TUBERKULOSIS PARU DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU Pemeriksaan Klinis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TUBERKULOSIS PARU

Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex . 12 Organisme ini termasuk ordo Actinomycetales , familia Mycobacteriaceae dan genus Mycobacterium . Genus Mycobacterium memiliki beberapa spesies diantaranya Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan infeksi pada manusia. Basil tuberkulosis berbentuk batang ramping lurus, tapi kadang-kadang agak melengkung, panjang 1 - 4 µ, lebar 0,3 - 0,6 µ. Untuk membelah dari satu sampai dua generation time kuman membutuhkan waktu 14-20 jam dan pertumbuhan pada media kultur biasa dapat dilihat dalam waktu 6-8 minggu. 3,15,16 Suhu optimal untuk tumbuh pada 37 o C dan PH 6,4-7,0. Jika dipanaskan pada suhu 60 o C akan matidalam waktu 15-20 menit. Dinding selnya 60 terdiri dari kompleks lemak seperti mycolic acid yang menyebabkan kuman bersifat tahan asam, cord factor merupakan mikosida yang berhubungan dengan virulensi. Kuman yang virulen mempunyai bentuk khas yang disebut serpentine cord , Wax D yang berperan dalam immunogenitas dan phospatides yang berperan dalam proses nekrosis kaseosa. Basil tuberkulosis sulit untuk diwarnai tapi sekali diwarnai ia akan mengikat zat warna dengan kaya yang tidak dapat dilepaskan dengan larutan asam alkohol seperti: pewarnaan Ziehl Nielsen, sehingga organisme ini di sebut tahan asam. 3,17,18 Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008

2.2. DIABETES MELLITUS

Pengetahuan tentang DM berawal sejak sebelum Masehi. Pada Egyptian Papyrus 1500 SM digambarkan penyakit DM berkaitan dengan banyaknya urine keluar. Pada abad ke 3 sampai ke 6 M, sarjana Cina, Jepang dan India menerangkan mengenai poliuria pada penderita DM dimana urine terasa manis dan lengket. Walaupun telah diketahui selama berabad-abad bahwa urine penderita diabetes terasa manis, Thomas Willis 174 menyatakan rasa manis tersebut akibat madu. Kemudian ditetapkanlah nama diabetes mellitus mellitus=madu. Beberapa abad yang lalu telah diketahui penyakit ini ada hubungannya dengan gangguan sel beta, dimana kelompok sel membentuk pulau-pulau jaringan kecil pada pankreas eksokrin. Pulau-pulau ini pertama kali dikenali pada ikan oleh Brockman, dan diberi nama Langerhans. 12,19 Diabetes Mellitus merupakan sindroma yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan karbohidrat, lemak, protein yang disebabkan defisiensi insulin absolutrelatif . 20 Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Klasifikasi etiologi DM: 21 Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut : • Autoimun • Idiopatik Tipe 2 • Bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin Tipe lain • Defek genetik fungsi sel beta • Defek genetik kerja insulin • Penyakit eksokrin pankreas • Endokrinopati • Karena obat atau zat kimia • Infeksi • Sebab imunologi yang jarang • Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM Diabetes melitus gestasional Tabel 1. Klasifikasi etiologi DM 21

2.2.2. Patofisiologi Diabetes Mellitus.

Mempunyai dua defek fisiologis: sekresi insulin abnormal dan resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan sasaran target. Abnormalitas mana yang utama tidak diketahui. Ada tiga fase dapat dikenali pada urutan klinis yang biasa antara lain : 1. Glukosa plasma tetap normal meskipun terlihat resistensi insulin karena kadar insulin meningkat. Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 2. Resistensi insulin cendrung memburuk sehingga meskipun konsentrasi insulin meningkat, tampak intoleransi glukosa dalam bentuk hiperglikemia setelah makan. 3. Resistensi insulin tidak berubah, tetapi sekresi insulin menurun, menyebabkan hiperglikemia puasa. 22

2.3. DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU

Untuk menegakkan diagnosis TB paru perlu dilakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan laboratorium.

a. Pemeriksaan Klinis

TB disebut juga the great immitator oleh karena gejalanya banyak mirip dengan penyakit lain. Pada pemeriksaan klinis dibagi atas pemeriksaan gejala klinis dan pemeriksaan jasmani. 23 1. Gejala klinis. Dibagi menjadi 2 dua golongan : a Gejala respiratorik : - Batuk : gejala yang paling dini dan paling sering dikeluhkan. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi bronkus. Batuk-batuk yang berlangsung ≥ 3 minggu harus dipikirkan adanya tuberkulosis paru. - Batuk darah : darah yang dikeluarkan dapat berupa garis-garis, bercak-bercak atau bahkan dalam jumlah banyak. - Sesak napas: jika proses penyakit sudah lanjut dan terdapat kerusakan paru yang cukup luas. - Nyeri dada : apabila parenkim paru subpleura sudah terlibat. Ely Juli Suryani Nasution : Profil Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Dihubungkan Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008 b Gejala sistemik: - Demam - Gejala sistemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksia berat badan menurun. 23,24

b. Pemeriksaan Jasmani