Disebabkan oleh ketersembunyian pada lafal Disebabkan oleh ketersembunyian pada makna Disebabkan oleh ketersembunyian pada makna dan lafal

B. SEBAB – SEBAB TERJADINYA TASYABUH DALAM ALQUR’AN

5 Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’i meringkas ada 3 sebab terjadinya tasyabuh dalam Al- Qur’an.

a. Disebabkan oleh ketersembunyian pada lafal

Contoh: Q.S. Abasa [80]: 31 وو ةةهوككافووو اببةأو Artinya: Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. Lafal بببأو di sini mutasyabih karena ganjilnya dan jarangnya digunakan. kata بببأو diartikan rumput-rumputan berdasarkan pemahaman dari ayat berikutnya : Q.S. Abasa [80]: 32 yang berbunyi: ممككمكاعونملووو ممككلو اعةاتومو Artinya: Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Ar-Raghib al-Asfhani membagi mutasyabihat dari segi lafal menjadi dua, yaitu mufrad dan murakkab. Mutasyabih lafal mufrad adalah tinjauan dari segi kegaribannya, seperti kata yaziffun, al-abu; Isytirak, seperti kata al-yadu, al-yamin. Tinjauan lafal murakkab berfaedah untuk meringkas kalam, seperti: wa in khiftum alla tuqsitu fil yatama fankhihu ma taba lakum...., untuk meluruskan kalam, seperti: laisa kamis| lihi syai’un, untuk mengatur kalam, seperti: anzala ‘ala ‘abdihil kitaba walam yaj’al lahu ‘iwaja.. 6

b. Disebabkan oleh ketersembunyian pada makna

Terdapat pada ayat-ayat mutasyabihat tentang sifat-sifat Allah swt. dan berita gaib. 7 Contoh: Q.S. al-Fath} [48]: 10. ... دكيو ممهكيمدكيماو قوومفو هكللا .… 5 Ahmad Syadali, dan Ahmad Rofi’i. op.cit, hal. 204. 6 Muhammad Chirzin, op.cit. hal. 74. 7 Ibid, hal. 74. 6 Artinya: ...tangan Allah di atas tangan 8 mereka....

c. Disebabkan oleh ketersembunyian pada makna dan lafal

9 terkadang adanya ayat mutasyabihat terjadi disebabkan kesamaran dan lafal dan makna ayat – ayat itu. contohnya, ayat 189 surat Al – Baqarah ىق ق تتا ن ن مق رتبنللا ن ت ك ن لقوق اهقرنوههظ ه ن ل من ت ق ويهبهللا اوتهألتق ن ل أقبن رربنللا س ق يللقوق Artinya : “ Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Orang yang tidak mengetahui adat-istiadat bangsa arab pada masa jahiliyah, tidak akan paham terhadap maksud ayat tersebut. Sebab, kesamaran dalam ayat tersebut terjadi pada lafalnya, karena terlalu ringkas, juga terjadi pula pada maknanya, karena termasuk adat kebiasaan khusus orang arab, yang tidak mudah diketahui oleh bangsa – bangsa lain. Jika ayat tersebut diperluas sedikit dengan ditambah ungkapan in kuntum muhrabaini bihajji au umratin Jika kalian sedang melakukan ihram untuk haji atau untuk umrah tentulah maksud ayat tersebut akan mudah dimengerti. Apalagi bila orang yang sudah mengetahyui berbagai syarat dan rukun ihram, sehingga tidak aka ada masalah lagi baginya.

C. PANDANGAN ULAMA DALAM MENGHADAPI AYAT – AYAT MUTASYABIH