Gambar 6.11 memperlihatkan bahwa jenis komplikasi penderita hipertensi tertinggi adalah diabetes mellitus sebesar 39,7, dan jenis komplikasi terendah
adalah stroke sebesar 13,2 . Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit diabetes mellitus yang dapat
dimodifikasi selain berat badan lebih, obesitas abdominal, kurangnya aktifitas fisik, dislipidemia kolesterol HDL=35mgdL dan atau Trigliserida 250mgdL, diet tak
seimbang tinggi gula dan rendah serat serta merokok.
47
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukresna Wibowo 2009 di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru tahun 2004 – 2008, yang memperoleh proporsi
penderita hipertensi yang mengalami komplikasi tertinggi adalah diabetes mellitus sebesar 25,1.
48
6.1.5 Rata-rata Lama Rawatan
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan 6,22 hari, Standar Deviasi SD = 4,41 dengan koefisien of varian 10 artinya hari
rawatan penderita hipertensi bervariasi dengan lama rawatan paling singkat adalah 2 hari dan paling lama adalah 28 hari. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
bahwa 95 diyakini rata-rata lama rawatan penderita hipertensi diantara 5,56 sampai dengan 6,88 hari.
Dari 175 penderita hipertensi, 153 penderita 87,4 dirawat selama 12 hari dan sisanya sebanyak 22 penderita 12,6 dirawat
≥ 12 hari. Seluruh penderita dengan lama rawatan
≥ 12 hari berumur ≥ 40 tahun 100, terdiri dari 6 penderita hipertensi derajat 1 27,3 dan 16 penderita hipertensi derajat 2 72,7. Penderita
Universitas Sumatera Utara
dengan komplikasi yang dirawat ≥ 12 hari sebanyak 20 penderita 90,9 dan tanpa
komplikasi sebanyak 2 penderita 9,1. Penderita tanpa komplikasi merupakan penderita dengan keadaan hipertensi derajat 2.
Sedangkan penderita dengan lama rawatan terlama adalah selama 28 hari dengan komplikasi mengalami stroke berat, berumur 50 tahun, berjenis kelamin laki-
laki, batak, Kristen Protestan, Polri, bertempat tinggal diluar Medan dengan hipertensi derajat 2.
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa dengan banyaknya penderita yang dirawat 12 hari 87,4 maka pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan
sudah cukup baik dalam menangani penderita hipertensi agar tekanan darah penderita cepat terkontrol dan normal kembali sehingga penderita tidak harus dirawat dengan
waktu yang lama. Sedangkan penderita dengan lama rawatan ≥ 12 hari lebih sedikit
12,6 yang merupakan penderita dengan hipertensi berat dan mengalami komplikasi yang sudah parah sehingga mereka membutuhkan perawatan serta
pelayanan kesehatan yang lebih lama. Hal ini sesuai dengan penelitian Saut Harianja 2005 di RSU dr. Tengku
Mansyur Kota Tanjung Balai, yang menyebutkan bahwa penderita hipertensi rawat inap berdasarkan lama rawatan yang paling banyak adalah penderita dengan lama
rawatan 12 hari dengan proporsi 81,9.
Universitas Sumatera Utara
6.1.6 Keadaan Sewaktu Pulang