Dampak Investasi Sektor Pertanian terhadap Perekonomian Nasional

DAMPAK IINVESBWSI SEMTOR PERTWMIAM
TERHADAB PEWEKOMOMIAN NASIONAL
(Analisis Input - Output)

IWAN TJANDRAWAN

A 27.0566

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994

R I NGKASAN

IWAN TJANDRAWAN.
A 27.0566, Dampak Investasi Sektor
Pertanian Terhadap Perekonomian Nasional : Analisis Inputoutput (Di bawah bimbingan YUSWW SYAUKAT).
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting
dalam perekonomian di Indonesia. Sampai tahun 1991 sektor
pertanian menyumbang 17,66 persen terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) Nasional dan menyerap 49,24 persen tenaga
kerja nasional.
Di samping itu sektor pertanian juga
menyangga kehidupan sekitar 77,74 persen penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, serta merupakan pendukung
utama sektor agroindustri dalam mendorong/memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengingat pentingnya peranan sektor pertanian dalam
perekonomian Indonesia, maka pengembangan sektor ini perlu
terus ditingkatkan. Namun melihat lemahnya daya saing
sektor ini dalam menyerap investasi maka peranan pemerintah dalam pengembangan sektor ini perlu lebih ditingkatkan
lagi agar laju pertumbuhan sektor ini tidak tertinggal
jauh dengan sektor lainnya.
Pada prinsipnya, suatu kebijaksanaan investasi dalam
pengembangan suatu sektor seperti pertanian perlu dilandasi oleh pengetahuan tentang keterkaitan antar sektor dalam
perekonomian secara keseluruhan. Pemusatan investasi bagi
pengembangan sektor pertanian tertentu seharusnya didasari
pada sektor-sektor yang kaitan intersektoralnya sangat
kuat. Sektor yang dikembangkan harus mampu mendorong
pertumbuhan sektor lainnya melalui keterkaitan baik dari
segi input maupun outputnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Input-Output

untuk menganalisis keterkaitan sektor perekonomian dan
juga menganalisis dampak investasi yang ditanamkan pada
sektor pertanian terhadap perekonomian nasional terutama

terhadap pembentukan output, nilai tambah, pendapatan dan
tenaga kerja. Dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan
investasi
meliputi dampak langsung yang terjadi pada
sektor pertanian itu sendiri serta dampak tidak langsungnya yang terjadi sektor-sektor lainnya yang memiliki
keterkaitan dengan sektor pertanian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki nilai keterkaitan ke depan yang relatif
lebih besar dibandingkan sektor perekonomian lainnya
(peringkat kedua terbesar).
Keterkaitan ke depan sektor
pertanian terbesar
adalah dengan sektor agroindustri,
sedangkan keterkaitan ke belakang sektor pertanian dengan
sektor perekonomian lainnya relatif kecil (peringkat
sepuluh). Nilai keterkaitan ke belakang sektor pertanian
yang terbesar adalah dengan sektor agroindustri, pertanian

sendiri dan sektor non agroindustri.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada Tabel 1-0
Inaonesia, 1990 menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian
dalam perekonomian Indonesia pada tahun 1990 masih cukup
besar terutama dalam penyerapan tenaga kerja yaitu mencapai 37.662.032 orang atau lebih dari 51.20 persen, sedangkan dari sisi output sektor pertanian hanya menempati
peringkat ketiga terbesar dengan total nilai output sebesar Rp 46,26 trilyun. Walaupun nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh sektor pertanian memiliki nilai absolut
terbesar yaitu Rp 38,74 trilyun tetapi karena jumlah
tenaga kerja yang bergantung di sektor ini terlalu besar
mengakibatkan justru produktivitas sektor pertanian jauh
lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas sektor
lainnya. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pendapatan
tenaga kerja di sektor ini, dimana upah rata-rata tenaga
kerja sektor pertanian relatif sangat rendah terutama pada
subsektor tanaman pangan (Rp 89.000 per tahun) , padi (Rp
201.000 per tahun) dan peternakan (Rp 365.000 per tahun).

Dampak tidak langsung investasi sektor pertanian
terhadap pembentukan output sektor lainnya relatif cukup
besar, terutama lebih banyak berpengaruh terhadap sektorsektor yang menggunakan input dari sektor pertanian seperti sektor agroindustri dan sektor restoran dimana keduanya

memiliki keterkaitan terbesar dengan sektor pertanian,
kecuali subsektor perikanan yang memiliki keterkaitan yang
lebih besar dengan sektor non agroindustri dan sektor
perdagangan.
Dampak tidak langsung investasi pertanian terhadap
peningkatan kebutuhan tenaga kerja sektor lainnya relatif
kecil ha1 ini disebabkan bahwa investasi tersebut lebih
banyak berpengaruh terhadap peningkatan tenaga kerja
sektor pertanian itu sendiri.
Secara umum dampak peningkatan pendapatan
akibat
investasi pertanian relatif cukup besar. Peningkatan pendapatan di sektor pertanian sendiri nilainya tidak begitu
besar kecuali pada subsektor perkebunan, yang berarti
peningkatan pendapatan yang dihasilkan lebih banyak di
nikmati oleh sektor selain pertanian.

DAMPAK

INVESTASI


TERHADAP

SEKTOR

PEREKONOMIAN

CANALISIS

NASIONAL

INPUT-OUTPUT,

IW A N
A

PERTANIAN

TJANDRAWAN
27-0566


Skripsi
Sebagai Syarat Kelulusan

SEP 499 untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian
Pada
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

JURUSAN I L N U - I W SOSIAL EKONONI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994

INSTITUT PWTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILM[J SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


Kami menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh :

Nama Mahasiswa

:

IWAN TJANDRAWAN

Program Studi

: EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA

Nomor Pokok

:

Judul

: DAWPAK INVESTASI SEXTOR PWTANIAN


A 27.0566

TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
(ANALISIS INPUT-OUTPUT)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan SEP 499 untuk
memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian.

Bogor, Desember 1994

Tanggal Kelulusan : 7 Desember 1994

DAMPAK IINVESBWSI SEMTOR PERTWMIAM
TERHADAB PEWEKOMOMIAN NASIONAL
(Analisis Input - Output)

IWAN TJANDRAWAN

A 27.0566


JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994

R I NGKASAN

IWAN TJANDRAWAN.
A 27.0566, Dampak Investasi Sektor
Pertanian Terhadap Perekonomian Nasional : Analisis Inputoutput (Di bawah bimbingan YUSWW SYAUKAT).
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting
dalam perekonomian di Indonesia. Sampai tahun 1991 sektor
pertanian menyumbang 17,66 persen terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) Nasional dan menyerap 49,24 persen tenaga
kerja nasional.
Di samping itu sektor pertanian juga
menyangga kehidupan sekitar 77,74 persen penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, serta merupakan pendukung
utama sektor agroindustri dalam mendorong/memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengingat pentingnya peranan sektor pertanian dalam

perekonomian Indonesia, maka pengembangan sektor ini perlu
terus ditingkatkan. Namun melihat lemahnya daya saing
sektor ini dalam menyerap investasi maka peranan pemerintah dalam pengembangan sektor ini perlu lebih ditingkatkan
lagi agar laju pertumbuhan sektor ini tidak tertinggal
jauh dengan sektor lainnya.
Pada prinsipnya, suatu kebijaksanaan investasi dalam
pengembangan suatu sektor seperti pertanian perlu dilandasi oleh pengetahuan tentang keterkaitan antar sektor dalam
perekonomian secara keseluruhan. Pemusatan investasi bagi
pengembangan sektor pertanian tertentu seharusnya didasari
pada sektor-sektor yang kaitan intersektoralnya sangat
kuat. Sektor yang dikembangkan harus mampu mendorong
pertumbuhan sektor lainnya melalui keterkaitan baik dari
segi input maupun outputnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Input-Output
untuk menganalisis keterkaitan sektor perekonomian dan
juga menganalisis dampak investasi yang ditanamkan pada
sektor pertanian terhadap perekonomian nasional terutama

terhadap pembentukan output, nilai tambah, pendapatan dan
tenaga kerja. Dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan

investasi
meliputi dampak langsung yang terjadi pada
sektor pertanian itu sendiri serta dampak tidak langsungnya yang terjadi sektor-sektor lainnya yang memiliki
keterkaitan dengan sektor pertanian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki nilai keterkaitan ke depan yang relatif
lebih besar dibandingkan sektor perekonomian lainnya
(peringkat kedua terbesar).
Keterkaitan ke depan sektor
pertanian terbesar
adalah dengan sektor agroindustri,
sedangkan keterkaitan ke belakang sektor pertanian dengan
sektor perekonomian lainnya relatif kecil (peringkat
sepuluh). Nilai keterkaitan ke belakang sektor pertanian
yang terbesar adalah dengan sektor agroindustri, pertanian
sendiri dan sektor non agroindustri.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada Tabel 1-0
Inaonesia, 1990 menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian
dalam perekonomian Indonesia pada tahun 1990 masih cukup
besar terutama dalam penyerapan tenaga kerja yaitu mencapai 37.662.032 orang atau lebih dari 51.20 persen, sedangkan dari sisi output sektor pertanian hanya menempati
peringkat ketiga terbesar dengan total nilai output sebesar Rp 46,26 trilyun. Walaupun nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh sektor pertanian memiliki nilai absolut
terbesar yaitu Rp 38,74 trilyun tetapi karena jumlah
tenaga kerja yang bergantung di sektor ini terlalu besar
mengakibatkan justru produktivitas sektor pertanian jauh
lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas sektor
lainnya. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pendapatan
tenaga kerja di sektor ini, dimana upah rata-rata tenaga
kerja sektor pertanian relatif sangat rendah terutama pada
subsektor tanaman pangan (Rp 89.000 per tahun) , padi (Rp
201.000 per tahun) dan peternakan (Rp 365.000 per tahun).

Dampak tidak langsung investasi sektor pertanian
terhadap pembentukan output sektor lainnya relatif cukup
besar, terutama lebih banyak berpengaruh terhadap sektorsektor yang menggunakan input dari sektor pertanian seperti sektor agroindustri dan sektor restoran dimana keduanya
memiliki keterkaitan terbesar dengan sektor pertanian,
kecuali subsektor perikanan yang memiliki keterkaitan yang
lebih besar dengan sektor non agroindustri dan sektor
perdagangan.
Dampak tidak langsung investasi pertanian terhadap
peningkatan kebutuhan tenaga kerja sektor lainnya relatif
kecil ha1 ini disebabkan bahwa investasi tersebut lebih
banyak berpengaruh terhadap peningkatan tenaga kerja
sektor pertanian itu sendiri.
Secara umum dampak peningkatan pendapatan
akibat
investasi pertanian relatif cukup besar. Peningkatan pendapatan di sektor pertanian sendiri nilainya tidak begitu
besar kecuali pada subsektor perkebunan, yang berarti
peningkatan pendapatan yang dihasilkan lebih banyak di
nikmati oleh sektor selain pertanian.

DAMPAK

INVESTASI

TERHADAP

SEKTOR

PEREKONOMIAN

CANALISIS

NASIONAL

INPUT-OUTPUT,

IW A N
A

PERTANIAN

TJANDRAWAN
27-0566

Skripsi
Sebagai Syarat Kelulusan

SEP 499 untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian
Pada
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

JURUSAN I L N U - I W SOSIAL EKONONI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994

INSTITUT PWTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILM[J SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Kami menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh :

Nama Mahasiswa

:

IWAN TJANDRAWAN

Program Studi

: EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA

Nomor Pokok

:

Judul

: DAWPAK INVESTASI SEXTOR PWTANIAN

A 27.0566

TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
(ANALISIS INPUT-OUTPUT)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan SEP 499 untuk
memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian.

Bogor, Desember 1994

Tanggal Kelulusan : 7 Desember 1994

RINGKASAN
IrJAN TJANDRAWAN.
A 27.0566,
Damp&
Investasi Sekt01
Pertanian Terhadap Perekonomian Nasional : Analisis InputOutput (D5 b a w d bimbfngan Y U w SYAUKAT).
Sektor pertanian merupakan seElor yang sangat penting
dalam perekonomian di Indonesia. Sampai tahun 1991 sektor
pertanian menyumbang 17,66 persen terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) ~asional dan menyerap 4 9 , 2 4 persen tenaga
kerja nasional..
Di samping itu sektor pertanian juga
menyangga kehidupan sekitar 77,74 persen penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, serta merupakan pendukung
utama sektor agroindustri dalam mendorong/memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Mengingat pentingnya peranan sektor pertanian dalam
perekonomian Indanesia, maka pengembangan sektor i n i perlu
t e r u s ditingkatkan. Namun mefihat lemahnya daya saing
sektor ini daXam menyerap investasi maka peranan pemerint a h dalam pengembangan sektor ini perlu lebih ditingkatkan
lagi agar l a j u pertumbuhan sektor i n i tidak tertinggal
jauh dengan sektor lainnya.
Pada prinsipnya, .suatu kebfjaksanaan investasi dalam
pengembangan suatu sektor seperti pertanian perlu dilandasi oleh pengetahuan tentang keterkaitan a n t a r sektar dalam
perekonomian secara keseluruhan. Pernusatan investasi bagi
pengembangan sektor pertanian tertentu seharusnia didasari
pada sektor-sektor yang kaitan intersektoralnya sangat
kuat. Sektor yang dikembangkan h a m s rnampu mendorong
pertumbufian sektor lainnya melalui k e t e r k a i t a n baik dari
segi input maupun outputnya.
Penelitian i n i menggunakan pendekatan Input-Output
untuk menganalisis keterkaitan sektor perekonomian dan
juga menganalisis dampak investasi yang ditanamkan pada
sektor pertanian terhadap perekonomian nasional terutama