Teknik Pengolahan dan Analisis Data

4. Jika data berdistribusi normal dilanjutkan dengan uji homogenitas pada data pretest-postest tersebut. Pengujian homogenitas data dilakukan dengan menggunakan Levene’s test, sebagai berikut. W = Gambar 3.4 Rumus Levene’s test Keterangan: W = hasil tes = banyaknya kelompok = jumlah sampel = jumlah sampel di kelompok = jumlah sampel dari kelompok Nilai W dibandingkan dengan nilai α yaitu 0,05. Jika W ≥ 0,05 maka data berdistribusi homogen. 5. Jika data tidak normal dilakukan pengujian non-parametrik dengan menggunakan rumus Mann-Whitney. U = + - R Gambar 3.5 Rumus Mann-Whitney Keterangan: U = hasil = jumlah sampel 1 = jumlah sampel 2 R = jumlah rangking 6. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Rumusan hipotesis: H : pretest = postest H 1 : pretest postest Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah. T = Gambar 3.6 Rumus Uji T Keterangan: T = T hitung Sp = sampel = jumlah sampel kelompok 1 = jumlah sampel kelompok 2 Untuk mengetahui H diterima atau ditolak dilakukan dengan melihat tabel distribusi t. Jika T hitung lebih besar dari nilai positif tabel distribusi t atau lebih kecil dari nilai negatif tabel distribusi t, maka H ditolak. Dengan kata lain H 1 diterima. 7. Perhitungan normalitas, homogenitas, dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software Minitab version 13. 8. Menghitung N-Gain untuk masing-masing kelompok siswa dengan rumus: Adapun pengkategorian gain yang dinormalisasi adalah sebagai berikut. NG 0,30 : rendah 0,30 ≤ NG ≥ 0,70 : sedang NG ≥ 0,70 : tinggi 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1 1 . . Setelah diterapkan model PBM pada pembelajaran IPA di kelas IV untuk materi perubahan lingkungan, terjadi peningkatan hasil belajar serta keterampilan berpikir kritis yang dimiliki siswa. Peningkatan hasil belajar ini ditunjukkan oleh p-value sebesar 0,000 karena 0,000 α. Peningkatan keterampilan berpikir kritis juga ditunjukkan dengan p-value sebesar 0,000. Peningkatan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis ini dikarenakan adanya peningkatan motivasi serta partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 2 2 . . Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok unggul, sedang dan asor siswa SD kelas IV pada materi perubahan lingkungan. Perbedaan peningkatan hasil belajar ini dilihat dari hasil uji one way Anova yang menunjukkan p-value sebesar 0,001. Sesuai dengan kriteria penolakan H yaitu tolak H jika p- value α, maka dengan kata lain terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada kelompok unggul, sedang dan asor siswa SD kelas IV setelah diterapkan model pembelajaran PBM. 3 3 . . Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada kelompok unggul, sedang dan asor siswa SD kelas IV pada materi perubahan lingkungan. Perbedaan peningkatan keterampila berpikir kritis ini dilihat dari hasil uji one way Anova yang menunjukkan p-value sebesar 0,020. Sesuai dengan kriteria penolakan H yaitu tolak H jika p- value α, maka dengan kata lain terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis pada kelompok unggul, sedang dan asor siswa SD kelas IV setelah diterapkan model pembelajaran PBM.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis merekomendasikan hal-hal berikut. 1 1 . . Dalam kegiatan pembelajaran orientasi pencapaian tujuan pembelajaran bukan hanya dilihat dari hasil belajar saja, tetapi ditambah dengan indikator lain yang juga perlu dikembangkan, salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. 2 2 . . Penerapan model PBM pada pembelajaran IPA di kelas IV untuk materi perubahan lingkungan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk dapat meningkatakan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. 3 3 . . Pendidik perlu mengembangkan keterampilan-keterampilan lain selain hasil belajar yang diperlukan oleh siswa sehingga siswa bisa menerapkan apa yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung dalam kehidupan sehari- hasri. 4 4 . . Instansi terkait, dalam hal ini sekolah harus lebih memperhatikan penyediaan sarana dan prasarana yang sekiraya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.