OBYEKTIVITAS PERS DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG(Studi Analisis Isi Rubrik Menuju Pringgitan pada Radar Malang Edisi Juli 2005)

OBYEKTIVITAS PERS DALAM PEMBERITAAN PEMILIHAN KEPALA
DAERAH LANGSUNG(Studi Analisis Isi Rubrik Menuju Pringgitan pada
Radar Malang Edisi Juli 2005)
Oleh: INTANI RIHAFNI ( 98220397 )
Communication Science
Dibuat: 2006-04-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: Obyektifitas Pers
Pilkada langsung merupakan perwujudan pengembalian hak-hak dasar masyarakat di daerah
dengan memberikan kewenangan yang utuh dalam rangka rekrutmen pimpinan daerah.
Pemilihan kepala daerah ini adalah pertama kali diadakan dengan cara langsung. Langsung yang
dimaksudkan adalah kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat dari daerah yang bersangkutan
Dalam konteks itu, negara memberikan kesempatan kepada masyarakat di daerah untuk
menentukan sendiri pemimpin mereka, serta menentukan sendiri segala bentuk kebijakan yang
menyangkut harkat hidup rakyat daerah. Peneliti menganggap perlu mengangkat rubrik pilkada
di Radar Malang untuk diteliti karena media massa, dalam hal ini adalah Radar Malang, karena
Radar Malang selalu gencar mengangkat liputan pemilihan kepala daerah secara langsung yang
ditampilkan dalam Rubrik Pemilihan Kepala Daerah “Menuju Pringgitan (Pemilihan Bupati
Malang).
Obyektivitas pers adalah konsep paling pokok yang berhubungan dengan kualitas informasi yang
merupakan bentuk khusus praktek media dan juga sikap khusus terhadap tugas pengumpulan,

pemrosesan dan penyebaran informasi. Ciri-ciri utamanya antara lain mengambil posisi sikap
yang tegas dan netral terhadap obyek yang dilaporkan. Hal ini berarti tiadanya keterlibatan
subyektif atau pribadi. Ciri selanjutnya adalah tidak adanya sifat memihak, tidak memihak dalam
perdebatan atau tidak menunjukkan kecenderungan. Obyektivitas dapat diukur melalui netralitas
dan keseimbangan pemberitaan. Netralitas pemberitaan yaitu media massa memuat hasil
pemberitaan dalam bentuk kata-kata yang mengandung opini dengan tidak memihak pada partai
politik atau calon-calon dari partai politik yang ikut dalam pencalonan pemilihan kepala daerah.
Misalnya ditunjukkan dengan kata semestinya, seharusnya, bisa jadi, diduga, diramalkan dan
sebagainya. Keseimbangan pemberitaanadalah pemuatan pemberitaan yang diukur dari jumlah
kata yang bersumber dari pihak satu terhadap sumber dari pihak lainnya. Sedangkan Pemilihan
Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah
propinsi dan atau kabupaten atau kota berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi yang mengangkat rubrik pemilihan kepala daerah
yang di muat pada Radar Malang Edisi Juli 2005. Teknik sampling yang digunakan adalah total
sampling di mana sampel diambil dari keseluruhan jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 30
edisi atau penerbitan. Unit analisis pada penelitian ini adalah naskah dan satuan ukur kata yang
terdapat pada rubrik pemilihan Bupati 2005 yang dimuat dalam pada Radar Malang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ketidaknetralan yang dilakukan Radar
Malang. Hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya opinion word hampir di setiap terbitannya.

Hanya pada edisi 27 Juli 2005 tidak terdapat opinion word. Secara keseluruhan ketidaknetralan
ini muncul 29 kali yang tersebar di beberapa alinea di setiap terbitannya. Sedangkan dalam
kategori keseimbangan, Radar Malang menampilkan 17 edisi liputan pilkada langsung dan
sebanyak 13 kali liputan yang diuji dan disetujui oleh dua koder melalui persetujuan dari sumber

pihak satu terhadap sumber dari pihak lainnya. Dari 17 kali terbitan dan disetujui 13 terbitan oleh
koder maka hasil akhirnya adalah 76.5 persen sehingga hasil itu dapat diterima sebagai
kepercayaan yang memadai.

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Strategi Pemenangan Calon Independen Dalam pemilihan kepala Daerah Medan 2010 (Studi kasus Prof.Dr.H.M.Arif Nasution dan H.Supratikno WS).

3 66 147

Etnisitas Dan Pilihan Kepala Daerah (Suatu Studi Penelitian Kemenangan Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir)

3 45 67

Analisis Ikatan Primordialisme Etnik keturunan Arab Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Medan tahun 2005)

2 47 70

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Analisis Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ( APBD ) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Studi Di Pemerintahan Kota Tanjung Balai )

0 45 150

Esensi Pemaknaan Kata “Demokratis” Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indoneisa Pasca Perubahan UUD NRI 1945 (Studi Konstitusional Terhadap Pasal 18 ayat 4 UUD NRI 1945)

3 53 101

BERITA TENTANG PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DI KABUPATEN MALANG OLEH PERS (Analisis Isi pada Harian Jawa Pos Radar Malang 1 April -31 April 2005)

0 24 2