A B
menekan pertumbuhan patogen dengan cara melilit hifa patogen, mengeluarkan enzim β-1,3 glukonase dan kitinase yang dapat menembus dinding sel inang. Selanjutnya
Sudhanta 2010 menyatakan bahwa jamur endofit dan saprofit apabila ditumbuhkan bersama pada medium PDA dalam satu cawan Petri tidak saling menghambat
pertumbuhan, artinya kedua jamur ini di dalam tanah dapat bersinergis dalam mengendalikan jamur F. oxysporum.
Gambar 4. Pengujian inhibiting zone 7 HSI A T6, B T7, C T18, D T9, Keterangan: a. F. oxysporum, b. Jamur Trichoderma sp., c. G. virens
3. Tinggi tanaman cm
Analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa pemberian F. oxysporum dan jamur endofit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Hasil uji beda rataan tinggi
tanaman dapat dilihat pada Tabel 3 dan Lampiran 37-43. Tabel 3. Pengaruh inokulasi F. oxysporum dan jamur Trichoderma sp. Dan
Gliocladium virens
terhadap tinggi tanaman cm
Perlakuan Pengamatan -
1MSI 2MSI 3MSI 4MSI 5MSI T0
31.0 cde 32.2 cd
33.8 cd 36.3 cd
38.6 de T1
25.3 e 24.8 d
28 d 31.3 d
33.7 e T2
43.2 b 42.7 b
46.3 b 47.3 b
49.3 bc T3
33.2 cd 35.3 bc
38.8 bc 43.2 bc
46.2 bcd b
a
a
b
a b
C a
c D
Universitas Sumatera Utara
T4 53.0 a
55.0 a 57.5 a
58 a 59.7 a
T5 38.8 bc
41.3 b 44.7 b
46.8 b 49.7 b
T6 24.7 e
27.2 d 32.2 cd
37.3 cd 34.1 e
T7 28.0 de
29.2 cd 32 cd
35.7 cd 37.7 de
T8 27.5 de
29.7 cd 32 cd
36.8 cd 38.7 de
T9 25.2 e
28.7 cd 30.3 d
31.8 d 41.2 cde
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
menurut uji jarak duncan pada taraf 5. T1: F. oxysporum, T2 : T. virdae, T3: T. Koningii, T4: T. harzianum, T5: G. virens,
T6: F. oxysporum + T. virdae T7: F. oxysporum + T. koningii, T8: F. oxysporum + T. harzianum,
T9: F. oxysporum, + G. virens MSI : Minggu Setelah Inokulasi
Hubungan antara tinggi tanaman dengan pengaruh inokulasi F. oxysporum dan jamur Trichoderma sp. Dan Gliocladium virens dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Hubungan antara tinggi tanaman dengan pengaruh inokulasi F. oxysporum dan jamur Trichoderma sp. Dan Gliocladium virens
Berdasarkan pengamatan pada 3 msi sampai 5 msi perlakuan T1 F. oxysporum berbeda nyata dengan semua perlakuan Berdasarkan pengamatan tinggi tanaman
tertinggi pada 7 msi terdapat pada perlakuan T4 T. harzianum yaitu sebesar 59,7 cm, sebaliknya tinggi tanaman terendah pada 7 msi terdapat pada perlakuan T1 F.
oxysporum yaitu sebesar 9,10 cm. Hasil ini menunjukkan pemberian jamur
Trichoderma sp dan G. virens dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman karena
keberadaan agen antagonis selain mampu menekan perkembangan penyakit juga dapat menyediakan ketersediaan hara bagi tanaman. Hal ini disampaikan oleh Hartal dkk,
Universitas Sumatera Utara
2010 bahwa agen antagonis dapat melakukan proses dekomposisi bahan organik yang berasal dari sekam padi dan pupuk kandang yangdigunakan sebagai media tanam.
Dalam proses dekomposisi tersebut agen antagonis baik Trichoderma sp. maupun Gliocladium
sp. akan mengubah unsur yang ada dalam bentuk larut sehingga bisa diserap oleh tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pada perlakuan T4 berbeda nyata dengan perlakuan T0. Hal ini dikarenakkan pada perlakuan T4 diaplikasikan
jamur Trichoderma sp., sedangkan pada perlakuan T0 tidak diberi perlakuan. Pemberian jamur Trichoderma sp. pada tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Trichoderma sp merupakan jamur parasit yang dapat menyerang dan mengambilnutrisi
dari jamur lain.Hal ini sesuai literatur Setyowati 2003 yang menyatakan bahwa peranan Trichoderma sp yang mampu menyerang jamur lain namun sekaligus
berkembang baik pada daerah perakaran menjadikan keberadaan jamur ini sebagai biokontrol dan memperbaiki pertumbuhan tanaman.
4. Panjang akar