2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman atau sebagai gambaran untuk mencerminkan alur pemikiran dalam sebuah penelitian. Dengan adanya alur
pemikiran tersebut akan memudahkan dalam memahami pokok permasalahan dalam penelitian. Kerangka konseptual dalam penelitian ini akan digambarkan pada Gambar
2.1 . Perbankan Indonesia mengalami beberapa peristiwa yang mampu membuat
perubahan baik secara struktural maupun perubahan dalam regulasi perbankan. Bank Indonesia tahun 2004 mengeluarkan kebijakan tentang Arsitektur Perbankan
Indonesia API yang merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri
perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan BPI, 2004. API memiliki tujuan untuk memperkuat permodalan bank umum dalam rangka
meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun resiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya. Upaya memperkuat
permodalan tersebut dicapai dengan cara penambahan modal baru, merger dengan bank, penerbitan saham, dan penerbiatan subordinated loan. Pencapaian ini didukung
oleh Bank Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 715PBI2005 tentang jumlah modal inti minimum bank umum dan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 86PBI2006 tentang penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhdap perusahaan anak dan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 816PBI2006 tentang kepemilikan tunggal pada perbankan Indonesia.
Pemerintah melakukan upaya reformasi sektor keuangan dengan mendirikan Otoritas Jasa Keuangan OJK, hal ini dilakukan atas beberapa pertimbangan yaitu
untuk mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011
Otoritas Jasa Keuangan OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuang. Sebelumnya tugas pengaturan dan pengawasan dilakukan oleh Bank Indonesia, kemudian tugas tersebut dipindah alihkan kepada OJK. Pengalihan tugas
tersebut membuat lembaga keuangan saat ini segala kegiatannya akan diatur maupun diawasi oleh OJK.
Perubahan-perubahan yang telah dijelaskan diatas akan membentuk restruktur baru pada industri perbankan Indonesia. Peraturan yang telah dikeluarkan oleh BI
tersebut membuat bank-bank kecil yang modalnya dibawah ketetapan yang ditentukan oleh BI secara tidak langsung akan melakukan kegiatan merger, akuisisi
maupun konsolidasi. Kegiatan tersebut akan membuat perubahan dalam jumlah bank maupun aktiva dalam perbankan. Perubahan aktiva perbankankan tersebut bisa
berupa kenaikan aset perbankan, jumlah kredit yang diberikan, jumlah tenaga kerja dalam perbankan dan juga perubahan dalam DPK. Perubahan-perubahan aktiva
tersebut berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan. Laba rugi perusahaan terlihat dari pendapatan yang diterima perusahaan baik berupa pendapatan bunga, selain
pendapatan juga terlihat dari beban yang dikeluarkan oleh industri perbankan. Perubahan yang terjadi dalam laba rugi yang tercermin dari pendapatan dan beban
akan membuat perubahan struktural dalam industri perbankan. Perubahan struktural industri perbankan dapat dilihat dengan pendekatan
Biker dan Haaf 2002 terdapat menyatakan dua pendekatan dalam kaitannya dengan tingkat konsentrasi dan tingkat kompetisi perbankan yakni pendekatan struktural dan
non struktural. Pendekatan pertama berhubungan langsung antara struktur pasar, perilaku perusahaan dan kinerja industri. Pendekatan ini berdasarkan pendekatan
tradisional structure-conduct-performance SCP. Pendekatan kedua non struktural yang lebih fokus pada competitive conduct.
Keterangan: = Hubungan Langsung
= Hubungan Tidak Langsung = Ruang Lingkup Penelitian
BANK INDONESIA OJK sejak 2014
INDUSTRI PERBANKAN
Arsitektur Perbankan Indonesia API Master Plan
- Jumlah Minimum Modal - Single Presence Policy
Konsolidasi, Merger dan Akuisisi
Jumlah Bank Aktiva Bank
Kredit DPK
Tenaga Kerja
LABARUGI Perubahan Struktural
Pendekatan SCP Tradisional Pendekatan Non Struktural
Konsentrasi Bank Persaingan Bank
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
BAB 3. METODE PENELITIAN