PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PPKN.

(1)

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

DEDI KURNIAWAN

NIM:

8126122011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dilaksanakan dan direncanakan sebagai kegiatan dalam rangka mendewasakan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan bagi manusia, yang dikembangkan secara sistematis melalui berbagai situasi proses pembelajaran yang tersusun dengan baik. Dalam prosesnya pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa agar manusia dapat memahami dan menghayati makna pendidikan tersebut sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab, mampu untuk menata perilaku pribadi, bersikap bijaksana, berpikir secara logika, rasional, dan ilmiah sehingga dapat bermanfaat untuk membantu dirinya dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sutrisno (2011:24) mengatakan pendidikan dapat dimaknai sebagai sesuatu kegiatan yang berlangsung dalam situasi tertentu yang melibatkan perasaan, mental, sosial, intelektual, dan motorik dari peserta didik, yang dalam konteks ini adalah orang dewasa dini yang bersentuhan dengan teknologi. Seiring dengan perkembangan serta kemajuan sains dan teknologi yang semakin pesat, dunia pendidikan pun perlu mengadakan inovasi atau pembaharuan dalam berbagai bidang termasuk dalam strategi pelaksanaannya. Oleh karena itu, pendidikan adalah masalah yang menarik untuk terus dikaji dan terus dikembangkan.

Pada hakikatnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), karena peningkatan SDM berkaitan dengan pembentukan manusia seutuhnya. Untuk itu perlu dilakukan berbagai usaha dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di berbagai lembaga dan institusi pendidikan


(3)

khususnya sekolah, dikarenakan sekolah memiliki andil yang besar dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui proses belajar mengajar. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam dunia pendidikan. Disamping itu disiplin ilmu yang dipelajari harus memiliki materi cocok, menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman dan dalam penyampaiannya hendaknya menggunakan strategi yang tepat sehingga dapat menumbuhkembangkan kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat memecahkan setiap permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan nyata.

Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada unsur manusia dan unsur yang paling penting atau paling menentukan keberhasilan adalah guru, karena guru harus dapat membangkitkan minat dan menyampaikan materi-materi yang lebih menarik.Hal ini merupakan implikasi langsung dari Kurikulum 2013 yang pembelajarannya menuntut kreatifitas dan usaha guru yang maksimal. Dilihat dari standar isi dan proses, sekolah diharapkan dapat menerapkan Delapan Standar dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan dalam pemenuhan standar proses maka pihak sekolah dan tentunya para guru bisa menerapkan proses pembelajaran minimal sudah memenuhi standar pelayanan minimal meliputi penyusunan perencanaan dan persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi yang standar. Proses persiapan dan perencanan pembelajaran memerlukan media yang dapat membantu siswa dan juga guru yang berperan sebagai “Guide on the side” menggantikan “sage on the stage


(4)

(Melly Andriani, 2010) untuk mengefektifkan proses pembelajaran. di sisi lain guru harus mampu merancang media pembelajaran yang baik. Yaumi (2013:5) menyatakan tujuan pembelajaran yang dirancang harus jelas dikomunikasikan dan ekspektasi betul-betul dipahami. Begitupula dengan materi pembelajaran yang telah dikembangkan harus tertuliskan dan di desain dengan baik. Namun saat ini terdapat kecenderungan bahwa guru sering menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang kurang memobilisasi dan menumbuhkan potensi berpikir, sikap, dan keterampilan siswa.

Untuk meningkatkan minat siswa, guru dituntut untuk menjadikan pelajaran lebih inovatif yang dapat mendorong siswa untuk belajar secara optimal, baik belajar mandiri maupun dalam pembelajaran di kelas dengan metode yang inovatif, alat peraga maupun media lainnya. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, menurut Association for Education and

Communication Technology (AECT) media yaitu segala bentuk yang

dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Komunikasi memegang peranan penting dalam pembelajaran. Agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar melalui media terjadi bila ada komunikasi antara guru (sumber) dan siswa (penerima).

Hamalik (2010:80) menyatakan bahwa secara operasional ada lima variabel yang berperan dalam proses belajar mengajar, yaitu : (a) tujuan pelajaran, (b) materi pelajaran, (c) metode dan teknik mengajar, (d) guru, dan (e) murid dan


(5)

logistik. Kesemua faktor ini memiliki pengaruh yang berkaitan satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan akhir yang diinginkan dalam proses belajar mengajar.

Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah, tentunya siswa diberikan berbagai materi pelajaran pokok dan materi pelajaran tambahan yang harus dikuasai siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu materi pokok yang disampaikan di jenjang pendidikan sekolah menengah pertama adalah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn merupakan mata pelajaran yang mengarah kepada pembentukan kepribadian dan wujudnya terlihat dalam perilaku keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perilaku etika dan moral serta rasa tanggung jawab kenegaraan dalam diri siswa.

Kunci kesuksesan siswa dalam rnempelajari PPKn adalah dengan menyampaikan 3 (tiga) hasil pokok yaitu: (1) informasi fakta secara lengkap; (2) menjelaskan konsep-konsep yang terkait dengan bidang studi; dan (3) nilai-nilai yang terkandung di balik fakta ataupun konsep. Meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami tiga hasil pokok tersebut, tidak terlepas dari keterampilan guru dalam menentukan pola pendekatan yang dipakai untuk pembelajaran.

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan melakukan pengembangan media pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu, peranan guru tidak dapat diabaikan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai untuk maksud bahan pelajaran tersebut. Sementara menurut konstruktivisme, anak didik bertanggung jawab atas pembelajaran diri sendiri. Pelajar membangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari lingkungannya. Pendekatan ini memerlukan keterlibatan yang aktif


(6)

dari anak didik, sedangkan tanggungjawab guru ialah menyediakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran. Guru perlu menyediakan bahan yang sesuai, efesien, memberi dukungan, dan motivasi supaya siswa dapat menerima dan memproses pengetahuannya sendiri.

Perkembangan teknologi multimedia yang ada pada masa kini, mampu mendukung proses pembelajaran yang berdasarkan pendekatan ini yang bisa diwujudkan dengan desain media pembelajaran yang adaptif dan menjanjikan di masa depan sebagai paradigma pembelajaran baru dan juga mampu menyediakan ruang dengan alat bantu yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan siswa dimana sebelumnya tidak mungkin dilakukan, keberadaan komputer yang telah meluas sampai tingkat sekolah dasar saat ini belum banyak digunakan untuk meningkatkan prestasi khususnya dalam pembelajaran. Selama proses pembelajaran, guru hanya mengandalkan metode ceramah secara klasikal. Guru kurang menggunakan media pendukung selain buku. Metode pembelajaran seperti ini kurang memahami prinsip pembelajaran yang efektif dan kurang memberdayakan potensi siswa. Kegiatan pembelajaran seharusnya mampu mengoptimalkan semua potensi siswa untuk menguasai semua kompetensi yang diharapkan. Proses belajar mengajar sebaiknya dilandasi dengan prinsip-prinsip berpusat pada siswa, mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman belajar yang beragam, dan belajar dengan pengalaman langsung (learning to do).


(7)

Multimedia interaktif merupakan media yang dapat digunakan dalam mendukung proses pembelajaran. Hal ini dilandasi oleh persepsi bahwa pembelajaran akan berlangsung dengan baik, efektif, dan menyenangkan jika didukung oleh media pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa serta dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa serta mampu menyediakan lingkungan belajar yang adaptif dan variatif. Siswa juga dapat mengontrol atau menentukan urutan materi pembelajaran yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan siswa itu sendiri. Teknologi multimedia interaktif modern menawarkan lingkungan yang unik untuk pengembangan program ini memerlukan desain yang mendalam.

Pengembang multimedia minimal menguasai: desain komunikasi, penyuntingan video, fotografi, grafik layout, desain grafis dan desain komunikasi visual, serta teknologi komputer. Teori teknologi pendidikan menyediakan petunjuk untuk mendesain program multimedia yang hendak dicapai oleh pembelajar. Multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat memberikan jawaban atas suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan secara tradisional di mana pendekatan tersebut cenderung teacher centered dan kurang interaktif. Multimedia interaktif meningkatkan antarmuka komputer text only minimalis dan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dengan

mencari dan menarik perhatian, ketertarikan, dan ketertarikan memperkuat ingatan terhadap informasi.

Multimedia interaktif dapat menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif, bila berbagai komponen (teks, garfik, audio, video/animasi) digabungkan


(8)

secara interaktif, dengan menggunakan komputer yang interaktif, dan dapat mengilustrasikan sebuah konsep melalui animasi, bunyi, dan demonstrasi menarik akan memungkinkan siswa untuk memperoleh kemajuan sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing .

Berbagai pertimbangan yang telah disampaikan dari kemudahan yang diperoleh dalam pembelajaran dari penggunaan teknologi atau media pembelajaran, maka sangat penting kiranya untuk mengembangkan multimedia interaktif untuk mata pelajaran PKn di SMA guna mewujudkan delapan Standar Nasional Pendidikan dan meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran di SMA, utamanya dalam mengubah paradigma pembelajaran ke arah yang lebih inovatif, konstruktif dalam dinamika perkembangan teknologi yang pesat. Penciptaan lingkungan belajar yang menarik minat belajar siswa untuk belajar secara mandiri merupakan masalah tersendiri. Lingkungan belajar ini dapat berupa sarana-prasarana atau alat bantu pembelajaran seperti media. Media yang digunakan sebagai wahana penyampaian pesan pembelajaran harus didesain agar dapat mengakomodasi keberagaman siswa dan dalam implementasinya dapat menerapkan paradigma baru dalam pembelajaran yang inovatif, efektif dan efesien.

Pembelajaran sekolah di SMA khususnya SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupeten Aceh Tamiang sampai saat ini masih menggunakan media pembelajaran konvensional yaitu dengan papan tulis, LCD, whiteboard, grafis dan buku teks. Penggunaan multimedia interaktif berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada pelajaran PKn di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda


(9)

Kabupeten Aceh Tamiang, khususnya menggunaan power point 2010 belum banyak ditemukan dalam proses pendidikan khususnya dalam pembelajaran PPKn pada pokok bahasan Kasus Pelanggaran HAM. Hal ini diduga sebagai salah satu penyebab rendahnya kualitas proses dan hasil pembelajaran P P K n . Oleh sebab itu pengembangan multimedia interaktif adalah suatu u p a ya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.

Gambaran umum memperlihatkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa SMA khususnya SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupeten Aceh Tamiang dalam mata pelajaran PPKn meski kebanyakan guru mengajar dengan menggunakan media aplikasi power point 2007, namun pembelajaran masih di dominasi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran tergolong rendah terlihat dari penggunaan media pembelajaran masih berupa persentasi sederhana.

Pengembangan multimedia interaktif dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan peserta didik dalam belajar. Penguasaan suatu kompetensi dalam pelajaran sangatlah penting, untuk itu siswa memerlukan model atau peraga yang tepat. Dengan dikembangkannya multimedia interaktif yang tepat, maka kesulitan tersebut dapat diatasi. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan memerlukan contoh yang riil, maka multimedia interaktif mampu membantu peserta didik menuntun dengan menampilkan video tutorial. Demikian pula materi yang rumit, dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Dengan menggunakan multimedia interaktif maka peserta didik dapat


(10)

menguasi kompetensi menggabungkan fotografi digital ke dalam sajian multimedia. Media juga dapat memotivasi siswa untuk membangkitkan gairah belajar serta interaksi lebih langsung antara murid dan sumber belajar. Media memungkinkan anak untuk belajar mandiri, sesuai dengan bakat dan kemampuan sebagaimana kata Gagne bahwa manusia dibekali kecerdasan majemuk (multiple intelegent), di samping juga akan memberi rangsangan yang sama dalam pengalaman dan persepsi. Bagi Pendidik, urgensi penelitian tentang pengembangan multimedia interaktif ini adalah mengalihfungsikan tanggungjawab belajar yang semula dipersepsi oleh sebagian orang berada pada pendidik menjadi sepenuhnya kepada diri peserta didik sendiri. Pendidik dituntut hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator.

Multimedia interaktif yang dikembangkan para guru seringkali tidak sesuai standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Ada sejumlah alasan ketidaksesuaian misalnya, lingkungan sosial, geografis, budaya atau aplikasi yang digunakan masih terasa asing dan lain sebagainya. Untuk itu, perlu adanya multimedia interaktif yang dikembangkan sendiri oleh pendidik dapat disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Multimedia interaktif yang dikembangkan sendiri akan lebih mudah untuk digunakan pendidik dalam pembelajaran. Bagi Sekolah, multimedia interaktif dapat membantu sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Penerapan multimedia interaktif dapat mengkondisikan kegiatan pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang jelas. Multimedia interaktif


(11)

yang sudah teruji kelayakan dan keunggulannya akan dapat menambah sumber belajar yang dapat dipergunakan peserta didik dalam belajar.

Multimedia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu penggunaan gabungan beberapa media dalam menyampaikan informasi yang berupa teks, grafis, video dan audio dalam aplikasi komputer. Interaktif yang dimaksud adalah kemampuan pengguna untuk mengontrol atau menentukan urutan materi pembelajaran yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pengguna yang dikemas dalam persentasi Power Point 2010, model Borg & Gall adalah model penelitian pengembangan produk yang dikembangkan oleh Walter. R. Borg dan Meredith. D. Gall dan pelajaran PPKn khususnya pada pokok bahasan Kasus Pelanggaran HAM. adalah kelompok pelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep yang dihubungkan dengan realita kehidupan sehari-hari.

Digunakannya aplikasi Power Point disebabkan peneliti melihat realita dilapangan bahwa kebanyakan para pendidik sering menggunakan dan merancang media pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut karena dianggap lebih familiar dan dikalangan siswa SMA aplikasi ini juga dianggap lebih mudah menjalankannya, namun dalam penggunaannya para pendidik tidak menggunakan fasilitas yang terdapat pada aplikasi tersebut secara optimal. Dikalangan para pengembang media pembelajaran interaktif sendiri sering mengembangkan media pembelajaran yang aplikasi masih dianggap asing, seperti aplikasi Macromedia

dreamweaver 8, MX, Adobe CS dan sebagainya. Padahal media yang

dikembangkan dapat dilakukan di aplikasi Power Point disamping itu siswa juga familiar terhadap aplikasi tersebut program ini juga mudah untuk dijalankan.


(12)

Power Point 2010 merupakan software yang tepat untuk membuat berbagai bentuk sajian visual yang dapat mengintepretasikan berbagai media, seperti video, animasi, gambar, suara serta output penilaian langsung yang dapat dimodifikasi dalam slide pembelajaran. Penggunaan multimedia interaktif dengan

Power Point 2010 dalam pembelajaran PPKn bisa dijadikan alternatif media

pembelajaran untuk mengatasi kendala-kendala di atas. Dengan media pembelajaran ini diharapkan mampu menjadikan pembelajaran PPKn lebih bervariasi dan mendapatkan respon positif dari siswa serta memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah PPKn siswa.

Uraian di atas menarik perhatian penulis dan melatarbelakangi penulis

untuk melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran PPKn menggunakan Power Point 2010 menggunakan macros.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan diteliti adalah hal-hal yang berkaitan dengan hasil belajar PPKn, terutama untuk mata pelajaran PKn dengan memperhatikan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa. Dengan demikian, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: (1) apakah materi PPKn yang disajikan menggunakan media pembelajaran interaktif power point 2010 mudah dikuasai bila dibandingkan dengan materi yang disajikan melalui media persentasi power point 2007?, (2) apakah proses pembelajaran PPKn sudah sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PPKn?, (3) apakah pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif dapat membantu dalam memahami materi PPKn?, (4) apakah guru belum menggunakan media


(13)

pembelajaran interaktif secara efektif pada mata pelajaran PPKn?, (5) apakah ada perbedaan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan produk interaktif dari Power Point 2010 menggunakan macros dengan Power Point 2007?.

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian diatas yang mengarah kepada perlunya pengembangan multimedia interaktif untuk menjawab permasalahan yang teridentifikasi, serta mengingat penelitian yang mencakup keseluruhan faktor tersebut merupakan pekerjaan yang rumit, menuntut keahlian, waktu dan dana. Maka pengembangan multimedia interaktif ini dibatasi pada ruang lingkup pengembangan produk pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar PPKn siswa di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan media multimedia interaktif yang dikemas dalam CD-ROM dan bagaimana efektifitas multimedia interaktif pada mata pelajaran PPKn pada pokok bahasan Kasus Pelanggaran HAM. Media pembelajaran multimedia interaktif yang dikembangkan berupa tutorial yang dapat diakses dengan aplikasi Microsoft

Power Point. Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti dibuat dengan


(14)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah media pembelajaran interaktif mata pelajaran PPKn pada microsoft

Power Point 2010 layak digunakan?

2. Apakah penggunaan media pembelajaran interaktif pada powerpoint 2010 yang dihasilkan efektif digunakan dalam pembelajaran?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini secara khusus bertujuan untuk :

1. Menghasilkan media pembelajaran interaktif yang berkualitas pada mata pelajaran PPKn yang layak digunakan dalam pembelajaran PPKn.

2. Mengetahui hasil penggunaan media pembelajaran interaktif dengan microsoft Power Point 2010.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis.

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat: (1) Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran PPKn, (2) sebagai salah satu alternatif dalam memanfaatkan media pembelajaran interaktif bagi guru agar mampu mendesain, mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif.


(15)

Sedangkan manfaat secara praktis adalah (1) memberikan data empiris tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan penggunaan multimedia interaktif pada mata pelajaran PPKn, (2) dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri, (3) dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran PPKn siswa SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, (4) dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan Powerpoint 2010, (5) sebagai bahan pertimbangan guru bidang studi PPKn, dalam mempersiapkan materi pembelajaran pada Kasus Pelanggaran HAM.


(16)

ii

2015.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual (2) mengetahui efektifitas media pembelajaran interaktif Power Point 2010 yang dihasilkan, dalam meningkatkan hasil belajar pembelajaran PPKn.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran PPKn, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak, tiga siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan empat puluh siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. atau kuesioner. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi pelajaran PPKn termasuk dalam kategori sangat baik (82,33%), (2) uji ahli desain pembelajaran dalam penilaian dengan kategori baik (66,04%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kategori baik (73,90), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (91,37%), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (94,82%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (90,00%).

Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2014 – 2015 di SMA 4 Kejuruan Muda Aceh Tamiang. Metode yang digunakan dalam uji coba keefektifan produk adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran interaktif power poin 2010 dan 20 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran power point 2007 sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran power point 2007. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data dimana diperoleh thitung sebesar 1.23 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk 38 diperoleh ttabel =14,68, sehingga thitung > ttabel.

Disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif power point 2010 adalah sebesar 80% dan lebih tinggi dari kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran power point 2007, yaitu sebesar 75%.


(17)

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Media Interaktif Mata Pelajaran PPKn Kelas X SMA Negeri 4 Kejuruan Muda Aceh Tamiang”.. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari tesis ini belum sempurna sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan tesis ini.

Selama penyusunan tesis ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, motivasi dan saran dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Dr. R. Mursyid, M. Pd, selaku Pembimbing Tesis I yang telah banyak memberikan bimbingan serta petunjuk dalam penyelsaian tesis ini , Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dalam memberi bimbingan, saran, nasehat dan motivasi kepada penulis, Terima kasih kepada para narasumber Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd , Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M.Pd dan Bapak Dr. Deny setiawan, M.Si yang telah banyak mengkritisi, membimbing dan mengarahkan penulis sebagai validator ahli . Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.Dr Harun Sitompul, M.Pd selaku ketua Program studi Teknologi Pendidikan dan sekretaris Program studi Teknologi Pendidikan Bapak Dr. R. Mursyid, M.Pd. beserta seluruh dosen dan Staf Pegawai yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

Kepada Kedua orangtua penulis, penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, perhatian, didikan, bimbingan serta doa yang telah menyertai perjalanan hidup penulis, semoga keduanya selalu dalam lindungan Allah, SWT. Kepada yang tersayang keluarga besar penulis yang tidak tertuliskan namanya satu persatu, terima kasih atas segala doa, dan dukungannya. Yang tercinta Novitasari, S. Pd, Tawaf Dinosi, dan Zahra Moza Dinosi, terima kasih untuk semua perhatian yang telah diberikan, mohon maaf penulis untuk waktu kebersamaan kita banyak terabaikan.

Terima kasih kepada Kepala sekolah SMA Negeri 4 Kejuruan Muda dan seluruh guru PPKn Kabupaten Aceh Tamiang yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan atas kerjasama yang baik selama penelitian ini berlangsung.

Teman-teman prodi Teknologi pendidikan angkatan XXII kelas TP B-2 yang tidak tertuliskan namanya, serta terimakasih untuk Pemkab Aceh Tamiang, rekan-rekan guru di SMA Negeri 4 Kejuruan Muda atas izin, bantuan, motivasi, masukan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi bantuannya dalam penulisan tesis ini. Semoga kita semua orang-orang yang mencintai dan dicintai penulis tetap dalam lindungan Allah SWT.

Medan, Oktober 2014 Penulis,

Dedi Kurniawan Nim. 8106142011


(18)

Proses Belajar ... 28 Tabel 2 Perbandingan Office 2007 Dengan Office 2010 ... 40 Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi

Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas

Materi Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 84 Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi

Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas

Strategi Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 85 Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat

Lunak untuk Ahli Perangkat Lunak ... 86 Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran

dan Kualitas Teknis/Tampilan untuk Siswa ... 86 Tabel 7 Kriteria Penilaian Efektifitas Multimedia ... 88 Tabel 8 Dsekripsi Data Analisis Kebutuhan ... 91 Tabel 9 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Materi Tentang Kualitas Materi Pembelajaran (Skala 1-5) ... 97 Tabel 10 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi

Tentang Kualitas Strategi Pembelajaran (Skala 1-5) ... 98 Tabel 11 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi

Tentang Sistem Penyampaian Pembelajaran (Skala 1-5) ... 99 Tabel 12 Tingkat Kecenderungan Penilaian Efektifitas Multimedia oleh

Ahli Materi Pada Rentang Skor (%) terhadap Kualitas Materi Pembelajaran, Sistem penyampaian Pembelajaran, dan Kualitas

Strategi pembelajaran ... 100 Tabel 13 Ikhtisar Data Hasil Kajian terhadap Media Pembelajaran


(19)

Tabel 16 Sko Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Pembelajaran

(Skala 1-5) ... 104 Tabel 17 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Informasi (Skala 1-5) ... 105 Tabel 18 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi

(Skala 1-5) ... 106 Tabel 19 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Presentasi (Skala 1-5) . 107 Tabel 20 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran ... 107 Tabel 21 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Desain ... 108 Tabel 22 Persentase Rata - Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Desain

Pembelajaran ... 109 Tabel 23 Data Hasil Revisi Ahli Desain Pembelajaran ... 111 Tabel 24 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Ahli

Media dan Desain Grafis Tentang Aspek Pemrograman

(Skala 1-5) ... 112 Tabel 25 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Media dan

Desain Grafis Pada Aspek Kualitas Tampilan (Skala 1-5) ... 113 Tabel 26 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media dan Desain Grafis


(20)

Tabel 28 Persentase Rata - Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Media

dan Desain Grafis. ... 115 Tabel 29 Data Hasil Revisi Ahli Media dan Desain Grafis ... 117 Tabel 30 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

PPKn Pada Uji Coba Perorangan di SMAN 4 Kejuruan Muda

Aceh Tamiang Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 118 Tabel 31 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

PPKn Pada Uji Coba Perorangan di SMAN 4 Kejuruan Muda

Aceh Tamiang Tentang Aspek Kualitas Teknis/Tampilan… ... 119 Tabel 32 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Perorangan di SMAN 4

Kejuruan Muda ... 120 Tabel 33 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Perorangan ... 121 Tabel 34 Persentase Rata - Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba

Perorangan ... 122 Tabel 35 Data Hasil Revisi Uji Coba Perorangan ... 123 Tabel 36 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

PPKn Uji Coba Kelompok Kecil di SMAN 4 Kejuruan Muda

Pada Aspek Kualitas Materi pembelajaran... 124 Tabel 37 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

PPKn Uji Coba Kelompok Kecil di SMAN 4 Kejuruan Muda


(21)

Tabel 39 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Mata

Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 127

Tabel 40 Persentase Rata - Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 128

Tabel 41 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Uji Coba Lapangan di SMAN 4 Kejuruan Muda Pada Aspek Kualitas Materi Pembelajaran ... 130

Tabel 42 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Uji Coba Lapangan di SMAN 4 Kejuruan Muda Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan ... 131

Tabel 43 Tingkat Kecencerungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Lapangan di SMAN 4 Kejuruan Muda ... 131

Tabel 44 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Lapangan di SMAN 4 Kejuruan Muda ... 132

Tabel 45 Persentase Rata – Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba Lapangan di SMAN 4 Kejuruan Muda ... 133

Tabel 46 Rata-rata dan Simpangan Baku ... 134

Tabel 47 Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 136

Tabel 48 Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 136

Tabel 49 Hasil Ujia Homogenitas Data ... 137


(22)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Pembatasan Masalah ... 12

D. Rumusan Masalah ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 13

F. Manfaat Penelitian ... 14

BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 15

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar PPKn ... 15

a. Hakikat Belajar ... 15

b. Hakikat Hasil Belajar PPKn ... 18

2. Hakikat Media Pembelajaran ... 24

3. Jenis – jenis Media Pengajaran ... 29

4. Power Point 2010 ... 39

5. Pembuatan Media Interaktif Power Point ... 46

6. Pengembangan Multimedia Interaktif ... 51

7. Strategi Pemanfaatan Mwdia Dalam Pembelajaran... 67

B. Penelitian yang Relevan ... 71

C. Kerangka Berpikir ... 73


(23)

1. Populasi Penelitian ... 76

2. Subjek Penelitian ... 77

C. Model dan Rancangan Penelitian ... 78

D. Prosedur Pengembangan………..……...... 79

E. Tahap Uji Coba ... 81

1. Desain dan Uji Coba ... 81

2. Subjek Uji Coba ... 82

3. Pelaksanaan Uji Coba ... 82

4. Jenis Data ... 84

5. Instrumen Pengumpulan Data ... 84

F. Teknik Pengumpulan Data ... 88

G. Teknik Analisis Data ... 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 90

1. Proses Desain Produk Awal ... 90

2. Deskripsi Produk Awal ... 91

3. Review Ahli ... 96

a. Ahli Materi ... 97

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi 97

2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Materi ... 102

3. Revisi Produk Tahap I ... 104

b . Ahli Desain Pembelajaran ... 104

. 1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 104

2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Desain Pembelajaran ... 109

3. Revisi Produk Tahap I ... 112

c. Ahli Media dan Desain Grafis ... 112 1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap I;


(24)

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap II ... 119

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II/ Ujicoba Perorangan . 122

3. Revisi Produk Tahap II ... 124

5. Hasil Uji Tahap III / Uji Coba Kelompok Kecil ... 125

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap III ... 125

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap III/ Ujicoba Kelompok Kecil ... 129

6. Hasil Uji Tahap IV / Uji Coba Lapangan ... 130

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap IV ... 130

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV/ Lapanagan ... 134

B. Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ... 135

1. Deskripsi Data Penelitian ... 135

a. Analisis Data Hasil Penelitian ... 135

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 136

a. Uji Normalitas Data... 136

b. Uji Homogenitas Data ... 137

c. Uji Hipotesis ... 138

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 138

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 138

2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ... 140

D. Keterbatasan Penelitian ... 142

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 144

B. Implikasi ... 144

C. Saran ... 145

DAFTAR PUSTAKA ... 147


(25)

144

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Berdasarkan tahapan validasi ahli materi, ahli desain, ahli perangkat lunak dan uji perorangan, uji kelompok kecil, serta uji lapangan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran multimedia interaktif menggunaakan powerpoint 2010 dinyatakan baik secara produk serta layak digunakan pada siswa tingkat SMA kelas X di SMAN 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.

b) Efektifitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan lebih efektif dibandingkan media persentasi power point 2007 yang digunakan pada mata pelajaran PPKn bagi siswa kelas X SMAN 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapaun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Media pembelajaran multimedia interaktif akan memeberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dengan media pembelajaran multimedia interaktif ini untuk memberikan kemudahan dalam


(26)

menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media pembelajaran multimedia interaktif ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi belajar PPKn dan bidang ilmu lain dengan ketertarikan dalam proses pembelajaran yang interaktif akan meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Penerapan media pembelajaran multimedia interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan media pembelajaran multimedia interaktif secara efektif.

c) Dengan menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi belajar PPKn yang diberikan.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran antara lain:

a) Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media power point 2007, maka disarankan agar media pembelajaran multimedia interaktif digunakan karena media pembelajaran multimedia interaktif ini mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

b) Disarankan kepada para guru agar memberi motivasi kepada siswa untuk belajar mandiri dengan menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif, karena siswa akan mendapatkan informasi yang diinginkan melalui


(27)

media pembelajaran multimedia interaktif ini tanpa tergantung dari kehadiran guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

c) Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih rentan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terkontrol, maka masih perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang jauh lebih banyak dan luas.


(28)

147

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad R. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Arief S, dkk. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. 1997. Media pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali.

Benny Agus P. dan Dewi Patmo P. 2005. Ragam Media Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An Introduction,

Fifth Edition. New York: Longman.

Daradjat, Zakiah, (2004). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta Bumi Aksara

Furdyartanto, R.B.S. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Gagne (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston: Little Brown.

Hamalik, Oemar. (2001), Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hamalik, O. (1993). Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung : Pustaka

Martiana

Harjanto. 1997. Perencaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, I.M. (2003). Pokok-Pokok Materi Pendidikcn Pancasila. Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada.

Heinich, 1996. Instructional Media and Technologies For Learning Fifth

Edition, America. Prentice-Hall Inc.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Theories of Learning (Edisi ketujuh) (Penerjemah: Tri Wibowo B. S.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(29)

Miarso, Y. 2005 Menyemih Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Oemar H. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekaatn Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara.

Plomp, Tjeerd and El,y Donald P.(1996) International Encyclopedia of Educational Technology, New York : Pergamon.

Sardiman. (2003). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Slavin, Robert. 1995. Cooperative learning: Theory Research and Practice.

Boston: Allymand Bason Publisher. New York

Sudiman, Arief. S. dkk. 2010. Media Pendidikan, Pengertian,

Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudjana, (1992). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Susilana Rudi, 2009. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,

Pemanfaatan, dan Penilaian. CV. Wacana Prima: Bandung

Sutrisno, 2011, Pengantar Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Gaung Persada Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Somantri, N.M. (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikcn IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

.

Sumarsono, S. dkk. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utaina.

Tambaruka, R.R. (1995). Pendidikan Pancasila Tinjauan Filscfat Pancasila

serta Etia Profesi Berdasarkan Pancasila. Jakarta : Pustaka Jaya.

Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.


(30)

(31)

(32)

(33)

Gambar 2 Layout Desain Modifikasi ... 49 Gambar 3 Layout Desain Interaktif ... 50 Gambar 4 Bagan Prosedur Pengembangan Media Presentasi Power Point ... 52 Gambar 5 Prosedur Pengembangan Borg & Gall ... 52 Gambar 6 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia

Interaktif kombinasi model Borg & Gall dan Dick & Carey ... 79 Gambar 7 Langkah - langkah Pengembangan ... 95 Gambar 8 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Materi. ... 102 Gambar 9 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Desain Pembelajaran . 110 Gambar 10 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Media dan Desain

Grafis ... 116 Gambar 11 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba

Perorangan di SMAN 4 Kejuruan Muda. ... 122 Gambar 12 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba

Kelompok di SMAN 4 Kejuruan Muda. ... 129 Gambar 13 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba


(1)

147

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad R. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Arief S, dkk. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. 1997. Media pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali.

Benny Agus P. dan Dewi Patmo P. 2005. Ragam Media Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.

Daradjat, Zakiah, (2004). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta Bumi Aksara

Furdyartanto, R.B.S. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Gagne (1985). The Cognitive Psychology of School Learning. Boston: Little Brown.

Hamalik, Oemar. (2001), Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, O. (1993). Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung : Pustaka Martiana

Harjanto. 1997. Perencaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, I.M. (2003). Pokok-Pokok Materi Pendidikcn Pancasila. Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada.

Heinich, 1996. Instructional Media and Technologies For Learning Fifth Edition, America. Prentice-Hall Inc.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Theories of Learning (Edisi ketujuh) (Penerjemah: Tri Wibowo B. S.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(2)

148

Miarso, Y. 2005 Menyemih Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Oemar H. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekaatn Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Plomp, Tjeerd and El,y Donald P.(1996) International Encyclopedia of Educational Technology, New York : Pergamon.

Sardiman. (2003). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Slavin, Robert. 1995. Cooperative learning: Theory Research and Practice. Boston: Allymand Bason Publisher. New York

Sudiman, Arief. S. dkk. 2010. Media Pendidikan, Pengertian,

Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sudjana, (1992). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Susilana Rudi, 2009. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. CV. Wacana Prima: Bandung

Sutrisno, 2011, Pengantar Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Gaung Persada

Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Somantri, N.M. (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikcn IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

.

Sumarsono, S. dkk. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utaina.

Tambaruka, R.R. (1995). Pendidikan Pancasila Tinjauan Filscfat Pancasila serta Etia Profesi Berdasarkan Pancasila. Jakarta : Pustaka Jaya. Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Layout Desain Sederhana ... 49 Gambar 2 Layout Desain Modifikasi ... 49 Gambar 3 Layout Desain Interaktif ... 50 Gambar 4 Bagan Prosedur Pengembangan Media Presentasi Power Point ... 52 Gambar 5 Prosedur Pengembangan Borg & Gall ... 52 Gambar 6 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia

Interaktif kombinasi model Borg & Gall dan Dick & Carey ... 79 Gambar 7 Langkah - langkah Pengembangan ... 95 Gambar 8 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Materi. ... 102 Gambar 9 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Desain Pembelajaran . 110 Gambar 10 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran PPKn Oleh Ahli Media dan Desain

Grafis ... 116 Gambar 11 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba

Perorangan di SMAN 4 Kejuruan Muda. ... 122 Gambar 12 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba

Kelompok di SMAN 4 Kejuruan Muda. ... 129 Gambar 13 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PPKn Pada Uji Coba