19 b
= panjang jalannya sinar c
= konsentrasi
Gambar 4. Kurva Hubungan Konsentrasi dan Absorbansi sumber: Beaty dan Kerber, 1993
Kurva di atas menggambarkan hubungan konsentrasi dengan absorbansi berdasarkan hukum Beer. Kalibrasi akan menghasilkan garis lurus, namun
pada peningkatan konsentrasi dan absorbansi, akan menghasilkan kurva yang melengkung dan menyebabkan deviasi. Melalui kurva kalibrasi, maka dapat
ditentukan konsentrasi larutan yang tidak diketahui Beaty dan Kerber, 1993.
8. Spektroskopi Inframerah Fourier Transform Infrared
Spektroskopi inframerah merupakan metode analisis kimia berdasarkan penyerapan sinar inframerah IR yang diradiasikan pada molekul senyawa.
Apabila sinar inframerah diradiasikan pada cuplikan senyawa organik, maka sejumlah frekuensi diserap sedang frekuensi yang lain diteruskan tanpa
diserap. Kurva antara persen absorbansi atau persen transmitansi terhadap
frekuensi akan menghasilkan suatu spektra.
20 Transisi yang terjadi di dalam serapan inframerah berkaitan dengan
perubahan-perubahan vibrasi di dalam molekul. Oleh karena itu, spektroskopi inframerah merupakan spektroskopi vibrasi. Ikatan-ikatan yang berbeda
dalam suatu molekul mempunyai vibrasi yang berbeda dan dapat diidentifikasi frekuensi-frekuensi karakteristiknya sebagai pita serapan dalam
spektrum inframerah. Teknik Fourier Transorm Infrared FT-IR memberikan informasi
struktur dan konformasional pada senyawa. Sensitivitas FT-IR adalah 80-200 kali lebih tinggi dari instrumentasi dispersi standar. Bassler menjelaskan pada
FT-IR digunakan suatu interferometer sebagai pengganti monokromator. Interferometer ini akan memberikan sinyal ke detektor sesuai dengan intesitas
frekuensi vibrasi molekul yang berupa interferogram Budi Gunawan, 2010. Informasi yang keluar dari detektor diubah dan ditransformasikan sebagai
domain, tiap-tiap satuan frekuensi dipilih dari interferogram yang lengkap fourier transform, kemudian sinyal diubah menjadi spektrum IR.
Gambar 5. Spektra IR Selulosa Risfidian Mohadi, 2014
21 Spektra inframerah selulosa pada gambar di atas menunjukkan adanya
serapan pada bilangan gelombang 3350,7 cm
-1
yang merupakan vibrasi ulur dari gugus hidroksil -OH. Bilangan gelombang 2901,3 cm
-1
menunjukkan adanya vibrasi
–CH dari gugus alkil yang merupakan kerangka pembangun struktur selulosa. Bilangan gelombang 1640cm
-1
dan 1430 cm-1 menunjukkan gugus alkil C-C. Hal ini diperkuat pula oleh vibrasi ulur gugus eter C-O
yang terletak dalam daerah sidik jari pada bilangan gelombang 1282 cm
-1
– 1035cm
-1
yang merupakan penghubung rantai karbon dalam senyawa selulosa Risfidian Mohadi, 2014.
9. Scanning Electron Microscopy SEM