Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Putusan No. 1203 Pid.B 2006 PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
- Tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menggunakan narkotika golongan
I. Pelaku tindak pidana yang disangkakan tidak memiliki izin untuk
menggunakan ganja kering yang termasuk dalam narkotika giolongan I. -
Dilakukan secara bersama-sama. Pelaku tindak pidana yang disangkakan menghisap ganja kering yang
dicampur dalam rokok Comfile dan rokok Sampurna dengan teman-temannya. Kasus penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh ROSMAINARI
tersebut sesungguhnya membutuhkan perhatian yang serius berupa perlindungan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 59 UU Perlindungan Anak. Hal ini adalah
karena terdakwa masih tergolong anak-anak secara sosiologis dan psikologis belumlah mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dimana terdakwa
bukan sebagai pelaku utama namun hanya sebagai pemberi informasi merupakan korban dari sindikat peredaran ganja di masyarakat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat dikemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan faktor-faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan
narkoba yang dilakukan oleh anak oleh para ahli dapatlah digolongkan menjadi dua faktor, yaitu:
Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Putusan No. 1203 Pid.B 2006 PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
a. Faktor internal, yaitu hal-hal yang dari dalam diri anak seperti
kepribadian yang ingin tahu, mudah kecewa, sifat tidak sabar, rendah diri, jiwa yang tergoncang, rasa putus asa dan lain-lain yang
menyebabkan anak memerlukan rasa ketenangan, kenyamanan, dan keberanian dengan menyalahgunakan narkoba.
b. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang dari luar diri sipelaku
seperti berteman dengan seorang yang ternyata pemakai narkoba, pengaruh lingkungan, gaya hidup dan lain-lain.
Dalam penanggulangan narkoba pemerintah telah melakukan kebijakan penal dan kebijakan non penal. Kebijakan penal tersebut antara lain membentuk
peraturan perundang-undangan narkoba yang didalamnya tertuang sejumlah kebijakan kriminalisasi, meratifikasi Konvensi internasional di bidang
narkoba, membentuk peraturan perundang-undangan mengenai anak yang didalamnya terdapat aturan tentang narkoba seperti Pasal 89 UU RI No.23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan peningkatan status Badan Koordinasi Narkotika Nasional yang menjadi Badan Narkotika Nasional
BNN yang berkedudukan di ibukota negara dan Badan Narkotika Propinsi BNP. Sedangkan yang termasuk dalam kebijakan non penal melalui
treatment dan pengobatan dengan mendirikan pusat rehabilitasi dan pengobatan bagi para korban kecanduan narkoba. Dalam hal pencegahan agar
anak remaja tidak terlibat dengan narkoba melalui preventif, represif serta treatmen dan rehabilitasi.
Budi Santho P. Nababan : Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Putusan No. 1203 Pid.B 2006 PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
2. Pertanggungjawaban pidana anak yang terlibat dalam kejahatan narkoba tidak
diatur secara jelas dalam undang-undang narkoba, namun hakim dalam menjatuhkan pertanggungjawaban terhadap anak tersebut menggunakan
ketentuan UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dengan terlebih dahulu memperhatikan laporan kemasyarakatan anak tersebut.
Dari analisa kasus aspek kriminologi bahwa pelaku melakukan perbuatan penyalahgunaan narkoba dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tingkat pendidikan yang masih rendah, pengetahuan dan pengalaman
yang masih terbatas sehingga terdakwa tidak mampu memilah-milah perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau tidak.
b. Rasa solidaritas terhadap sesama teman sehingga terdakwa
memberitahukan tempat penjualan ganja. c.
Pengaruh lingkungan pergaulan terdakwa dengan para pengunjung cafe.
d. Terdakwa adalah korban dari sindikat peredaran ganja di masyarakat.
Sedangkan dari aspek yuridis bahwa pelaku yang masih dibawah umur yang melakukan penyalahgunaan narkoba dipertanggungjawabkan dengan
mengunakan pengadilan anak seperti yang diatur dalam UU No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, sehingga terdakwa dipidana penjara selama 10
bulan.
B. Saran