Manfaat Penelitian A. PENDAHULUAN

6

2.4 Patogenesis Demam Tifoid

Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh melalui mulut yang terbawa lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut. Dosis infeksius dari Salmonella typhi yang masuk ke saluran pencernaan adalah 10 5 -10 9 mikroorganisme dengan masa inkubasi sekitar 4-14 hari. 1 Pada saat bakteri melewati lambung dengan PH asam yang mencapai 2 banyak bakteri yang mati namun sebagian ada yang lolos. Bakteri yang berhasil bertahan dari asam lambung selanjutnya akan masuk ke usus halus tepatnya di ileum dan jejunum kemudian akan menempel di mukosa usus. Kuman ini akan menginvasi mukosa dan menembus dinding usus. Salmonella typhi mengalami proses internalisasi di sel M dari peyer’s patch kemudian mencapai folikel limfe usus halus dan mengikuti aliran kelenjar limfe mesenterika dan ada yang masuk ke sirkulasi sistemik sampai ke jaringan RES di organ hati dan limpa. Kemudian bakteri ini akan bermultiflikasi dalam sel fagosit mononuklear di dalam folikel limfe, kelenjar limfe mesenterika, hati, dan limpa. Jika telah lewat masa inkubasi Salmonella typhi akan keluar dari habitatnya melalui duktus torasikus menuju ke aliran sistemik dan singgah pada organ yang menjadi target seperti hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, serta peyer’s patch dari ileum terminal. 5 Proses patogenesis dari demam tifoid terjadi melibatkan 4 proses di mana proses tersebut mengikuti ingesti organisme. Keempat proses tersebut terdiri dari : 1. Penempelan dan invasi bakteri ke peyer’s patch 2. Bakteri yang telah masuk ke sel-sel M payer’s patch akan bertahan hidup dan bermultiplikasi di makrofag peyer’s patch, nodus limfatikus mesenterikus,dan organ-organ ekstraintestinal sistem retikuloendotelial. Selain itu infeksi Salmonella typhi di mukosa usus dan komponen limfoid usus akan menyebabkan inflamasi, hiperplasia, yang kemudian bisa berlanjut menjadi nekrosis. 1 3. Bakteri bertahan hidup di aliran darah 4. Bakteri memproduksi enterotoksin yang akan menigkatkan kadar cAMP di dalam kripta usus yang akan menyebabkan keluarnya elektrolit dan air ke dalam lumen intestinal. 5 7

2.5 Manifestasi Klinis Demam Tifoid

Masa inkubasi dari Salmonella typhi pada anak adalah sekitar 10-14 hari. 5 Gejala klinis dari demam tifoid sangat bervariasi mulai dari gejala klinis yang ringan sehingga tidak memerlukan perawatan yang khusus sampai dengan gejala klinis yang berat sehingga membutuhkan perawatan khusus. Pada umumnya semua pasien demam tifoid selalu menderita demam pada permulaan penyakit. Biasanya pola demam pada demam tifoid dikenal dengan istilah step-ladder temperature chart selama 2 sampai 7 hari yang ditandai dengan demam secara terus-menerus dan setiap harinya akan ada kenaikan suhu secara bertahap dan akan mencapai titik tertinggi pada akhir minggu pertama yang bisa mencapai 40 o C. Demam akan bertahan tinggi dan akan berangsur turun di minggu ke-4. 5,14 Pada demam tifoid pasien akan mengeluhkan demam yang meningkat di sore dan malam hari dan akan berangsur turun pada pagi hari. Demam yang sangat tinggi mengakibatkan munculnya keluhan pada saraf pusat seperti kesadaran menurun bahkan sampai koma bisa terjadi. 5 Gejala sistemik yang muncul menyertai gejala demam antara lain sakit kepala, malaise, anoreksia, nausea, mialgia, nyeri perut, dan radang tenggorokan. Ketika demam sangat tinggi disertai dengan asupan cairan yang kurang makan bisa timbul syok hipovolemik. Penurunan pulsasi juga timbul pada saat demam. 14 Demam tifoid juga menimbulkan gejala pada gastrointestinal yang keluhannya dapat berupa diare lalu obstipasi, maupun obstipasi yang kemudian disusul dengan episode diare. Pada sebagian pasien lidah akan terlihat kotor dengan bagian tengah lidah terlihat putih sedangkan bagian pinggir lidah kemerahan. Pada anak banyak dijumpai gejala meteorismus. Hepatomegali lebih banyak dijumpai pada anak Indonesia dibandingkan dengan splenomegali. Pada daerah abdomen, toraks, ekstremitas, dan punggung pada orang dengan kulit putih dapat terlihat rose spot yaitu berupa ruam makulopapular berwarna merah dengan ukuran 1-5 mm yang muncul pada hari ke 7-10 dan akan bertahan selama 2-3 hari. Rose Spot tersebut tidak pernah dilaporkan terjadi pada pasien anak di Indonesia. 5

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008

1 34 92

Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Tentara TK-IV 01.07.01 Pematangsiantar Tahun 2008

0 41 110

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 2014.

1 28 17

KAJIAN DOSIS PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI Kajian Dosis Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011.

0 1 10

KAJIAN DOSIS PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD “X” TAHUN 2011 Kajian Dosis Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011.

0 1 15

POTENSIAL INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI Potensial Interaksi Obat Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011.

0 2 13

POTENSIAL INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD “X” Potensial Interaksi Obat Pada Pasien Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011.

0 2 13

KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. R. SOETRASNO REMBANG TAHUN 2010.

0 1 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Demam Tifoid Rawat Inap di RSUD Dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2010 Menggunakan Metode ATC/DDD.

0 4 15

POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PADA PENGOBATAN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013.

0 0 16