Uji Stimulasi Mikoriza Uji Enzimatik

28 selanjutnya disebar di atas media NA dan disimpan di dalam inkubator pada suhu 30 C selama tiga hari, untuk mendapatkan koloni bakteri.

3.3.1.3 Karakterisasi dan identifikasi bakteri

Koloni yang tumbuh dikarakterisasi secara morfologi warna, permukaan koloni, tipe koloni kemudian dimurnikan. Identifikasi bakteri dilakukan di Laboratorium Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Metode yang digunakan adalah metode Analitycal Profile Index API Buchanan dan Gibbons 1974; Holt et al. 1994; Cappuccino dan Sherman 2005. Secara garis besar analisis menggunakan metode ini dilakukan dengan melihat bentuk makroskopis koloni, bentuk mikroskopis sel, motilitas dan reaksi biokimia dari bakteri.

3.3.2 Uji Stimulasi Mikoriza

Uji stimulasi spora FMA dilakukan secara in vitro menggunakan spora Gigaspora sp. Pengujian dilakukan sesuai dengan metode Budi et al. 1999. Sterilisasi permukaan spora dilakukan sebelum pemberian perlakuan. Perkembangan spora dan hifa awal diukur terlebih dahulu dengan mengambil 100 spora secara acak untuk dilakukan pengamatan dan pengukuran. Rata-rata dari 100 spora tersebut digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui perkembangan spora dan hifa sebelum diberi perlakuan. Spora yang diberi perlakuan ditempatkan pada kertas saring steril yang dijenuhkan di dalam 100 ml suspensi bakteri dan dimasukan ke dalam cawan Petri berisi media zeolit dengan jumlah spora sebanyak 10 spora untuk setiap cawan Petri. Cawan Petri direkatkan dengan parafilm, kemudian diinkubasi dalam keadaan gelap pada suhu 30 C selama 21 hari. Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang hifa dibandingkan dengan kontrol. Isolat bakteri yang dapat menstimulasi pertumbuhan mikoriza dapat dipertimbangkan sebagai MHB. Uji stimulasi mikoriza dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 13 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat statistik SAS dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

3.3.3 Uji Enzimatik

Uji enzimatik dilakukan untuk melihat adanya potensi aktivitas enzimatik dari bakteri yang ditemukan, khususunya aktivitas enzim hidrolitik. Aktivitas 29 enzim yang akan diuji yaitu enzim selulase, protease, dan pektinase. Uji aktivitas enzim selulase dan pektinase dilakukan dengan metode Teather dan Wood 1982, sedangkan aktivitas enzim protease menggunakan metode Dunne et al. 1997. Pengamatan yang dilakukan ialah: adanya zona bening hallo pada media. Bakteri yang menunjukan respon terhadap media selanjutnya akan ditandai, dan diukur diameter zona beningnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuannya ialah 12 bakteri hasil isolasi, dan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat statistik SAS dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

3.3.4 Uji Antagonis