Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan

sebagian wewenang putusan itu kepada ABL Area Business Leader dan BM dengan porsi masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BTPN UMK.

2.8 Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan

Nilai dari sebuah informasi bagi pengambilan keputusan decision maker adalah sangat berharga, hanya dengan informasi sangat baik dan benarlah, seorang manajer dapat membuat keputusan yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan pada masa yang akan datang, terutama dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, yang mana fungsi-fungsi tersebut diarahkan kedalam maslah investasi. Fungsi-fungsi yang terdapat pada informasi adalah pemahaman, peneguhan, diagnosisi dan peramalan. Romney dan Steinbart 2004:2, menyatakan bahwa : “Sebuah Sistem Informasi Akuntansi SIA yang dirancang dengan baik dpat menyelesaikan beberapa masalah. Sehingga, apabila dirancang dengan tepat, sistem informasi akuntansi tersebut dapat menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas masalah-masalah yang lain”. Lebih lanjut Romney dan Steinbart menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambilan keputusan. Laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi dapat membantu untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi. Model-model keputusan dan alat analisis yang berbeda dapat diberikan kepada para pemakai. Bahasa pertanyaan query language dapat memfasilitasi pengumpulan data yang relevan, yang kemudian akan digunakan untuk mengambil keputusan. Berbagai peralatan dapat Universitas sumatera utara membantu pengambilan keputusan dan mengevaluasi serta memilih diantara berbagai alternative arah tindakan. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 827DPNP tanggal 27 November 2006, menyatakan: Sistem yang wajib dimiliki Bank, paling sedikit mencakup: 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi yang wajib dimilki Bank paling sedikit harus mampu menghasilkan laporan keuangan secara konsolidasi dan laporan lain dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. 2. Sistem Informasi Manajemen Resiko Dalam rangka penerapan manajemen resiko secara konsolidasi, sistem informasi manajemen resiko merupakamn bagian dari sistem informasi manajmen yang harus dimiliki dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Bank, yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum. Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001:11.18 menyatakan bahwa: “pengambilan keputusan ekonomi tidak dapat semata-mata didasarkan atas informasi yang terdapat laporan keuangan”. Hal ini karena laporan keuangan hanya bersifat masa lalu, bukan masa yang akan datang. Sementara dalam sistem informasi akuntansi, informasi yang dihasilkan tidak hanya bersifat masa lalu historis tetapi bisa juga informasi yang akan datang. Menurut Husein 2000:18, dalam pengambilan keputusan ada tiga faktor utama yang mempengaruhi, yaitu: 1. Kondisi internal dan eksternal organisasi. 2. Ketersediaan informasi 3. Keterampilan pengambilan keputusan. Ketersediaan informasi menjadi factor yang sangat penting untuk menilai proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil oleh manajemen. Dalam Universitas sumatera utara menciptakan suatu informasi akuntansi yang baik menjadi salah satu factor untuk mendukung pengambilan keputusan manajer. Informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi yang didesain dengan baik dapat memperbaiki pengambilan keputusan dalam tiga cara: 1. Sistem Informasi Akuntansi dapat mengidentifikasikan berbagai situasi yang membutuhkan tindakan manajemen. 2. Dengan mengurangi ketidakpastian, informasi akuntansi memberikan dasar untuk memlih diantara berbagai alternative tindakan. 3. Informasi tentang hasil-hasil keputusan terdahulu memberikan umpan balik feedback berharga yang dapat dipakai untuk memperbaiki keputusan di masa mendatang. Namun demikian, walaupun informasi yang lebih banyak sering kali lebih baik, kondisi ini hanya untuk hal tertentu. Terdapat batas jumlah informasi yang dapat diserap dan diproses otak manusia secara efektif. Kelebihan informasi terjadi ketika batas tersebut dilewati. Kelebihan informasi itu mahal karena kualitas pengambilan keputusan menurun sementara biaya untuk menyediakan informasi meningkat. Jadi, kelebihan informasi mengurangi nilai informasi itu sendiri. Oleh karena itu, para perancang system informasi harus mempertimbangkan bagaimana kemajuan teknologi dapat membantu para pembuat keputusan secara lebih efektif menyaring dan meringkas informasi, sehingga dapat menghindari kelebihan informasi. Universitas sumatera utara Dari beberapa uraian diatas, jelaslah bahwa sistem informasi akuntansi yang tersedia dalam suatu organisasi sangat mendukung pengambilan keputusan ekonomi yang diharapkan dapat mencapi tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Universitas sumatera utara

BAB III METODE PENELITIAN