Deskripsi Lokasi Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Hasil Analisa Data

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Karakteristik Individu Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak 90 siswa yang terdiri dari 40 siswa kelas X, 30 siswa kelas XI dan 25 siswa kelas XII. Gambaran karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini yaitu usia responden. Ditinjau dari segi usia, kelompok terbesar pada usia 16 tahun yaitu sebanyak 41,1 dan terendah pada kelompok usia 18 tahun yaitu sebesar 25,6. Data lengkap distribusi frekuensi usia responden dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia Usia n 16 tahun 37 41,1 17 tahun 30 33,3 18 tahun 23 25,6 Total 90 100

5.1.2. Deskripsi Lokasi

SMA Katolik St. Thomas 1 Medan berdiri pada tahun 1955 oleh Vikariat Apolostik Medan. SMA ini berada di pusat kota tepatnya bertempat di Jl. Letnan Jenderal S.Parman 109 Medan. SMA ini merupakan salah satu SMA di Medan yang statusnya terakreditasi dengan peringkat A sangat baik. SMA ini memiliki 27 ruang kelas, 4 ruang laboratorium, perpustakaan, aula serba guna, studio musik, halamanlapangan olahraga, kantin, ruang tata usaha, ruang guru dan ruang kepala sekolah. Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji Cronbach Cronbach Alpha dengan menggunakan program SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian in. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini ada sebanyak 20 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Variabel No. Total Pearson Correlation Status Alpha Status Pertanyaan 1 0,739 Valid 0,783 Reliabel 2 0,473 Valid Reliabel 3 0,474 Valid Reliabel 4 0,581 Valid Reliabel 5 0,650 Valid Reliabel 6 0,451 Valid Reliabel 7 0,478 Valid Reliabel 8 0,469 Valid Reliabel 9 0,661 Valid Reliabel 10 0,661 Valid Reliabel 11 0,661 Valid Reliabel

5.1.4. Hasil Analisa Data

Dari responden sejumlah 90 orang, didapatkan kelompok kasus sebanyak 76 responden 84,4 sedangkan kelompok kontrol sebanyak 14 responden 15,6. Dari hasil analisa data, didapatkan bahwa sebagian besar jarak antara haid pada responden adalah 21-35 hari 81,1. Data lengkap distribusi frekuensi berdasarkan jarak antara haid dapat dilihat pada tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Distribusi frekuensi jarak antara haid berdasarkan usia Usia Jarak antara haid hari Total 21 21-35 35 n n n 16 tahun 7 18,9 28 75,7 2 5,4 37 17 tahun 2 6,7 24 80,0 4 13,3 30 18 tahun 2 8,7 21 91,3 23 Total 11 12,2 73 81,1 6 6,7 90 Berdasarkan tabel diatas, frekuensi terbesar terjadinya pemanjangan haid terjadi pada usia 17 tahun 13,3 dan terendah pada usia 18 tahun 0. Pemendekan haid dengan frekuensi terbesar terjadi pada usia 16 tahun 18,9. Data lengkap distribusi frekuensi berdasarkan frekuensi mengganti pembalut per hari dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Distribusi frekuensi mengganti pembalut Frekuensi mengganti pembalut n 4 kali 16 17,8 3-4 kali 51 56,7 3 kali 23 25,6 Total 90 100 Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa frekuensi mengganti pembalut paling besar adalah sebanyak 3-4 kali per hari 56,7 sedangkan yang terkecil adalah sebanyak 4 kali per harinya 17,8. Data distribusi frekuensi dismenore berdasarkan usia responden dapat dilihat pada tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Distribusi frekuensi dismenore berdasarkan usia responden Usia Dismenore Total Ada Tidak Ada n n 16 tahun 28 75,7 9 24,3 37 17 tahun 27 90,0 3 10,0 30 18 tahun 21 91,3 2 8,7 23 Total 76 84,4 14 15,6 90 Dilihat dari tabel diatas, frekuensi dismenore paling banyak dikeluhkan pada remaja usia 16 tahun 75,7 dan lebih jarang dikeluhkan oleh remaja usia 18 tahun. Data distribusi frekuensi intensitas nyeri haid atau dismenore secara lengkap dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi frekuensi intensitas dismenore Intensitas dismenore n Selalu 22 24,4 Kadang 68 75,6 Total 90 100 Dilihat dari tabel diatas, didapatkan bahwa nyeri haid selalu dirasakan pada saat menstruasi pada 22 responden 24,4 dan nyeri haid hanya kadang-kadang dirasakan pada 68 responden 75,6. Perbandingan antara tindakan yang dilakukan oleh remaja usia 16,17 dan 18 tahun apabila mengalami dismenore dapat dilihat pada tabel 8. Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Perbandingan tindakan yang dilakukan apabila mengalami dismenore berdasarkan usia responden Tindakan yang dilakukan apabila mengalami dismenore Usia Total 16 tahun 17 tahun 18 tahun n n n Istirahat tidur 32 86,5 21 70,0 16 69,6 69 Minum obat yang dijual bebas untuk dismenore 3 8,1 2 6,7 2 8,7 7 Minum obat dan istirahat 2 5,4 7 23,3 5 21,7 14 Total 37 41,1 30 33,3 23 25,6 90 Dilihat dari tabel diatas, tindakan yang paling banyak diambil oleh remaja usia 16-18 tahun bila mengalami dismenore adalah istirahattidur untuk mengurangi nyeri. Frekuensi tertinggi tindakan ini didapatkan pada remaja usia 16 tahun. Tindakan yang paling jarang dilakukan oleh remaja apabila mengalami dismenore adalah mengkonsumsi obat bebas yang dijual untuk mengatasi nyeri haid yaitu sebanyak 7,78. Sebanyak 15,6 remaja perlu mengkonsumsi obat yang dijual bebas untuk dismenore disamping istirahat untuk mengatasi dismenore. Distribusi frekuensi dismenore pada responden dengan adanya riwayat dismenore pada anggota keluarga dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Distribusi frekuensi dismenore berdasarkan riwayat keluarga Parameter Dismenore Total Ada Tidak Ada n n Ada riwayat keluarga 66 86,8 10 13,2 76 Tidak ada riwayat keluarga 10 71,4 4 28,6 14 Total 76 84,4 14 15,6 90 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan bahwa adanya dismenore pada responden dengan riwayat keluarga positif sebanyak 66 responden 86,8 dan dismenore pada responden tanpa riwayat keluarga sebanyak 10 responden 71,4. Distribusi frekuensi kejadian dismenore dengan ada tidaknya olahraga dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Distribusi frekuensi dismenore berdasarkan ada tidaknya olahraga Parameter Dismenore Total Ada Tidak Ada n n Ada olahraga 26 74,3 9 25,7 35 Tidak ada olahraga 50 90,9 5 9,1 55 Total 76 84,4 14 15,6 90 Dilihat dari tabel diatas, kejadian dismenore pada responden yang berolahraga sebanyak 26 responden 74,3 sedangkan kejadian dismenore pada responden yang tidak berolahraga lebih banyak yaitu 50 orang 90,9. Dari hasil analisa data diatas dengan menggunakan chi square, kejadian dismenore terjadi secara signifikan pada responden yang tidak berolahraga p = 0,034.

5.2. Pembahasan