6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Latihan Aerobik
2.1.1. Pengertian
Latihan aerobik adalah salah satu jenis olahraga yang dilakukan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh, misalnya jogging,
senam, renang, bersepeda dan lain-lain. Jenis olahraga yang lain adalah anaerobik yaitu olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dipenuhi seluruhnya oleh tubuh,
misalnya angkat besi, lari sprint, tenis lapangan, bulu tangkis, dan lain-lain Karim dan Faizati, 2002.
Pada latihan aerobik sistem oksigen merupakan sumber energi pre-dominan. Latihan ini merangsang kerja jantung, pembuluh darah dan paru. Jantung akan
menjadi lebih kuat memompa darah dan lebih banyak dengan denyut yang makin berkurang. Akibatnya, persediaan darah yang disalurkan ke seluruh jaringan tubuh
bertambah dan volume darah secara keseluruhan meningkat. Pada saat yang sama, paru akan memproses udara lebih banyak dengan usaha yang lebih kecil. Pengaruh
latihan ini untuk mengukur dan menyakinkan, apakah telah cukup atau kurang dalam menerima porsi atau dosis latihan fisik Karim dan Faizati, 2002.
I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
7
2.1.2. Manfaat latihan aerobik terhadap kesehatan
Kegiatan olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai hasil penelitian Karim dan Faizati, 2002; Warburton dkk, 2006; Cadroy dkk, 2002 sangat
mendukung pernyataan tersebut: a. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai
dengan: denyut nadi istirahat menurun; isi sekuncup bertambah, kapasitas bertambah, penumpukan asam laktat berkurang, meningkatkan pembuluh darah
kolateral, meningkatkan HDL kolesterol, mengurangi aterosklerosis. b. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada anak yaitu
mengoptimalkan pertumbuhan, pada orang dewasa menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang, punggung dan lutut.
c. Meningkatkan kelenturan fleksibilitas pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera
d. Meningkatkan metabolisme
tubuh untuk
mencegah kegemukan
dan mempertahankan berat badan ideal
e. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, infeksi meningkatkan sistem
imunitas f. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap
jaringan tubuh. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa latihan fisik berat dapat
menimbulkan aktivasi berlebih dari sistem hemostasis. Efek latihan terhadap tubuh
I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository © 2008
8
tergantung pada beberapa faktor, diantaranya tipe latihan fisik, durasi, dan intensitas. Efek latihan juga terkait dengan faktor jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan
kebiasaan antara orang yang bekerja duduk terus menerus dengan orang-orang yang terbiasa latihan Cadroy dkk, 2002.
2.1.3 Aerobic stepping