Operasionalisasi Variabel OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Berdasarkan judul skripsi yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh kualitas sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Studi kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung ” maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas Independent Variabel X 1 dan X 2 Definisi variabel bebas menurut Sugiyono 2010:33 adalah sebagai berikut: “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terkait dependen”. Variabel bebas dalam penelitian ini kualitas sumber daya manusia X 1 dan sistem pengendalian intern X 2 . Pengumpulan informasi mengenai variabel ini berdasarkan kuesioner yang berupa diajukan kepada responden. 2. Variabel Terikat Dependent Variabel Y Definisi variabel terikat menurut Sugiyono 2010:39 adalah sebagai berikut: “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Adapun variabel terikat atau variabel dependen Y pada penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Pengumpulan informasi mengenai variabel ini berdasarkan kuesioner yang berupa diajukan kepada responden. Agar dapat dipahami serta untuk memperjelas dan mempertegas variabel yang diteliti, maka ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator No. Kuesioner Skala Kualitas Sumber Daya Manusia Variabel X 1 “Kualitas sumber daya manusia adalah menyangkut dua aspek yaitu aspek fisik kualitas fisik dan aspek non fisik kualitas non fasik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir dan keterampilan”. Soekidjo Notoatmodjo 2009:2 1. Pendidikan 1. Bidang pendidikan 2. Latar belakang pendidikan 1-4 Ordinal 2. Pelatihan Soekidjo Notoatmodjo 2009:16 1. Keikutsertaan pelatihan 2. Sering mengadakan pelatihan 3. Hasil pelatihan 5-10 Ordinal Sistem Pengendalian Intern Variabel X 2 “Sistem pengendalian intern adalah proses yang integral dari tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen eksekutif dan jajarannnya untuk memberikan jaminana atau keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan.” Mahmudi 2010:20 1. Lingkungan Pengendalian 1. Memiliki Struktur Organisasi 2. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat 3. Penyusunan dan Penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM 11-13 Ordinal 2. Penentuan Risiko Identifikasi Resiko 14 Ordinal 3. Aktivitas Pengendalian 1. Pengendalian fisik atas aset 3. Pemisahan Fungsi 4. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian 5. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya 15-18 Ordinal Penelitian ini menggunakan skala ordinal. Pengertian skala ordinal Menurut Juliansyah Noor 2011:126 adalah sebagai berikut: “Skala ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau individu tertentu”. Berdasarkan pengertian diatas, skala ordinal digunakan dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pertanyaan-pertanyaan tipe skala bertingkat atau rating scale. 4. Informasi dan Komunikasi Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi serta mengelola, mengembangkan dan memperbarui sistem informasi secara terus- menerus 19 Ordinal 5. Pengawasan COSO dalam Sekar dan Puspa 2013:59 Evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah serta menggunakan daftar uji intern 20 Ordinal Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Variabel Y “Kualitas laporan keuangan merupakan kriteria persyaratan laporan akuntansi keuangan yang dianggap dapat memenuhi keinginan para pemakai atau pembaca laporan keuangan”. Syofyan Syafri Harahap 2009:146 1. Relevan 1. Memiliki manfaat prediktif 2. Tepat waktu 3. Lengkap 21-23 Ordinal 2. Andal 1. Penyajian jujur 2. Dapat diverifikasi 3. Netralitas 24-26 Ordinal 3. Dapat dibandingkan Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal 27-28 Ordinal 4. Dapat dipahami Dadang Suwanda 2013:96 Batas pemahaman para pengguna 29-30 Ordinal Menurut Sugiyono 2009:97 adalah sebagai berikut: “Skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas pengukuran sikap saja tetapi bisa juga mengukur persepsi responden terhadap fenomena”. Adapun menurut Suharsimi Arikunto 2006:158 rating scale didefinisikan sebagai berikut: “Rating scale skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh jawaban-jawaban yang menunjukkan tingkatan- tingkatan”. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa rating scale adalah alat pengumpul data dari jawaban responden yang dicatat secara bertingkat.

3.4 Sumber Data

Menurut Suharimi Arikunto 2010:129, sumber data adalah sebagai berikut: “Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Jenis data dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu: 1. Data Primer Menurut Sugiyono 2010:137 data primer adalah sebagai berikut: “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data ”. Sedangkan menurut Andi Supangat 2010:2 mendefinisikan bahwa: “Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual responden maupun dari suatu instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna”. Berdasarkan dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari objek individual responden maupun dari instansi dan langsung memberikan data kepada pengumpul data. 2. Data Sekunder Menurut Sugiyono 2011:136 mendefinisikan sumber data sekunder sebagai berikut: “Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku- buku serta dokumen perusahaan”. Sedangkan menurut Andi Supangat 2010:2 mendefinisikan bahwa: “Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi keterangan objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual maupun dari suatu badan atau instansi yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna ”. Berdasarkan pengertian atau penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari pihak kedua dan pengumpulan data dapat melalui dokumen. Sumber data yang digunaan dalam penelitian ini adalah data primer

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

5 32 83

Pengaruh Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

0 2 1

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Cimahi)

0 3 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

PENDAHULUAN Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah/DPPKAD Kabu

0 3 9

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Suk

0 3 10

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Dinas SKPD Kota Surakarta).

0 4 13

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Dinas SKPD Kota Surakarta).

0 4 8