TRANS INTERNALISASI PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI TRILOGI DAN PANCA KESADARAN SANTRI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa trans internalisasi pembentukan karakter dapat diaktualisasikan melalui penanaman nilai-nilai trilogi dan panca kesadaran santri yang dimuat dalam kegiatan keseharian santri pondok pesantren Nurul Jadid Paiton-Probolinggo yang terlihat dalam bentuk; 1) Nilai karakter yang terkonsep dalam kesadaran beragama terlihat pada kegiatan sholat berjamaah, sholat sunnah rawatib, hajat, dzuha, dan tahajjud; 2) Nilai karakter yang terkonsep dalam kesadaran berilmu terlihat pada kegiatan wajib dilaksanakannya sekolah diniyah dan sekolah formal; 3) Nilai karakter yang terkonsep dalam kesadaran bermasyarakat terlihat pada kegiatan Forum Komunikasi Santri;

5) Nilai karakter yang terkonsep dalam kesadaran berbangsa dan bernegara terlihat pada peran santri dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan indonesia dalam berbagai front yang ada.; 6) Nilai karakter yang terkonsep dalam kesadaran berorganisasi terlihat pada kegiatan lingkup organisasi yang telah disiapkan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid (OSIS, FKO, HMJ, PMII); 7) Nilai karakter yang terkonsep dalam kewajiban melaksanakan fardhu a‘in nampak pada kegiatan sholat

IQRA‘ (Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan)

E-ISSN 2548-7892. P-ISSN 2527-4449. Vol. 3. No.1. Juni 2018, p.24-55

berjama‘ah dan membaca Al-Qur‘an dengan metode talqin ba‘da sholat magrib, 8) Nilai karakter yang terkonsep dalam mawas diri dengan meninggalkan dosa-dosa besar terlihat pada peraturan-peraturan santri yang dicanangkan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo; 9) Nilai karakter yang terkonsep dalam berakhalak baik kepada Allah dan makhluk terlihat pada sikap santri yang memiliki karakter ta‘dzim dan tawaddhu‘ kepada pengurus, asatidz, dan kyai.