BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara
A.1 Letak Geografis
Propinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur. Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Nangroe Aceh
Darusalam di sebelah Utara, Provinsi Riau dan Sumatera Barat di sebelah Selatan, Samudra Hindia di sebelah Barat dan Selat Malaka di sebelah Timur.
Iklim di Provinsi Sumatera Utara termasuk iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin Passat dan Angin Muson. Kelembaban udara rata-rata 78 - 91,
Curah hujan 800 – 4000 mmtahun dan penyinaran matahari 43. Wilayah Propinsi Sumatera Utara memiliki luas daratan 72.981,23 km2
terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan dataran tinggi serta pegunungan Bukit Barisan yang membujur ditengah-tengah dari Utara sampai ke Selatan.
Kemiringan tanah antara 0 – 12 seluas 65,51, kemiringan 12 – 40 seluas 8,64 dan diatas 40 seluas 24,28. Sedangkan luas Danau Toba seluas
119.920 Ha atau 1,57 Provinsi Sumatera Utara memiliki sebanyak 419 pulau-pulau besar dan
pulau-pulau kecil yang terdiri dari sebanyak 237 pulau yang telah memiliki nama
Universitas Sumatera Utara
dan sebanyak 182 pulau yang belumn memiliki nama. Adapun jumlah sungai yang terdapat di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 229 sungai dengan
panjang 549,56 km
14
Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sebesar 13.215.401 jiwa dengan kepadatan penduduk 184 jiwa per kilometer persegi yang terdiri dari
penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6.591.686 jiwa dan perempuan sebanyak 6.623.715 jiwa.Penyebaran penduduk di Provinsi Sumatera
Utaramasih bertumpu di Kota Medan yakni sebesar 16,2 persen dan Kabupaten Deli Serdangsebesar 13,8persen sedangkan kabupaten yang lainnya dibawah 10
persen. Sementara dilihat dari kepadatan penduduk KabupatenKota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Medanyakni sebanyak 8.008
jiwa per Km2 dan yang paling rendah adalah Kabupaten Pakpak Baratdengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 34 jiwa per Km2
A.2 Penduduk
15
Jumlah partisipasi sekolah di Provinsi Sumatera Utara mulai dai Tingkat TK sampai dengan Perguruan tinggi pada tahun ajaran 20102011 adalah
sebanyak 4.586.795 atau 35,33 dari jumlah penduduk. Perkembangan kondisi pendidikan menurut indicator Angka Melek Huruf AMH, Rata-rata Lama
A.3 Pendidikan
14
www.dephut.go.id Diakses, 19 April 2014 Pukul 09.00 WIB
15
www.bps.go.id Diakses, 19 April 2014 Pukul 10.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
Sekolah RLS, dan Angka Partisipasi Sekolah APS, secara umum kondisi pendidikan di Provinsi Sumatera Utaramenunjukkan perbaikan dalam lima tahun
terakhir 2005-2011. Perkembangan AMH tahun 2011 mencapai 97,46 persen lebih tinggi dari AMH nasional 92,99, dengan AMH tertinggi di Kabupaten
Tapanuli Selatan 99,83 dan terendah di Kabupaten Nias Barat 84,46.
16
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara padaFebruari 2012 sebanyak 6,56 juta orang, terdiri dari 6,14 jutaorang bekerja, dan 0,41 juta orang
penganggur sedangkan Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja TPAK pada Februari 2012 sebesar 74,55 persen dan tingkat Pengangguran Terbuka TPT pada
Februari 2012 sebesar 6,31 persen. Angkatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara sebagian besar masih berpendidikan SD kebawah. Persentase Angkatan Kerja
golongan ini mencapai 3,31, angkatan kerja yang berpendidikan tingkat SLTP dan SLTA masing-masing sekitar 24,13 dan 32,26, sedangkan sisanya 7,32
berpendidikan diatas SLTA. Jika dilihat daristatus pekerjaannya, hampir sepertiga Perkembangan RLS Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2005-2011
membaik, RLS tahun 2011 mencapai 8,91 tahun dan berada diatas RLS nasional. Sementara untuk perbandingan RLS antar kabupatenkota, RLS tertinggi terdapat
di Kota Pematang Siantar 10,89 tahun dan terendah Kabupaten Nias Barat 5,88 tahun
A.4 Ketenagakerjaan
16
www.disdik.sumutprov.go.id Diakses 17 April Pukul 10.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
28,43 penduduk yang bekerja adalah buruh dan karyawan. Penduduk yang berusaha sendiri sekitar 20,24, sedangkan penduduk yang bekerja sebagai
pekerja keluarga mencapai 20,63. Hanya 3,05 penduduk Sumatera Utara yang menjadi pengusaha yang mempekerjakan buruh tetapbukan anggota
keluarganya.
17
17
www.bps.go.id Diakses tanggal 16 April 2014 Pukul 11.00 WIB
A. 5 Ekonomi
Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut
dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau.
Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan.
Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Selain komoditas
perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura sayur-mayur dan buah-buahan; misalnya Jeruk Medan, Jambu Deli,
Sayur Kol, Tomat, Kentang, dan Wortel yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke
Malaysia dan Singapura.
Universitas Sumatera Utara
Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti
koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk
memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi kedalam empat wilayah Pembangunan.
Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara tahun 2013 yang diukur berdasarkan kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar
harga konstan 2000 sebesar 6,01 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 8,31 persen. Tiga sektor
yang memberi kontribusi terhadap perekonomian PDRB Sumatera Utara tahun 2013 cukup besar, yaitu: sektor industri sebesar 21,58 persen, sektor pertanian
sebesar 21,32 persen serta sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 19,29 persen.
18
Provinsi Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat
Sumetera Utara terdiri atas berbagai suku antara lain penduduk asli Suku Melayu, Suku Batak Karo, Suku Batak Toba, Suku Batak Mandailing, Suku
Batak Angkola, Suku Batak Simalungun, Suku Batak Pakpak, Suku Nias
A.5 Sosial dan Budaya
18
www.bps.go.id Diakses tanggal 17 April 2014 Pukul 11.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
dan pendatang Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku Jawa, dan Suku Tionghoa yang masing-masing memiliki kebudayaan dan adat istiadatnya
masing-masing. Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia
karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.
B. Pemerintah Provinsi Sumatera