Pemilihan Informan Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

3.3. Pemilihan Informan

Informan pada penelitian ini adalah anak jalanan yang berpartisipasi penuh dijalanan, baik secara sosial maupun ekonomi. Mengingat penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, maka Jumlah informan yang diambil berdasarkan azas kesesuaian dan kecukupan yaitu bila proses pengumpulan data sudah sesuai dan tidak ditemukan lagi variasi informasi, maka peneliti tidak perlu mencari informasi lagi. Peneliti akan terus mencari informasi yang diterima masih berubah-ubah bervariasi sampai diperoleh hasil yang sama.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Pengumpulan data dilakukan dengan data primer yang diperoleh secara langsung dari responden, dalam penelitian ini diakukan dengan melakukan survey, wawancara mendalam indeph interview tentang topik penelitian berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti , serta dokumentasi pada saat penelitian di lapangan. Alat yang digunakan pada saat wawancara adalah tape recorder. Data primer pada penelitian ini adalah data tentang perilaku berisiko seksual remaja pengamen jalanan. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Laporan Tahunan BPS Badan Pusat Statistik dan Dinas Sosial Pemko Medan tahun 2011.

3.5. Metode Analisis Data

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Dimana fokus penelitian ini akan berkembang setelah dilakukan penelitian dilapangan. Oleh karena itu peneliti dalam membuat proposal penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan bagaimana perilaku berisiko seksual remaja pengamen jalanan di kota Medan tahun 2012. Miles dan Huberman 1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu Data Reduction Reduksi Data, Data Display Penyajian Data, Conclusion Drawing Verification. Sugiono, 2009. Uji keabsahan data dilakukan dengan tehnik triangulasi data. Peneliti akan memastikan bahwa catatan harian wawancara dengan informan dan catatan harian observasi telah terhimpun. Kemudian dilakukan uji silang terhadap materi catatan- catatan harian wawancara dan catatat harian observasi. Jika ada perbedaan informasi atau informasi tidak relevan, peneliti akan menelusuri sumber perbedaan tersebut pada informan dan sumber-sumber lainnya. Proses triangulasi Universitas Sumatera Utara dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan Bungin, 2008. Menurut Dharma 2011, cara menganalisis data sebagai berikut : 1. Membuat transkrip data Data yang terekam dalam tape recorder, catatan lapangan field note atau dokumentasi lainnya kemudian ditranskrip menjadi sebuah teks narasi berisi pernyataan partisipan atau catatan hasil observasi. 2. Menentukan meaning unit Meaning unit yaitu kata, kalimat atau paragrap yang saling berhubungan melalui isinya dan membentuk suatu makna. Tidak seluruh pernyataan partisipan yang telah dibuat dalam transkrip mengandung makna sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga harus dipilih beberapa kata, kalimat atau paragraph yang mengandung makna dari seluruh transkrip. Data yang tidak relevan dapat dihilangkan tanpa mengurangi makna dari data secara keseluruhan. Pemilihan meaning unit ini membuat peneliti lebih fokus dalam melakukan analisis ini. 3. Meringkas dan mengorganisir data Pada tahap ini data yang mengandung makna meaning unit diatur dan dikelompokkan sesuai dengan topik atau pertanyaan yang diajukan. Mengelompokkan dan mengurut meaning unit sesuai dengan topik akan mempermudah peneliti dalam menganalisis data. Universitas Sumatera Utara 4. Melakukan abstraksi data Abstraksi data yaitu mengelompokkan data yang memiliki makna yang sama, kemudian membuat lebel terhadap data tersebut. Membuat abstraksi data adalah tahap yang penting dalam content analysis, karena pada tahap ini peneliti membuat makna atau mengartikan data sesuai dengan isi dari data tersebut. Peneliti membuat lebel terhadap suatu unit data, mengelompokkan beberapa lebel yang serupa menjadi suatu kategori tertentu serta membuat suatu tema dari beberapa kategori yang saling berhubungan. Abstraksi data dibagi menjadi 5 tahap yaitu : 1 Koding, membuat lebel dari data yang memiliki makna tertentu yang disebut juga sebagai substantive coding. Setiap meaning unit diberi lebel dengan kode berupa kata atau frase yang dibuat oleh partisipan. Lebel dari suatu data mempermudah peneliti memaknai data tersebut dan mempermudah dalam proses pengelompokan data. 2 Membuat katagori, setelah membuat lebel data koding, peneliti kemudian membuat katagori dari beberapa lebel. Katagori merupakan tingkatan deskriptif isi data yang dapat dilihat sebagai ekspresi dari data tersebut. Beberapa kode atau lebel yang sama dikelompokkan menjadi suatu katagori, sedangkan beberapa kode lainnya membentuk katagori yang lain pula. Satu data tidak boleh masuk ke dalam 2 katagori yang berbeda. Satu data yang telah di lebel koding hanya dapat membentuk satu katagori yang artinya satu data hanya sesuai untuk satu katagori, sedangkan satu katagori dapat dibentuk oleh lebih dari satu data. 3 Menyusun tema, tema merupakan ekspresi dari isi laten Universitas Sumatera Utara sebuah teks yang telah dibuat dalam bentuk katagori. Satu tema disusun dari beberapa katagori dalam bentuk yang sama. Penyusunan tema dari beberapa katagori merupakan tahap akhir dari kegiatan abstraksi data. 4 Mengidentifikasi variable dan hubungan antar variabel, tema-tema yang telah teridentifikasi dari kumpulan data dirumuskan dan dikelompokkan menjadi suatu variabel. Variabel-variabel yang teridentifikasi dari kumpulan tema kemudian dilihat kecenderungan hubungan secara kualitatif. Pada tahap ini peneliti melakukan verifikasi data secara keseluruhan untuk mendukung adanya hubungan sebab akibat secara kualitatif. 5 Menarik kesimpulan, pada tahap ini peneliti memahami kembali seluruh isi data dan benang merah dari kumpulan katagori, tema, hubungan antar tema dan variabel. Pemahaman tentang benang merah ini akan menghasilkan suatu wawasan baru tentang fenomena yang diteliti. . Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Daerah Penelitian