B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ditetapkan perumusan masalah sebagai berikut, yaitu :
1. Bagaimana Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS ? 2.
Bagaimana Kebijakan Pemerintah Dalam Pengaturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan ?
3. Bagaimana Realisasi Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa RSJ Provinsi Sumatera Utara ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1.
Untuk mengetahui Bagaimana Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS
2. Untuk mengetahui Bagaimana Kebijakan Pemerintah Dalam Pengaturan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan 3.
Untuk mengetahui Bagaimana Realisasi Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa RSJ Provinsi
Sumatera Utara b.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Manfaat Teoritis :
Memberikan manfaat secara teoritis berupa pengetahuan dalam bidang Ilmu Hukum khususnya bidang Hukum Administrasi Negara
2. Manfaat praktis :
Memudahkan pengawasan pelaksanaan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa RSJ Provinsi
Sumatera Utara.
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan hasil penelusuran di perpustakaan Universitas Sumatera Utara dengan judul skripsi ini adalah Kebijakan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa RSJ Provinsi Sumatera Utara. Judul skripsi ini belum pernah ditulis dan diteliti
dalam bentuk yang sama diperpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, sehingga tulisan ini asli atau dengan kata lain tidak ada judul yang sama
dengan skripsi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
E. Tinjauan Kepustakaan
Untuk memberikan pengertian yang sesuai dengan yang diharapkan, terlebih dahulu penulis akan mencoba menguraikan pengertian dasar dari pokok
bahasan skripsi ini yang di telaah dari aspek Hukum Administrasi Negara sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengertian Kebijakan dan Pemerintah
a. Pengertian Kebijakan
Kebijakan dalam praktik mempunyai 2 dua arti, yaitu sebagai berikut : a
Kebijakan dalam arti kebebasan, yang ada pada subjek tertentu atau yang disamakan dengan subjek. Untuk memiliki alternatif yang
diterima sebagai yang terbaik berdasarkan nilai – nilai hidup bersama atau negara terrtentu dalam penggunaan kekuasaan tertentu
yang ada pada subjek tersebut dalam mengatasi problematik manusia dalam hubungan dengan hidup bersama dalam negara tersebut.
Dengan kata lain, kebijakan adalah ruang lingkup kebebasan tertentu dalam pengambilan alternatif yang diterima sebagai yang terbaik
berdasarkan nilai – nilai masyarakat atau negara tertentu dalam mengatasi problematik manusia dalam rangkaian hidup bersama atau
negara tertentu pada waktu tertentu dan tempat tertentu. b
Kebijakan dalam arti kata keluar, untuk mengatasi problematik manusia dalam hubungan dengan hidup bersama atau negara
tertentu, sebagai hasil penggunaan kebebasan memilih yang diterima sebagai yang terbaik berdasarkan nilai – nilai hidup bersama atau
negara tertentu. Dengan kata lain, jalan keluar dalam mengatasi problematik manusia yang dimaksud sebagai hasil kebebasan dalam
Universitas Sumatera Utara
___________________________________
6
Willy D.S. Voll, Dasar – Dasar Ilmu Hukum Admiinistrasi Negara, Sinar Grafika, Jakarta,2013. hal. 140
7
http:blogspot.com201405Defenisi Sistem, Pemerintah, dan Pemerintahan Menurut Para Ahli.Irsyanuddin. html. Diakses tanggal 11 Maret 2015
memilih sebagai yang terbaik dalam waktu dan tempat berdasarkan nilai – nilai masyarakat atau negara tertentu.
6
b. Pengertian pemerintah
Menurut Wilson 1903:572 dalam uraian terakhirnya mengatakan Pemerintah adalah suatu pengorganisasi kekuatan, tidak selalu berhubungan
dengan organisasi kekuatan angkatan bersenjata, tetapi dua atau sekelompok orang dari sekian banyak kelompok orang yang di persiapkan oleh suatu
organisasi untuk mewujudkan maksud dan tujuan bersama, dengan hal – hal yang memberikan bagi urusan – urusan kemasyarakatan.
7
2. Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS adalah badan hukum yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS menurut Undang Undang
Nomor 40 Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN adalah transformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang sekarang telah
berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangan jaminan sosial.
Tiga kriteria di bawah ini digunakan untuk menentukan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS merupakan badan hukum publik, yaitu:
a. Cara pendiriannya atau terjadinya badan hukum itu, diadakan dengan
konstruksi hukum publik, yaitu didirikan oleh penguasa Negara dengan Undang-undang;
Universitas Sumatera Utara
______________________________________
8
Asih Eka Putri,Paham Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS, CV Komunitas Pejaten Mediatama, Jakarta, 2014. hal.7
9
http:id.wikipedia.orgwiki rumah sakit jiwa,html. diakses tanggal 1 Maret 2015
b. Lingkungan kerjanya, yaitu dalam melaksanakan tugasnya badan hukum
tersebut pada umumnya dengan publik dan bertindak dengan kedudukan yang sama dengan publik;
c. Wewenangnya, badan hukum tersebut didirikan oleh penguasa Negara dan
diberi wewenang untuk membuat keputusan, ketetapan, atau peraturan yang mengikat umum.
8
3. Pengertian Rumah Sakit Jiwa
Rumah sakit jiwa adalah rumah sakit yang khusus untuk perawatan gangguan mental serius. Rumah sakit jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dan
metode. Beberapa rumah sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka pendek atau terapi rawat jalan untuk pasien beresiko rendah. Orang lain mungkin
mengkhususkan diri dalam perawatan sementara atau permanen dari warga yang sebagai akibat dari gangguan psikologis, memerlukan bantuan rutin, perawatan
khusus, dan lingkungan yang terkendali. Pasien kadang – kadang dirawat dengan sukarela, tetapi itu akan terjadi
ketika seseorang individu dapat menimbulkan bahaya yang signifikan bagi diri mereka sendiri atau orang lain. Biasanya pasien diberi obat penenang, dan diberi
aktifitas sehari – hari seperti olahraga, membaca, dan rekreasi. Pada masa lalu, pasien yang bertingkah laku bahaya sering diberi perawatan dengan listrik
tegangan tinggi. Sekarang hal ini dianggap melanggar hak asasi manusia.
9
Universitas Sumatera Utara
______________________________________
10
Koenjaraningrat, Metode – Metode Penelitian Masyarakat, PT Gramedia,Jakarta, 1997,hal. 16