b 40.42 a a 1.24 b a 1.94

CN Tanah Dari Lampiran 9.1 dapat dilihat bahwa dengan pemberian kotoran ayam, pupuk SP-36 serta dengan perlakuan interaksi tidak menunjukkan hasil yang nyata terhadap CN tanah. Tabel. 4 Uji beda rataan pemberian pupuk kandang Ayam terhadap CN tanah pada akhir vegetatif Perlakuan A0 A1 A2 Total P Rataan P0 29.1 25.6 25.2 79.9 8.88 P1 26.5 26.4 26.6 79.5 8.83 P2 26.4 25.2 27.9 79.5 8.83 P3 26.4 25.3 25 76.7 8.52 Total A 108.4 102.5 104.7 315.6 Rataan 9.03 8.54 8.73 8.8 P Tersedia ppm Dari Lampiran 10.1 diketahui bahwa dengan pemberian pupuk SP-36 dan perlakuan interaksi tidak menunjukkan hasil yang nyata, tetapi dengan perlakuan pemberian kotoran ayam dapat menunjukkan hasil yang nyata. Pengaruh pemberian kotoran ayam terhadap P tersedia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.5 Uji beda rataan pemberian pupuk kandang Ayam terhadap P tersedia pada tanah pada akhir vegetatif Perlakuan A0 A1 A2 Total P Rataan P0 18 59 87 164 18.2 P1 21 64 124 209 23.2 P2 18 104 146 268 29.8 P3 36 43 128 207 23.0 Total A 93 270 485 848 Rataan 7.75 c

22.5 b 40.42 a

23.6 Universitas Sumatera Utara Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf tidak sama berarti berbeda nyata 5 menurut uji DMRT Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada perlakuan A2 dapat meningkatkan ketersediaan P pada tanah yaitu sebesar 40.42 ppm dan merupakan nilai yang tertinggi. Pada perlakuan ini dapat menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap A0 dan A1. Nilai yang terendah terdapat pada perlakuan A0 yaitu sebesar 7.75 ppm yang menunjukkan hasil berbeda nyata terhadap perlakuan A1 dan A2. Al-dd Tanah me100g Dari Lampiran 11.1 dapat diketahui bahwa dengan pemberian perlakuan pupuk SP-36 dan interaksi memberikan hasil yang tidak nyata. Sedangkan, dengan pemberian kotoran ayam dapat menunjukkan hasil yang nyata terhadap Al-dd pada tanah. Pengaruh pemberian kotoran ayam terhadap Al-dd tanah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.6 Uji beda rataan pemberian pupuk kandang ayam terhadap Al-dd Ultisol pada akhir vegetatif Perlakuan A0 A1 A2 Total P Rataan P0 5.85 2.49 3.38 11.72 1.30 P1 5.75 3.99 3.16 12.9 1.43 P2 6.32 3.93 2.98 13.23 1.47 P3 5.65 4.51 3.16 13.32 1.48 Total A 23.57 14.92 12.68 51.17 Rataan

1.96 a 1.24 b

1.06 b 1.42

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata 5 menurut uji DMRT Dari hasil uji beda rataan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa Al-dd yang tertinggi terdapat pada perlakuan A0 0 g yaitu sebesar 1.96 me100 g yang Universitas Sumatera Utara berpengaruh nyata dibandingkan dengan perlakuan A1 dan A2 yaitu 1.24 me100g dan 1.06 me100g. Dan perlakuan A1 dan A2 menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Serapan P oleh Tanaman mgtanaman Dari Lampiran 12.1 diketahui bahwa dengan perlakuan pupuk SP-36 dan interaksi menunjukkan hasil yang tidak nyata terhadap serapan P pada daun tanaman jagung. Sedangkan dengan perlakuan kotoran ayam dapat menunjukkan hasil yang nyata. Pengaruh pemberian kotoran ayam terhadap serapan P pada tanaman Jagung dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.7 Uji beda rataan pemberian pupuk kandang Ayam terhadap Serapan P tanaman pada akhir vegetatif Perlakuan A0 A1 A2 Total P Rataan P0 1 7.17 10.38 18.55 2.06 P1 1.25 6.57 9.42 17.24 1.92 P2 1.04 7.509 7.78 16.329 1.81 P3 2.14 4.64 10.89 17.67 1.96 Total A 5.43 25.889 38.47 69.8 Rataan

0.45 c 2.16 b

3.21 a 1.94

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf tidak sama berarti berbeda nyata 5 menurut uji DMRT Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan perlakuan pemberian kotoran ayam dapat meningkatkan serapan P pada daun, meskipun dengan dosis yang berbeda. Sedangkan tanpa pemberian kotoran ayam tidak dapat meningkatkan serapan P pada daun. Nilai yang tertinggi terdapat pada perlakuan A2 yaitu sebesar 3.21 mgtanaman yang menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap perlakuan Universitas Sumatera Utara A0 dan A1 yaitu sebesar 0.45 mgtanaman dan 2.16 mgtanaman. Sedangkan nilai yang terendah terdapat pada perlakuan A0 yaitu 0.45 mgtanaman dan menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap perlakuan A1 dan A2 yaitu sebesar 2.16 mgtanaman dan 3.21 mgtanaman. Kandungan P Daun Dari Lampiran 13.1 dapat dilihat bahwa dengan perlakuan pupuk SP-36 dan interaksinya menunjukkan hasil yang tidak nyata. Sedangkan dengan perlakuan kotoran ayam menunjukkan hasil yang nyata terhadap kandungan P pada daun tanaman Jagung. Pengaruh pamberian kotoran ayam terhadap Kandungan P pada daun tanaman Jagung dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.8 Uji beda rataan pemberian pupuk kandang Ayam terhadap Kandungan P daun pada akhir vegetatif Perlakuan A0 A1 A2 Total P Rataan P0 0.264 0.41 0.594 1.268 0.141 P1 0.336 0.384 0.567 1.287 0.143 P2 0.338 0.504 0.48 1.322 0.147 P3 0.386 0.443 0.566 1.395 0.155 Total A 1.324 1.741 2.207 5.272 Rataan 0.110 b 0.145 b 0.184 a 0.146 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti tidak berbeda nyata 5 menurut uji DMRT Dari tabel di atas dapat diketahui nilai yang tertinggi terdapat pada perlakuan A2 yaitu sebesar 0.184 yang menunjukkan hasil berbeda nyata terhadap perlakuan A1 dan A0. Sedangkan untuk nilai yang terendah terdapat pada perlakuan A0 yaitu sebesar 0.110 yang tidak berbeda nyata terhadap A2 yaitu sebesar 0.145 Universitas Sumatera Utara Berat Kering Tajuk g Dari Lampiran 14.1 dapat diketahui bahwa dengan perlakuan pupuk SP-36 dan interaksi menunjukkan hasil yang tidak nyata. Tetapi dengan perlakuan kotoran ayam dapat menunjukkan hasil yang nyata. Pengaruh dari pemberian kotoran ayam terhadap berat kering tajuk dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel.9 Uji beda rataan pemberian pupuk kandang Ayam terhadap berat kering tajuk pada akhir vegetatif Perlakuan A0 A1 A2 Total P Rataan P0 11.6 53 54.3 118.9 13.2 P1 11.1 45.2 50.1 106.4 11.8 P2 8.8 39.5 54.8 103.1 11.5 P3 16.8 31.1 58.1 106 11.8 Total A 48.3 168.8 217.3 434.4 Rataan 4.03 c

14.07 b 18.11 a