Rasio Kompresi Motor Bakar

dibandingkan dengan mesin 4-langkah konvensional. Tenaga yang dihasilkan mesin ini juga lebih besar dibanding dengan mesin konvensional dengan kapasitas yang lebih besar. Kekurangan dari mesin ini adalah boros bahan bakar. Emisi yang dihasilkan mesin ini juga cukup tinggi dan boros oli. Hal ini menyebabkan biaya perawatan untuk mesin Wankel sangat besar dan sering kali mesin wankel hanya dipakai untuk keperluan balapan.

2.1.4 Rasio Kompresi

Kompresi pada mesin merupakan perbandingan tekanan udara berbanding bahan bakar. Dalam pengertian yang lebih luas, rasio kompresi adalah perbandingan volume ruang bakar saat piston di titik mati bawah TMB dengan volume ruang bakar saat titik mati atas TMA. Semakin besar perbandingan rasio kompresi maka pada saat piston berada di titik mati atas TMA akan memiliki tekanan dan suhu yang semakin besar pula. Rasio kompresi adalah suatu angka yang menyatakan perbandingan volume antara volume total silinder dengan volume ruang bakar nya. Volume total adalah penjumlahan dari volume silinder dan volume ruang bakar. Untuk menghitung perbandingan kompresi memakai rumus : Cr = V1+V2 V1.............................................................................2.20 Dimana : Cr = Rasio Kompresi V1 = Volume silinder saat piston pada TMA cc V2 = Volume silinder saat piston pada TMB cc

2.1. Dinamometer

Dinamometer digunakan untuk mengukur torsi pada keseluruhan operasi mesin, dinamometer yang digunakan adalah tipe water brake dynamometer dimana memanfaatkan aliran air secara proporsional dengan beban yang diterapkan untuk menciptakan resistensi terhadap motor. Gambar 2.14 Water brake dynamometer operation theory [13] Dinamometer ini terdiri dari sebuah poros yang memegang sebuah rotor dan berputar di dalam casing yang tidak bisa dimasuki air. Di setiap permukaan rotor terdapat sejumlah baling-baling radial yang dipasang pada rotor poros. Ruangan antara baling-baling ini membentuk poket-poket ½ elip, juga pada permukaan casing dilengkapi dengan baling-baling seperti pada rotor. Bila rotor digerakkan, air disemburkan keluar oleh tenaga sentripugal, air yang disemburkan itu ditahan oleh poket-poket casing dan poket-poket casing ini berfungsi untuk mengembalikan air ke rotor, sehingga air terus bolak-balik antara poket rotor dan poket casing. Ini merupakan proses turbulensi yang tinggi yang terus terjadi berulang-ulang. Akibat proses turbulensi maka akan terjadi panas, tetapi panas ini dapat dihilangkan dengan jalan mengatur luapan air yang terus menerus mengisi bagian belakang poket-poket casing dengan sebuah pipa karet yang fleksibel. Poros rotor pada casing bergerak dan berputar di dalam bearing juga dilengkapt dengan penekan anti air water seal, sedang casing ditumpu pada