Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Guru harus mampu memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menyediakan sumber belajar yang cocok dan beragam sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Hal ini dikarenakan sumber belajar merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi siswa. Wina Sanjaya 2010: 228 berpendapat bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, kurangnya penggunaan sumber belajar mengakibatkan keaktifan siswa pun turut berkurang pada hal dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya akan sangat membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 11-14 Agustus 2014 di kelas IV SD 1 Cepokojajar ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran IPA. Permasalahan-permasalahan tersebut meliputi: 1 siswa hanya mempelajari materi secara teori karena guru sebagai sumber belajar utama, 2 keberadaan lingkungan masih kurang dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang sebenarnya banyak tersedia di sekitar sekolah, 3 keaktifan siswa kurang berkembang karena jarang diajak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dan 4 nilai kriteria ketuntasan minimal masih rendah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut akan diuraikan satu per satu berikut ini. Pertama, siswa hanya mempelajari materi secara teori karena guru sebagai sumber belajar utama. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran terlihat sangat kurang karena lebih banyak menggunakan metode ceramah 5 dengan penggunaan sumber belajar berupa buku teks yang sangat terbatas. Hal ini menyebabkan siswa terlihat kurang tertarik dan kurang memberikan perhatian. Guru jarang melakukan pengamatan atau percobaan secara langsung sehingga sebagian besar siswa tidak dapat memahami konsep dengan baik. Misalnya gambar bagian-bagian hewan dan tumbuhan yang kurang jelas karena bentuk dan fungsi masing-masing tidak dapat dilihat dan dipahami oleh siswa. Kedua, keberadaan lingkungan masih kurang dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang sebenarnya banyak tersedia di sekitar sekolah. Lingkungan merupakan sarana alamiah yang dapat digunakan sebagai sumber belajar tetapi jarang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar padahal lebih mudah diperoleh dan lebih murah. Keadaan relief daerah dan pekerjaan masyarakat sekitar adalah sebagian besar bekerja sebagai petani menyediakan banyak lahan pertanian sehingga seharusnya dapat digunakan sebagai sumber belajar yang efektif. Ketiga, keaktifan siswa terlihat sangat kurang dalam berinteraksi saat pembelajaran. Siswa hanya melaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas sehingga mengalami kesulitan saat mempelajari materi karena tidak memperoleh kesempatan yang cukup untuk mengeksplorasi alam sekitar lebih jauh padahal materi yang dipelajari akan lebih mudah dipahami melalui benda konkret. Siswa juga akan lebih menyukai kegiatan pembelajaran di luar kelas karena merasa lebih bebas dan tidak bosan dibandingkan dengan pembelajaran di dalam kelas. 6 Keempat, nilai kriteria ketuntasan minimal masih rendah. Meskipun sudah menggunakan kurikulum 2013, hasil ulangan harian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang kurang optimal sehingga berakibat pada nilai siswa. Dari hasil ulangan terakhir, siswa yang mendapatkan nilai lebih dari ketentuan KKM 70 sebanyak 11 siswa, sedangkan sisanya kurang dari KKM. Dari permasalahan-permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa situasi pembelajaran IPA masih kurang optimal dan kurang membangkitkan keaktifan siswa. Guru sebagai sumber belajar utama dengan buku teks sebagai pegangan menyebabkan pemahaman dan kemampuan siswa sulit berkembang. Hal ini berakibat pada pembelajaran IPA selama ini kurang disukai karena cenderung membosankan dan hasil belajar siswa pun juga kurang memenuhi target yang ditentukan sebelumnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif, salah satu diantaranya yaitu dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat berperan dalam kemampuan siswa dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Sedangkan pemanfaatan lingkungan yang sebenarnya ada di sekitarnya dapat digunakan sebagai sumber belajar dan sarana dalam pembelajaran akan sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan mengoptimalkan peran siswa di dalamnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan dapat meningkat dengan memanfaatkan 7 lingkungan sebagai sumber belajar. Dengan ini diharapkan pembelajaran yang dilaksanakan tetap sesuai dengan kurikulum dan materi yang dipelajari, serta proses di dalamnya akan lebih bermakna dan berdampak positif pada keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Untuk peneliti mengangkat judul “Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar pada Kelas IV SD 1 Cepokojajar Kabupaten Bantul”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Siswa hanya mempelajari materi secara teori atau hafalan karena kegiatan pembelajarannya lebih banyak dilaksanakan dengan metode ceramah. 2. Lingkungan di sekitar sekolah belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber belajar padahal banyak materi dalam pembelajaran yang berhubungan dengan alam sekitar. 3. Keaktifan siswa kurang berkembang karena guru masih menjadi sumber belajar utama dalam penyampaian materi yang dipelajari. 4. Nilai kriteria ketuntasan minimal KKM masih rendah terutama karena pemanfaatan sumber dan media yang sebenarnya tersedia di sekitarnya kurang optimal digunakan sumber belajar. 8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan atas pertimbangan dari keterbatasan kemampuan, materi dan materi ajar, serta waktu yang tersedia bagi peneliti, maka permasalahan ini dibatasi pada : 1. Keaktifan siswa kurang berkembang karena guru masih menjadi sumber belajar utama dalam penyampaian materi yang dipelajari. 2. Lingkungan di sekitar sekolah belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber belajar padahal banyak materi yang dipelajari berhubungan dengan alam sekitar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian yang telah disampaikan di atas, permasalahan yang akan diteliti yaitu: bagaimana meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada kelas IV SD 1 Cepokojajar?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada kelas IV SD 1 Cepokojajar. 9

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis, melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar akan membuat kegiatan belajar menjadi aktif dan menyenangkan karena siswa lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajari dengan optimal. 2. Secara praktis, a Bagi guru. Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar akan membantu guru dalam menyampaikan materi yang sedang dipelajari dengan tepat dan menarik. b Bagi siswa. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan meningkatkan keaktifan siswa dapat memahami materi yang sedang dipelajaridengan optimal. c Bagi sekolah. Memberikan sumbangan yang sangat penting dalam menciptakan iklim kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai salah satu sumber belajar yang sebenarnya sangat mudah dan efektif. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Pembelajaran IPA

1. Hakikat IPA

Pengetahuan alam merupakan pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isi di dalamnya. Hendro Darmojo Usman Samatowa, 2010: 2 secara singkat menjelaskan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar karena sesuai dengan tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis sehingga dapat diterima oleh akal sehat. Objektif artinya sesuai dengan objek dan kenyataan yang sebenarnya. Patta Bundu 2006: 6 mengemukakan bahwa IPA merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam yang berhubungan dengan alam atau bersangkutan dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Secara harfiah dapat disimpulkan bahwa pengertian dari IPA atau science merupakan ilmu pengetahuan tentang alam atau ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA adalah pengetahuan yang diperoleh melalui sejumlah proses kegiatan yang dilakukan manusia dengan dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap ilmiah dalam perkembangannya. Carin dan Sund Patta Bundu, 2006: 4 menjelaskan bahwa IPA atau sekarang lebih dikenal dengan sains merupakan suatu pengetahuan tentang alam semesta yang bertumpu pada

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Strategi Scramble Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiduwur 2 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SISWA KELAS III B SD SAWIT BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 315

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IIIB SD NEGERI PANGGANG, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 245

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA.

0 0 278

peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran ips mengenai koperasi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bab 1

0 0 8

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMANFAATAN ALAM SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

0 0 11