhadap materi perkawinan yaitu terjadi salah sangka mengenai diri istri yang
sudah tidak perawan lagi. Posisi perempuan yang tidak perawan berada di pihak yang serba salah.
Mengaku kepada calon suami kalau dirinya sudah tidak perawan lagi, kelak ini semua akan jadi sebuah bumerang. Hari-hari perkawinan perempuan yang
suaminya mengetahui kalau selaput dara istrinya sudah cacat sebelum menikah selalu menjadi tersudut di pihak yang salah. Posisi ini dapat dijadikan dalih oleh
suami untuk menyudutkannya. Hampir semua suami tidak bisa menerima istri yang sudah cacat selaput daranya. Menjadikan suami pantas berlaku seenaknya
dan mengambil sikap terhadap istrinya yang di anggap sudah cemar, karena ia berpikir dibalik kecacatanya selaput dara tersimpan pula kecacatan moral berlaku
seks bebas.
26
Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Studi KritisPerkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No. 1 Tahun 1974 sampai KHI. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, Juli 2006, cet ke-3. hal.107
49
Oleh sebab itu seorang istri harus jujur kepada suaminya dan orang-orang sekitarnya tentang keadaan dia sebenarnya, dan yang paling utama hendaklah ia
jujur kepada Allah sebagai bentuk pelaksanaan perintah Allah.
27
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-
orang jujur.” QS. At-Taubah: 119. Juga sebaga
i implementasi perintah Nabi s.a.w.,”Hendaklah kalian berlaku jujur sebab kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan
mengantarkan menuju surga. Dan seseorang hendaklah bersikap jujur dan berusaha untuk jujur hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang jujur
”
28
Setelah terbukti bahwasanya seseorang istri sudah tidak perawan lagi dengan mengetahui bukti-bukti yang sudah dijelaskan pada pembahasan diatas
kemudian di tambahkan lagi dengan adanya pengakuan dari istrinya tersebut setelah terjadinya perkawinan.
Maka hal ini dapat dijadikan alasan oleh pihak suami untuk menghentikan lajur rumah tangganya dengan cara proses hukum yang disebut pembatalan
perkawinan, sebagaimana yang tercantum pada pasal 27 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta KHI pasal 72 ayat 2 yang berbunyi ;
27
Syaikh Mahmud al-Mahri, Perkawinan Idaman, Jakarta: Qisthi Press, 2010, cet ke-1, 2011. hal 18
28
Hadis sahih, riwayat Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shillah wa a-lAdab, no. 2607.
50
Seorang suami atau istri dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan, apabila pada waktu berlangsungnya perkawinan terjadi salah
sangka atau merasa tertipu mengenai diri suami atau istri.
29
. Batalnya perkawinan menjadikan ikatan perkawinan yang telah ada
menjadi putus. Ini berarti bahwa perkawinan tersebut dianggap tidak ada bahkan tidak pernah ada, dan suami isteri yang perkawinannya dibatalkan dianggap tidak
pernah kawin sebagai suami isteri.
29
Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, Reneka Cipta 1991 dan Inpres RI No.1 Th 1991 kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Depag RI 1998.hal. 130
51
BAB IV ANALISIS PUTUSAN No: 019Pdt.G2007PA. Bekasi
A. Deskripsi Kasus Perkara No: 019Pdt.G2007PA. Bekasi
1.
Pihak-pihak yang berpekara
Pengadilan Agama Bekasi yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah
menjatuhkan putusan sebagai mana tersebut di bawah ini dalam perkara cerai talak antara:
Selamet Riyad nama samaran bin Zubair nama samaran umur 32 tahun, agama Islam. Selanjutnya disebut sebagai : Pemohon Melawan
Maulida Aziz nama samaran binti Ahmad Aziz nama samaran umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru Swasta, bertempat tinggal
Pengilingan Jakarta Timur. Selanjunya disebut degan Termohon Pengadilan Agama tersebut;
- Telah memeriksa dan mempelajari berkas perkara; - Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon, para saksi dan
keterangan lainya; 2.
Tentang Duduk Perkara
Bahwa, Pemohon telah mengajukan surat permohonanya tertanggal 04 Januari 2007, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bekasi