22
pemungutan hasil panen. Curahan jam kerja yang tepat akan memberikan dampak posisif terhadap produksi usahatani padi sawah.
2.3. Prinsip Ekonomi Dalam Proses Produksi Usaha Tani
Bagi sebagian petani, usahatani padi sudah berubah dari upaya penyediaan pangan keluarga menjadi usaha ekonomi komersial untuk
mendapatkan keuntungan yang layak. Soeharjo 1991 dalam Mardikanto 2009, mengemukakan bahwa kegiatan usahatani merupakan salah satu
subsistem agribisnis, yang terdiri dari : subsistem pengadaan dan penyaluran input, subsistem produksi, subsistem pasca panen dan
pemasaran, dan subsistem pendukung yang terdiri dari beragam unsur pelayanan permodalan, perijinan dll. Untuk melakukan analisa efisiensi
usahatani, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah menentukan bentuk dan fungsi produksi pada usahatani tersebut
. Selanjutnya menurut
Soekartawi 1990, menambahkan bahwa fungsi produksi merupakan hubungan yang bersifat fisik maupun yang bersifat teknis antara faktor
produksi dengan produksi, didalamnya menyangkut juga pengertian teknologi. teknologi baru yang efisien memberi peluang bagi petani produsen
untuk memproduksi lebih banyak dengan korbanan lebih sedikit. Dalam proses produksi dikenal konsep efisiensi ekonomi yaitu konsep
yang mengukur penggunaan input, jumlah biaya korbanan dan keuntungan yang diperoleh atau konsep yang mengukur antara imbangan biaya dan
penerimaan usahatani yang diterimanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
23
Untuk mengukur imbangan biaya penerimaan dinyatakan dengan menggunakan rumus RC Ratio Return and Cost Ratio. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut : 1. Apabila hasil analisa memberikan RC ratio 1, maka usahatani atau
usaha yang dilakukan tersebut dinyatakan dengan efisien dan menguntungkan.
2. Apabila hasil analisa memberikan RC ratio = 1, maka usahatani yang dilakukan tersebut dinyatakan dengan BEP yaitu tidak menguntungkan
dan juga tidak mengalami kerugian. 3. Apabila hasil analisa memberikan RC ratio 1, maka usahatani atau
usaha yang dilakukan tersebut dinyatakan dengan tidak efisien dan tidak menguntungkan dan juga usaha tersebut mengalami kerugian.
Selanjutnya seperti apa yang dikemukakan Banoewidjaya 1979, bahwa peranan penyuluhan mengenai teknologi baru adalah sangat penting
karena produksi pertanian akan meningkat apabila teknik bercocok tanam yang harus dilakukan oleh petani berkembang dengan baik yaitu dengan
menggunakan teknologi baru yang dimaksud, meliputi penggunaan bibit unggul, pupuk dan obat-obatan pemberantasan hama dan penyakit.
2.4. Teori Produksi