Radikal Bebas dan Antioksidan Cu,Zn-SOD

5 tidak patogen dan tidak toksik, 6 stabil selama penyiapan sampai dengan penggunaan agar dapat disediakan massal dalam industri pangan Lisal 2005.

2.5 Radikal Bebas dan Antioksidan Cu,Zn-SOD

Radikal bebas free radical, oksidan oxidant yang berupa reactive nitrogen species RNS atau reactive oxygen species ROS merupakan molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan unpaired electron pada orbital luarnya. Elektron yang tidak berpasangan ini akan menjadi sangat reaktif dalam upaya memperoleh pasangan dengan cara menarik elektron dari biomakromolekul disekitarnya, seperti protein, asam nukleat, dan asam deoksiribonukleat DNA. Oksidasi dan degradasi makromolekul yang merupakan komponen sel akan mengakibatkan kerusakan pada sel tersebut Halliwell dan Gutteridge 1999. Pada kondisi fisiologis normal, sel memproduksi radikal bebas sebagai konsekuensi logis terhadap reaksi biokimia dalam kehidupan aerobik. Senyawa radikal bebas yang terlibat dalam berbagai proses patologik berasal dari berbagai sumber di antaranya sebagai reaksi reduksi oksidasi redoks biokimia yang melibatkan senyawa oksigen. Reaksi ini terjadi pada sebagian besar proses metabolisme tubuh normal, tetapi oleh suatu sebab senyawa tersebut terdapat dalam jumlah yang berlebihan. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi ini disebut senyawa oksigen reaktif yang sebagian berbentuk radikal seperti hidroksil dan superoksida serta sebagian lagi berbentuk non radikal seperti asam hipokrit, singlet oksigen, dan hidrogen peroksida Jhonson dan Giulivi 2005. Awal terbentuknya radikal bebas adalah dari proses reduksi molekul oksigen dalam rangkaian transpor elektron dalam mitokondria atau dalam proses- proses lain yang terjadi secara acak dari berbagai proses kimiawi dalam tubuh yang melibatkan senyawa organik maupun inorganik. Radikal bebas yang terbentuk mempunyai masa paruh yang sangat pendek, tetapi tetap mempunyai potensi besar yang dapat merusak sel. Bila reaksi terus berlanjut maka terjadi suatu reaksi berantai chain reaction sampai radikal bebas itu dihilangkan oleh sistem antioksidan tubuh. Naiknya level radikal bebas atau kurangnya antioksidan tubuh menyebabkan stress oksidatif. Telah dilaporkan oleh Wresdiyati et al. 2002 dan Wresdiyati et al. 2003, bahwa keadaan stress oksidatif menimbulkan penurunan kandungan antioksidan copper, zinc-superoksida dismutase Cu,Zn- SOD pada hati dan ginjal tikus. Antioksidan adalah senyawa atau bahan bioaktif yang berfungsi mencegah, menurunkan reaksi oksidasi, memutus, menghambat, menghentikan, dan menstabilkan radikal bebas Margaill 2005. Enzim antioksidan intraseluler terdiri atas enzim katalase, glutation peroksidase, dan superoksida dismutase SOD. Superoksida dismutase terdiri atas 3 isoform, yakni Cu, Zn-SOD, Mn-SOD, dan Fe-SOD Valko et al. 2007. Superoksida dismutase pertama kali ditemukan oleh Mann dan Keillis pada tahun 1938 pada saat mengisolasi protein yang berwarna biru dari eritrosit sapi. Protein tersebut selanjutnya diketahui mengandung Cu. Pada tahun 1968, McCord dan Fridovich berhasil menemukan adanya aktivitas katalitik dismutase radikal superoksida pada protein tersebut dan selanjutnya protein yang berhasil diidentifikasi aktivitas katalitiknya ini dinamai superoksida dismutase SOD. Selanjutnya pada tahun 1972, Fridovich juga menemukan Cu,Zn-SOD pada berbagai tingkatan organisme, seperti yeast atau ragi, Neurospora crassa, bayam, benih gandum, hati ikan, dan hati ayam. Oleh banyak peneliti selanjutnya protein ini ditetapkan sebagai antioksidan enzimatis endogen Fridovich 1995. Antioksidan superoksida dismutase bekerja mengkatalisis dismutasi anion superoksida O 2 - yang merupakan oksigen reaktif menjadi hidrogen peroksida H 2 O 2 dan oksigen O 2 . Dalam tubuh hewan mamalia, SOD mempunyai berbagai macam jenis dan lokasi, antara lain Mn-SOD yang terdapat dalam mitokondria, SOD ekstraseluler, dan Cu,Zn-SOD terdapat pada sitosol dan inti sel Yon et al. 2008. Enzim antioksidan Cu,Zn-SOD merupakan protein enzimatis yang memiliki berat molekul 32.000 Dalton dan tersusun atas dua subunit identik yang mengandung sekelompok logam aktif, yaitu atom tembaga Cu dan seng Zn. Atom Cu pada Cu,Zn-SOD berperan dalam aktivitas enzimatis, sedangkan Zn berfungsi sebagai stabilisator Fridovich 1995. Antioksidan Cu,Zn-SOD merupakan salah satu SOD paling stabil karena setiap subunit tergabung oleh ikatan non-kovalen dan terangkai oleh ikatan disulfida. Enzim ini mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh melawan radikal-radikal bebas anion superoksida atau yang merupakan produk metabolisme parsial oksigen Wresdiyati dan Astawan 2004.

2.6 Imunohistokimia

Dokumen yang terkait

Deteksi Secara Imunohistokimia Antioksidan Copper,Zinc-Superoxide Dismutase (Cu,Zn-Sod) Pada Hati Tikus Di Bawah Kondisi Stres

0 5 69

Deteksi secara imunohistokimia antioksidan superoxide dismutase (sod) pada jaringan tikus hiperkolesterolemia

0 7 2

Deteksi secara imunohistokimia antioksidan superoksida dismutase (sod) pada jaringan tikus hiperkolesterolemia yang diberi pakan rumput laut

0 3 2

Deteksi secara imunohistokimia antioksidan superoksida dismutase (sod) pada jaringan kelinci hiperkolesterolemia yang diberi pakan klorofil daun singkong

0 9 2

Pengaruh pemberian isoflavon kedelai, mineral Zn dan vitamin E terhadap profil imunohistokimia antioksidan Cooper, Zinc-Superoxide Dismutase (Cu,Zn-SOD) pada jaringan hati tikus

0 11 64

Dampak Pemberian Bakteri Asam Laktat Probiotik Indigenus terhadap Status Hematologi Tikus Percobaan yang Dipapar Enteropatogenik Escherichia coli (EPEC).

0 5 115

Efek Probiotik pada Profil Imunohistokimia Antioksidan Superoxide Dismutase (SOD) di Ginjal Tikus yang Dipapar Enteropathogenic E. coli (EPEC)

1 7 220

Profil imunohistokimia antioksidan superoksida dismutase (SOD) pada usus halus tikus yang diberi probiotik dan enteropathogenic e. coli (EPEC)

2 8 165

Aktivitas Antioksidan Superoksida Dismutase Pada Hati Tikus Hiperkolesterolemia Yang Diberi Ekstrak Kulit Mahoni (Swietenia macrophylla)

1 6 70

Efek Pemberian Teripang Pasir (Holothuria scabra J) terhadap Profil Imunohistokimia Antioksidan Dismutase (SOD) pada Pankreas Tikus Diabetes

0 3 35