Tujuan dan Manfaat Perumusan Masalah Metoda Pendekatan

pengembangan ini mampu menghubungkan pusat-pusat kegiatan di kota Pematangsiantar dan sekitarnya dalam bentuk komuter yang mengurangi kepadatan kendaraan bermotor di jalan raya. Angkutan ini juga digunakan untuk mengangkut barang-barang hasil perindustrian perkebunan dan perdagangan lainnya untuk dikirim ke kota-kota lain. Diperkirakan pada masa 10-15 tahun yang akan datang ruas jalan yang ada di kota Pematangsiantar semakin padat dalam menampung arus kendaraan disebabkan semakin bertambah jumlah kendaraan, serta tingginya pertumbuhan penduduk dan semakin banyaknya aktifitas perdagangan. Kondisi stasiun kereta api saat ini kurang baik dan fasilitasnya kurang memadai. Oleh karena itu keberadaan sistem kereta api di Pematangsiantar akan ditingkatkan lagi fungsinya, selain angkutan barang juga dimanfaatkan untuk angkutan penumpang. Dan melihat peruntukan lahan stasiun dalam RUTRK kota Pematangsiantar yaitu kawasan perdagangan, maka stasiun ini dilengkapi dengan fungsi-fungsi komersil untuk menghidupkan fungsi stasiun. Maksud perencanaan ini adalah supaya stasiun dapat menampung segala aktifitas yang dibutuhkan dan memberi pelayanan semaksimal mungkin, sehingga para pemakai jasa merasa terlayani dengan baik.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat perencanaan dan perancangan fasilitas daur ulang sampah ini adalah: 1. Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas untuk menunjang sektor-sektor kegiatan perkotaan 2. Meningkatkan sistem angkutan umum agar dapat mengakomodasi kebutuhan semua sektor 3. Menyediakan sistem transportasi yang terpadu antar jenis model angkutan 4. Mendorong pemakaian kendaraan umum dengan menekan kecenderungan pemakaian kendaraan pribadi 5. Menyediakan sistem angkutan yang aman dengan mengurangi konflik pejalan kaki dengan pemakai kendaraan 6. Meningkatkan fasilitas angkutan barang dan orang dari dan ke kota Pematangsiantar. Universitas Sumatera Utara

1.3 Perumusan Masalah

Merencanakan sebuah stasiun kereta api pada umumnya mempunyai standar-standar perencanaan yang perlu diperhatikan dan perlu studi banding. Dari rumusan-rumusan yang ada masalah yang akan dihadapi adalah: 1. Minimnya armada kereta api di Pematangsiantar 2. Terbelakangnya teknologi kereta api di Pematangsiantar 3. Kurangnya fasilias pendukung keberadaan stasiun kereta api Pematangsiantar 4. Rawannya kecelakaan di sepanjang lintasan kereta api, polusi udara dan suara, dan yang lainnya 5. Tidak jelasnya data pendukung tentang pengembangan stasiun kereta api di Pematangsiantar. 6. Dalam merencanakan bentuk arsitektur yang berbeda dengan bangunan yang ada di sekitarnya, yang diwujudkan dalam bentuk disain terpadu pada kawasan tersebut.

1.4 Metoda Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan stasiun kereta api dilakukan berbagai pendekatan desain yaitu: − Penambahan jumlah armada kereta api − Penggantian sistem dan teknologi kereta api − Pengembangan jaringan dalam kota kommuter − Perubahan sistem jalur secara struktur dan konstruksi jaringan − Pemberdayaan potensi stasiun kereta api Pematangsiantar dengan lingkungan sekitarnya. − Mengadakan survei dalam memperoleh data-data dan gambaran akan bagaimana sebuah stasiun tersebut tersebut beroperasi. − Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar arsitektur bagi perencanaan sebuah pabrik daur ulang dan tema arsitektur berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara

1.5 Lingkup Batasan Proyek