UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6 Freeze Drying
Prosedur pemakaian alat freeze drier adalah sebagai berikut. Sampel dimasukkan ke dalam labu freeze drier dan sampel dibekukan di dalam freezer
sebelum dipasang ke alat freeze drier. Pompa Induction Motor dipastikan terhubung dengan alat freeze drier. Pompa Induction Motor dihubungkan dengan
sumber tenaga. Pada alat freeze drier, tombol ON ditekan ke atas. Tombol RUN STOP ditekan agak lama sampai tombolnya nyala. Tombol VAC PUMP ditekan
agak lama sampai tombolnya nyala. Alat dibiarkan menyala hingga pada layar Trap Temp menunjukkan angka -50°C. Labu freeze drier yang telah berisi sampel
beku dipasang ke dalam mulut penyangga. Knob Vac dan Vent diputar 180° hingga Vent berada di bawah dan Vac berada di atas. Alat dibiarkan bekerja
hingga sampel beku yang ada di dalam labu freeze drier kering dan tidak ada lagi sisa es yang berada di luar labu freeze drier.
3.3.7 Uji Penapisan Fitokimia Tiwari, 2011
a.
Deteksi Alkaloid
Ekstrak dilarutkan secara individual dalam HCl encer dan disaring.
Mayer’s Test : Filtrat ditetesi pereaksi Mayer. Terbentuknya endapan
warna putih menunjukkan adanya alkaloid.
Dragendroff’s Test : Filtrat ditetesi dengan pereaksi Dragendroff.
Terbentuknya endapan merah menunjukkan adanya alkaloid. b.
Deteksi Flavonoid
Alkaline Reagent Test : Ekstrak ditetesi dengan beberapa tetes larutan
NaOH. Terbentuknya warna kuning yang intens, yang menjadi tidak berwarna dengan penambahan asam encer, menunjukkan adanya flavonoid.
c. Deteksi Saponin
Foam Test : 500 mg ekstrak dikocok dengan 2 mL air. Jika terbentuk busa
yang konsisten selama 10 menit, maka menunjukkan adanya saponin. d.
Deteksi Fitosterol
Salkowski’s Test : Ekstrak dicampur dengan kloroform dan disaring.
Filtrat ditetesi dengan beberapa tetes H
2
SO
4
, dikocok dan didiamkan. Terbentuknya warna kuning keemasan menunjukkan adanya triterpen.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Libermann Burchard’s Test : Ekstrak dicampur dengan kloroform dan
disaring. Filtrate ditetesi dengan beberapa tetes asetat anhidrat, direbus dan didinginkan. Ditambahkan H
2
SO
4
. Terbentuknya cincin coklat di persimpangan menunjukkan adanya fitosterol.
e. Deteksi Fenol
Ferric Chloride Test : Ekstrak ditetesi dengan 3-4 tetes larutan FeCl
3
. Terbentuknya warna hitam kebiruan menunjukkan adanya fenol.
3.3.8 Pengujian Parameter Spesifik Depkes RI, 2000
a. Parameter Identitas Ekstrak
1 Deskripsi tata nama yaitu nama ekstrak generik, dagang, paten, nama
latin tumbuhan sistematika botani, bagian tumbuhan yang digunakan. 2
Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas, artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu.
b. Parameter Organoleptik Ekstrak
Penggunaan panca indera mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa.
3.3.9 Pengujian Parameter Non Spesifik
a Kadar abu Depkes RI, 2000
Sebanyak 2 g ekstrak yang telah digerus dan ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam krus platina atau krus silikat yang telah dipijarkan dan
ditara. Ekstrak diratakan kemudian dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, didinginkan, dan ditimbang. Jika arang tidak dapat hilang, ditambahkan air panas,
disaring dengan menggunakan kertas saring bebas abu. Sisa abu dan kertas saring lalu dipijarkan dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan ke dalam krus,
diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap, ditimbang. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
b Pengujian Kadar Air
Pengujian kadar air dilakukan menggunakan alat moisture analyzer. Alat dikalibrasi terlebih dahulu. Plat aluminium ditara dan ditimbang, kemudian
sampel diratakan pada plat sebanyak 3 g kemudian alat diset dengan suhu 105°C
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selama 4 menit atau sampai bobot tetap. Nilai kadar air secara otomatis akan muncul dalam bentuk persentase.
c Susut Pengeringan Depkes RI, 2000
Sejumlah 1 g ekstrak dimasukkan dan ditimbang seksama dalam wadah yang telah ditara. Ekstrak dikeringkan pada suhu 105
o
C selama 30 menit dan ditimbang. Sebelum ditimbang, ekstrak diratakan dalam botol timbang, dengan
menggoyangkan botol, hingga merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 mm sampai 10 mm. Kemudian dimasukan ke dalam oven, dibuka tutupnya,
dikeringkan pada suhu105ºC hingga bobot tetap. Botol dalam keadaan tertutup dibiarkan dalam desikator hingga suhu kamar.
Susut Pengeringan x 100
3.3.10 Pengeringan Ekstrak Menggunakan Filler