Identifikasi kebutuhan konsumen
Menetapkan karakteristik teknis terhadap kebutuhan konsumen
Menentukan tingkat hubungan antara kebutuhan konsumen dengan karakteristik teknis
Menyusun Matriks Perencanaan
Menentukan Prioritas Desain Karakteristik Teknis
Menentukan tingkat hubungan antar karakteristik teknis
Gambar 4.4. Blok Diagram Pembuatan Matriks House of Quality HOQ dengan
Menggunakan Metode QFD
Sumber: Pengolahan Data
4.12.3. Pengolahan Data Menggunakan AHP
19
Analytic Hierarchy Process AHP digunakan untuk melihat hubungan antara atribut
karakteristik teknis produk dengan atribut customer requirement. Metode AHP dinilai dapat lebih menunjukkan prioritas dengan lebih tepat dan lebih obyektif karena menggunakan
matriks perbandingan antar variabel. Kuesioner AHP diberikan kepada pihak pimpinan R D Research and Development untuk membandingkan hubungan antara karakteristik produk
19
Andronikidis, Andreas, dkk. Op. Cit.
Universitas Sumatera Utara
dengan atribut keinginan konsumen. Penilaian ini menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang ada pada AHP. Prosedur pengolahan menggunakan AHP adalah sebagai
berikut: 1. Melakukan pembobotan kriteria. Pada tahapan ini, seluruh kriteria yang berada pada
setiap tingkat hirarki diberikan penilaian kepentingan relatif antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Penilaian tersebut menggunakan standar pembobotan Saaty dengan skala
berkisar dari 1 hingga 9 dan kebalikannya. 2. Dibuat matriks perbandingan berpasangan
3. Dijumlahkan kolom matriks perbandingan berpasangan 4. Dihitung normalisasi matriks dengan cara membagi setiap matriks perbandingan dengan
jumlah kolom masing- masing 5. Menghitung eigenvector. Caranya adalah dengan menjumlahkan setiap baris dibagi
dengan kebutuhan. 6. Langkah selanjutnya adalah membuat perkalian antara matriks perbandingan dengan nilai
eigenvector dan penjumlahan setiap baris.
7. Menghitung nilai E
t
dengan cara menjumlahkan setiap baris eigenvector dan membagi dengan nilai eigenvector itu sendiri.
8. Menghitung nilai lambda λ dengan rumus:
9. Menghitung nilai CI dengan rumus :
10. Menghitung nilai CR dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
11. Apabila CR ≤ 0,1 data telah konsisten dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Secara keseluruhan pengolahan data dengan AHP dapat dilihat pada block diagram pada gambar 4.5.
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner AHP antara customer needs dan
karakteristik produk
Normalisasi Matriks Perhitungan Eigenvektor
Perkalian antara Matriks perbandingan dengan
Nilai eigenvektor Perhitungan nilai
λ Lambda
Start
Perhitungan nilai Consistensi Indeks CI
Perhitungan nilai Consistensi Ratio CR
CR ≤ 0,1?
Data konsisten dan dapat digunakan
Finish N
Y
Pembentukan HOQ dengan Menggunakan
metode QFD dan AHP
Gambar 4.5. Blok Diagram Pengolahan QFD dan AHP
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kemasan Kertas
Bentuk kotak persegi
Berat yang standar sesuai
dengan permintaan pasar
Ovallonjong Busa yang
banyak dan cepat, serta mudah
dibersihkan Parfum dengan
aroma herbal Cepat membunuh
kuman, dan tidak menimbulkan
iritasi kulit Menggunakan
huruf besar agar mudah dilihat dan
jelas Komposisi secara
detail dan lengkap Diletakkan pada
tempat yang mudah dilihat
dengan huruf yang bagus dan
besar Warna yang
menarik dan transparan
Harga yang terjangkau dan
ekonomis
Jenis kemasan harus terdaftar
pada SNI Bentuk harus
disesuaikan dengan dimensi
sabun Dimensi harus
disesuaikan, sehingga berat
tidak fluktuatif Dimensi harus
disesuaikan, sehingga sabun
bisa masuk ke dalam kemasan
Kadar garam di dalam sabun
harus sesuai dengan formulasi
Ekstrak herbal, dengan
kandungan yang fresh
Mengandung tricocarban TCC
dan Triclosan TCS
Brand atau merek yang mudah
diingat dan memberi daya jual
Terdaftar di BPOM
Menerapkan ejaan yang
mudah dimengerti banyak orang
Memberi daya jual yang tinggi tanpa
mengurangi kualitas produk
Harga yang terjangkau dan
ekonomis
Sabun mandi padat
antiseptik
Gambar 4.6. Hierarki Produk Sabun Mandi Padat Antseptik
Sumber: Pengolahan Data
IV -22
Universitas Sumatera Utara
4.13. Analisis Pemecahan Masalah