Kurangnya kapasitas pemerahan ini dikarenakan ada mekanisme yang tidak berjalan sempurna yaitu mekanisme karet pemerah yang kurang
berfungsi. Karet tersebut pada saat pompa vakum bekerja sudah ikut mengempot sehingga mempersempit celah penyaluran susu di bagian
pemerah, karena penyempitan tersebut akhirnya susu yang keluar hanya sedikit dan laju aliran susu tidak begitu besar.
Hasil pengujian dengan menggunakan pompa vakum bertenaga 0,33 hp
dan mempunyai laju aliran udara 94 litermenit, menghasilkan susu sebanyak 1175 ml selama 8 menit 30 detik. Maka untuk lima menit pemerahan pompa
ini menghasilkan 691,18 ml. Adapun susu hasil pemerahan menggunakan pompa vakum ini terdapat pada Gambar 5.13.
Gambar 5.13. Susu hasil pemerahan menggunakan pompa vakum 0,33 hp.
Susu hasil pemerahan menggunakan alat pemerah susu semi otomatis ditampung dalam wadah penampung sementara untuk kemudian diukur
banyaknya hasil pemerahan menggunakan gelas ukur.
E. Beban Kerja
Alat pemerah susu sapi semi otomatis ini dalam menggerakkan pompa injaknya dibutuhkan tenaga manusia terutama tenaga yang disalurkan
melalui kaki operator. Tentunya akan sangat melelahkan bila banyak sapi yang akan diperah dan hanya ada seorang operator saja yang bekerja. Oleh
karena itu perlu adanya perhitungan tenaga atau beban kerja yang diperlukan dalam mengoperasikan alat pemerah susu sapi semi otomatis, agar mampu
diperkirakan bahwa seorang operator mampu memerah hingga jumlah tertentu.
Untuk mengetahui besarnya tenaga yang digunakan beban kerja dalam melakukan pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis,
perlu dilakukan step test terlebih dahulu untuk mengetahui laju denyut jantung setelah melakukan step test dan mengetahui besarnya tenaga yang
digunakan saat melakukan step test. Setelah itu, data yang telah diperoleh dijadikan acuan untuk mengetahui besarnya tenaga yang digunakan pada saat
melakukan pemerahan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : P =
t s
g m
× ×
× 2
. 4
.....................................................................................1 Dimana :
P = Tenaga yang digunakan kaldetik
m = beban badan kg
g = Gaya gravitasi 9,8 ms
2
s = Jarak yang ditempuh m
t = Waktu detik
Dalam pengujian beban kerja, dilakukan step test pada kursi dengan tinggi 38 cm, ditetapkan kegiatan naik turun kursi sebanyak 30 kali, jadi
jarak yang ditempuh adalah = 38 cm x 2 x 30 = 2280 cm = 22,8 m. Data yang diukur adalah waktu tempuh yang dicapai setelah melakukan
30 kali naik turun kursi, dengan kecepatan langkah yang berbeda dalam setiap pengukuran. Setelah waktu yang ditempuh diketahui kemudian
dilakukan perhitungan tenaga yang digunakan menggunakan rumus. Pengukuran step test dilakukan oleh seorang operator laki-laki berusia 22
tahun yang mempunyai berat badan 60 kg. Adapun data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Data denyut jantung dan tenaga pada saat step test
No. Langkah Waktu
detik Tenaga
kaldetik Denyut Jantung
pulsamenit
1. 30 131 24,36
120
2. 30 121
26,38 124
3. 30 118
27,00 128
4. 30 104
30,69 142
5. 30 89
35,86 147
6. 30 107
29,83 148
7. 30 99
32,24 152
8. 30 89
35,86 159
9. 30 61
52,32 163
10. 30
60 53,20 166
Dari data yang diperoleh pada saat step test, waktu paling lama adalah 131 detik dengan tenaga yang terpakai sebesar 24,36 kaldetik dan denyut
jantung sebanyak 120 pulsamenit, sedangkan waktu tercepat adalah 60 detik dengan tenaga yang terpakai sebesar 53,20 kaldetik dan denyut jantung
sebanyak 166 pulsadetik. Dari data terlihat bahwa semakin cepat irama langkah yang dilakukan, maka konsumsi tenaga yang terpakai semakin
banyak dan denyut jantung semakin cepat. Adapun grafik hubungan antara denyut jantung dengan tenaga dapat dilihat pada Gambar 5.14.
y = 0.5321x - 42.336 R
2
= 0.7206
10 20
30 40
50 60
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Denyut Jantung pulsamenit Te
na ga
k a
l de
ti k
Gambar 5.14. Grafik hubungan antara tenaga dengan denyut jantung
Nilai y adalah denyut jantung dan nilai x adalah tenaga, maka untuk mengetahui mengetahui persamaan x adalah sebagai berikut :
y = 0,5321x – 42,336……………………………………………….2 dimana : y = Tenaga yang digunakan kaldetik
x = Denyut jantung pulsamenit Persamaan diatas adalah regresi linear hubungan antara nilai x dan y.
Setelah nilai x diketahui, maka untuk setiap data denyut jantung yang diketahui, dapat dihitung besarnya tenaga yang digunakan oleh operator
dengan menggunakan persamaan tersebut. Persamaan tersebut digunakan untuk menghitung tenaga yang digunakan pada saat melakukan
pemerahan.Data denyut jantung dan penggunaan tenaga pada saat mengoperasikan alat pemerah susu sapi semi otomatis dapat dilihat pada
Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Data denyut jantung dan tenaga yang digunakan pada saat pemerahan
Waktu detik ke
Denyut Jantung Pulsamenit
Tenaga kaldetik
5 117 19,919
10 118 20,451
15 118 20,451
20 120 21,516
25 123 23,112
30 124 23,644
35 124 23,644
40 125 24,176
45 122 22,580
50 125 24,176
55 125 24,176
60 127 25,240
65 128 25,772
70 129 26,304
75 133 28,433
80 132 27,901
85 133 28,433
90 132 27,901
95 140 32,158
100 140 32,158
105 138 31,093
110 138 31,093
115 138 31,093
120 139 31,625
125 140 32,158
Rata-rata 129,12 26,368
Perhitungan tenaga menggunakan rumus y = 0,5321x – 42,336. Pada saat melakukan pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis,
konsumsi tenaga terendah terjadi pada awal pemerahan yaitu bernilai 19,919 kaldetik dan konsumsi tenaga tertinggi sebesar 32,158 kaldetik, dengan
konsumsi rata-rata tenaga yang terpakai sebesar 26,368 kaldetik. semakin lama melakukan pemerahan konsumsi tenaga per detik semakin besar seiring
dengan meningkatnya denyut jantung operator. Menurut Mc Cormick 1984, denyut jantung sebesar 129,12 pulsamenit
termasuk melakukan kerja berat dengan konsumsi energi antara 7,5 kkalmenit – 10,0 kkalmenit dan konsumsi oksigen antara 1,5 litermenit –
2,0 litermenit. Jika dilihat dari segi tenaga yang dikonsumsi sebesar 26,368 kaldetik
atau sama dengan 1,58 kkalmenit termasuk melakukan kerja sangat ringan
dengan denyut jantung sebanyak 65 – 75 pulsamenit dan konsumsi oksigen antara 0,32 – 0,5 litermenit.
Perbedaan ini disebabkan karena faktor psikologi operator yang pada saat melakukan pemerahan jantungnya berdetak kencang walaupun tidak sedang
melakukan kerja berat.
F. Tingkat Efisiensi Alat