Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

2. Analisis statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung dengan rumus : Sedangkan nilai z kurtois dapat dihitung dengan rumus : Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolomogorov-Smirnov K-S, uji Shapiro-Wilk S-W, uji Peason Chi-square, uji Cramer-von Mises, dan uji Anderson-Darling. Uji data tersebut dilakukan dengan membuat hipotesis: H O : Data residual berdistribusi normal. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal One sample Normality Test Test Statistic P Value Shapiro-Wilk W 0,894861 Pr W 0,0795 Kolmogorov-Smirnov D 0,16704 Pr D 0,1500 Cramer-von Mises W-Sq 0,094665 Pr W-Sq 0,1238 Anderson-Darling A-Sq 0,601986 Pr A-Sq 0,0971 Besarnya nilai uji Kolomogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk, Cramer-von Mises, dan Anderson Darling untuk nilai statistik dan p Value nilainya signifikan dan 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang berararti data residual terdistribusi normal.

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil,sedang, dan besar. Akibat terjadinya heteroskedastisitas maka setiap terjadi perubahan pada variabel terikat mengakibatkan errornya residual juga berubah sejalan atau kenaikan atau penurunannya. Dengan kata lain konskuensinya apabila variabel terikat bertambah maka kesalahan juga akan bertambahGujarati, Damodar N., 1988: 401. Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians homokedastisitas, yaitu bahwa varians error bernilai sama untuk setiap kombinasi tetap dari X1,X2,...,Xp. Masalah heteroskedastisitas timbul apabila variabel gangguan mempunyai varian yang tidak konstan. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka diduga OLS tidak lagi bersifat BLUE best linier unbiased estimator, karena ia akan menghasilkan dugaan dengan galat baku yang tidak akurat. Ini dapat berakibat pada uji hipotesis dan dugaan selang kepercayaan yang dihasilkan juga tidak akurat dan akan menyesatkan misleanding. Dalam