Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
32
3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Penyediaan Sampel
Sampel yang diteliti adalah biji buah pala Myristica Fragrans Houtt . Biji buah
pala dibersihkan dari pengotor kemudian dihaluskan sampai diperoleh serbuk biji buah pala sebanyak 2000 gram.
3.3.2. Uji Pendahuluan 3.3.2.1. Uji Skrining fitokimia
Pengujian pendahuluan terhadap biji buah pala Myristica Fragrans Houtt .
Apakah mengandung suatu senyawa alkaloida dilakukan dengan uji skrining fitokimia yaitu serbuk biji buah pala ditimbang sebanyak 100 gram, dimaserasi
dengan 200 ml etanol, disaring dan filtrate yang diperoleh dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Filtrat I : Ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer ternyata terbentuk endapan
warna putih kekuningan, hal ini menunjukkan adanya senyawa alkaloid.
Filtrat II : Ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorf ternyata terbentuk
endapan warna jingga, hal ini menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
Filtrat III : Ditambahkan 2 tetes pereaksi Wagner ternyata terbentuk endapan
warna coklat, hal ini menunjukkan adanya senyawa alkaloida. Filtrat IV
: Ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat ternyata terbentuk endapan warna coklat, hal ini menunjukkan adanya senyawa
alkaloida.
3.3.2.2. Uji Pendahuluan Kromatografi Lapis Tipis KLT
Pengujian pendahuluan terhadap biji buah pala apakah mengandung suatu senyawa alkaloid dilakukan melalui analisa kromatografi lapis tipis, yaitu serbuk biji buah
pala ditimbang sebanyak100 gram dimaserasi dengan etanol 200 ml selama 48 jam, disaring dan filtratnya dianalisis secara kromatografi lapis tipis dengan menggunakan
silika gel 60 G dan fasa gerak yang digunakan adalah kloroform 100 dan campuran
Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
33 Kloroform : Etil Asetat dengan perbandingan 9:1 vv, 8:2 vv, 7:3 vv, 6:4vv ,
Kemudian diamati dibawah lampu UV.
Prosedur :
Kedalam bejana kromatografi dimasukkan 10 ml larutan fasa gerak Kloroform 100. Ekstrak pekat etanol biji buah pala ditotolkan pada plat KLT. Plat dimasukkan
kedalam bejana yang berisi pelarut-pelarut yang telah dijenuhkan, kemudian ditutup rapat dan dielusi. Plat yang telah dielusi dikeluarkan dari bejana dan dikeringkan.
Warna bercak yang timbul diamati dibawah lampu UV dan harga Rf-nya dihitung. Perlakuan yang sama dilakukan terhadap ampuran Kloroform-Etil Asetat dengan
perbandingan 9:1 vv, 8:2 vv, 7:3 vv, 6:4vv . Kemudian diamati dibawah lampu UV dan hasil yang lebih baik diberikan pada fase gerak Kloroform:Etil Asetat 7:3
vv.
3.3.3. Prosedur Untuk Memperoleh Senyawa Kimia Ekstrak Biji Buah Pala Isolasi senyawa alkaloida yang terkandung pada biji buah pala Myristica
fragrans Houtt dilakukan dengan tehnik maserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak
etanol yang dihasilkan dipekatkan dengan rotary evaporator lalu diekstraksi partisi dengan n-heksana kemudian diasamkan dengan asam asetat glasial sampai pH 4.
Dibasakan dengan amoniak pekat sampai pH 10-12. kemudian diekstraksi partisi dengan kloroform. Lapisan kloroform dipekatkan dengan rotary evaporator.
Ekstrak kloroform pekat mengandung alkaloida yang dihasilkan dianalisa dengan kromatografi lapis tipis kemudian dipisahkan dengan kromatografi kolom
dengan silika gel 60 G. dielusi dengan Kloroform : Etil Asetat 70:30 vv yang menghasilkan kristal berwarna kuning sebanyak 73 mg.
3.3.4. Pemisahan Senyawa Alkaloida Dengan Menggunakan Komatografi Kolom