ii EVALUASI KINERJA ANGKUTAN SUNGAI “KLOTOK” DI SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN (STUDI KASUS RUTE DERMAGA JEMBATAN BASIRIH – DERMAGA PASAR LIMA)

(1)

ii

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN SUNGAI “KLOTOK” DI SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

(STUDI KASUS RUTE DERMAGA JEMBATAN BASIRIH – DERMAGA PASAR LIMA)

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Akademik dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun Oleh : Aulia Rachman Maulana

201110340311163

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL 2015


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : EVALUASI KINERJA ANGKUTAN SUNGAI “KLOTOK” DI SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN STUDI KASUS RUTE DERMAGA JEMBATAN BASIRIH- DERMAGA PASAR LIMA

NAMA : AULIA RACHMAN MAULANA NIM : 201110340311163

Pada hari Jumat, 21 Agustus 2015, telah diuji oleh tim penguji :

1. Ir. Alik Ansyori Alamsyah, MT Dosen Penguji I ...

2. Ir. Hari Eko Meiyanto, MT Dosen Penguji II ... Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Andi Syaiful Amal, MT Ir. Khoirul Abadi, MT Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil


(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AULIA RACHMAN MAULANA Nim : 201110340311163

Jurusan : TEKNIK SIPIL Fakultas : TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini saya menyatakan sebenar-benarnya bahwa : Tugas Akhir dengan judul

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN SUNGAI “KLOTOK” DI

SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN STUDI KASUS RUTE DERMAGA JEMBATAN BASIRIH- DERMAGA PASAR LIMA adalah hasil karya saya sendiri bukan karya tulis orang lain. Dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat sangsi akademik.

Malang, Oktober 2015


(4)

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Terima kasih untuk Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya, terima kasih atas segala kekuatan, berkah dan kasih sayang yang telah banyak diberikan dan tidak terhitung jumlahnya. Banyak hal yang sebenarnya ingin penulis sampaikan, namun tidak akan cukup jika disampaikan semuanya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

 Bapak Syahyanto, SE dan Ibu Sri Setia Ningsih selaku orang tua penulis yang telah memberikan semua yang dibutuhkan penulis, moril maupun materil.  Fithrian Fajrir Rachman Hakim, Adzmiyana Nurul Aziz dan Hana Azkiya

Hanifa selaku saudara penulis.

 Kai Sam (alm), Kai Lanang, Nini Tun, Nini Mami selaku kakek dan nenek penulis yang selalu memberikan doanya kepada cucunya.

 Om Amin, Om Made, Tante Anna, Tante Lu, Om Bowo, Om Danuri selaku paman dan bibi penulis.

 Gitti Chusnia Putri, Rezki Agustina, M. Ary Al Adami, Rifqi Firmansyah selaku sahabat-sahabat yang selalu memberi motivasi dan bantuan kepada penulis.

 Ahmad Dwi Nurwanto, Riyan Ramadhan, Muhammad Badawi, Sidiq Aulia Janan selaku sahabat penulis yang selalu ada saat dibutuhkan.

 Muhammad Rizki Azhari, Rizki Hendra Saputra selaku teman seperantauan yang selalu memberikan semangat dan hiburan kepada penulis.


(5)

v

 Muhammadiyah Badminton Club beserta perangkatnya selaku organisasi yang menanungi penulis.

Terima kasih banyak atas dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga berkesan dan menjadi paling berarti.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI KINERJA ANGKUTAN SUNGAI “KLOTOK” DI SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN (STUDI KASUS RUTE DERMAGA JEMBATAN BASIRIH-DERMAGA PASAR LIMA)”. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan akademik yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhamadiyah Malang guna menyelesaikan studi serta memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Muhadjir Effendi, M. AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Ir. Sudarman, MT , selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ir. Rofikatul Karimah, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

4. Ir. Andi Syaiful Amal, MT, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Ir. Khoirul Abadi, MT, selaku dosen pembimbing II yang memberikan


(7)

vii

pembelajaran yang lebih luas serta mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

6. Bapak/Ibu Dosen jurusan Sipil Universitas Muhamadiyah Malang yang telah memberikan ilmunya selama dibangku kuliah.

7. Masyarakat Banjarmasin yang telah membantu dalam penelitian ini. 8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang,

dukungan

moril dan spirituil.

9. Seluruh teman-teman sipil 2011 D dan seluruh angkatan 2011 terima kasih atas persahabatan, sportifitas dan persaudaraan kalian.

Selain itu penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Segala kritik, pendapat, dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca.

Malang, Oktober 2015


(8)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

ABSTRAKSI ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.Rumusan Masalah ... 4

1.4.Batasan Masalah ... 4

1.5.Tujuan Studi ... 5

1.6.Manfaat Studi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Angkutan Sungai ... 6

2.1.1 Jenis Angkutan Sungai ... 7

2.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Angkutan Sungai ... 8

2.1.3 Kebijakan Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 9


(9)

ix

2.2.1 Peranan Angkutan Umum Penumpang ... 11

2.2.2 Sistem Angkutan Umum Penumpang ... 12

2.2.3 Kondisi Angkutan Umum Penumpang ... 13

2.2.4 Pelayanan Angkutan Umum Penumpang ... 14

2.2.5 Kinerja Angkutan Umum Penumpang ... 16

2.2.6 Produktivitas ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

3.1 Lokasi Studi ... 21

3.2 Pembagian Zona... 23

3.3 Tahapan Studi ... 24

3.4 Pengumpulan Data ... 25

3.5 Evaluasi Kinerja dan Produktivitas ... 27

3.6 Pembahasan... 27

BAB IV DATA DAN PERENCANAAN ... 28

4.1Data ... 28

4.1.1 Panjang Rute ... 28

4.1.2 Data Penumpang ... 28

4.1.3 Armada dan Waktu Operasional ... 31

4.14 Waktu Tempuh... 31

4.2Evaluasi Kinerja ... 35

4.2.1 Load Factor (faktor muat) ... 35

4.2.2 Frekuensi dan Headway ... 38

4.2.3 Kecepatan Tempuh ... 48


(10)

x

4.3Pembahasan ... 55 BAB V KESIMPULAN ... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Angkutan Sungai Tradisional dan Modern ... 7

Tabel 2.2 Indikator Standar Pelayanan Angkutan Umum ... 21

Tabel 2.3 Standar Kriteria Pelayanan Angkutan Umum ... 21

Tabel 3.1 Pembagian Zona Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga

Pasar Lima ... 23 Tabel 4.1 Data Penumpang Arah Dermaga Jembatan Basirih-

Dermaga Pasar Lima ... 29 Tabel 4.2 Data Penumpang Arah Dermaga Pasar Lima – Dermaga

Jembatan Basirih ... 29 Tabel 4.3 Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute

Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Rabu, 18

Maret 2015 ... 30 Tabel 4.4 Jumlah Kendaraan Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga

Jembatan Basirih – Dermaga sar Lima ... 32 Tabel 4.5 Waktu Tempuh Klotok Arah Dermaga Jembatan

Basirih-Dermaga Pasar Lima ... 33 Tabel 4.6 Waktu Tempuh Klotok Arah Dermaga Pasar Lima-Dermaga

Jembatan Basirih ... 34 Tabel 4.7 Load Factor Klotok Rute Dermaga Jembatan

Basirih-Dermaga Pasar Lima ... 35 Tabel 4.8 Frekuensi Angkutan Sungai Klotok Arah Dermaga

Jembatan Basirih - Dermaga Pasar Lima ... 39 Tabel 4.9 Frekuensi Angkutan Sungai Klotok Arah Dermaga Pasar

Lima – Dermaga Jembatan Basirih ... 40 Tabel 4.10 Headway Angkutan Sungai Klotok Arah Dermaga


(12)

xii

Tabel 4.11 Headway Angkutan Sungai Klotok Arah Dermaga Pasar

Lima - Dermaga Jembatan Basirih ... 42 Tabel 4.12 Frekuensi Rata – Rata Klotok Rute Dermaga Jembatan

Basirih – Dermaga Pasar Lima... 43 Tabel 4.13 Headway Rata – Rata Klotok Rute Dermaga Jembatan

Basirih – Dermaga Pasar Lima... 43 Tabel 4.14 Kecepatan Tempuh Klotok Arah Dermaga Jembatan

Basirih – Dermaga Pasar Lima... 49 Tabel 4.15. Kecepatan Tempuh Klotok Arah Dermaga Pasar Lima -

Dermaga Jembatan Basirih... 50 Tabel 4.16 Jumlah Trip Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga

Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima ... 54 Tabel 4.17 Jumlah Penumpang Harian Rute Dermaga Jembatan


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kondisi Angkutan Sungai Klotok Saat Ini ... 3

Gambar 3.1 Lokasi Studi dalam Peta Kota Banjarmasin ... 21

Gambar 3.2 Layout Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima ... 22

Gambar 3.3 Bagan Alir Tahapan Studi ... 24

Gambar 4.1 Diagram Load Factor Arah Dermaga Jembatan Basirih – Dermaga Pasar Lima ... 36

Gambar 4.2 Diagram Load Factor Arah Dermaga Pasar Lima - Dermaga Jembatan Basirih ... 37

Gambar 4.3 Grafik Frekuensi Arah Dermaga Jembatan Basirih – Dermaga Pasar Lima ... 44

Gambar 4.4 Grafik Frekuensi Arah Dermaga Pasar Lima - Dermaga Jembatan Basirih ... 45

Gambar 4.5 Grafik Headway Arah Dermaga Jembatan Basirih – Dermaga Pasar Lima ... 46

Gambar 4.6 Grafik Headway Arah Dermaga Pasar Lima - Dermaga Jembatan Basirih ... 47

Gambar 4.7 Diagram Kecepatan Tempuh Arah Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima ... 51

Gambar 4.8 Diagram Kecepatan Tempuh Arah Dermaga Pasar Lima - Dermaga Jembatan Basirih ... 52


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1. Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Minggu, 15 Maret 2015

Tabel 2. Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Senin, 16 Maret 2015

Tabel 3. Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Selasa, 17 Maret 2015

Tabel 4. Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Kamis, 19 Maret 2015

Tabel 5. Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Jumat, 20 Maret 2015

Tabel 6. Pola Naik Turun Penumpang Angkutan Sungai Klotok Rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima, Sabtu, 21 Maret 2015


(15)

58

DAFTAR PUSTAKA

Undang Undang Nomor 21 Tahun 1992. Tentang Pelayaran

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010. Tentang Angkutan di Perairan.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2004. Tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 2002. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur.

Abubakar, Iskandar Ir.DKK.1995. Menuju Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Yang Tertib, Direktorat jendral Perhubungan Darat. Jakarta.

Asikin, Muslich Zainal.2001. Sistem Manajemen Transportasi Kota. Yogyakarta : Penerbit UGM.

Chandrawidjaja, Robert. 1998. Navigasi Perairan Daratan. Banjarmasin: Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.

Morlok, Edward K. 1978. Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. Terjemah Oleh Johan K. Hainim.1995.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mulyana, A. Taufik. 2005. Transportasi Air. Banjarmasin: Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.

Nasution, M Nur. 2008. Manajemen Transportasi (Edisi Ketiga). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Petersen, Erik. Jukung dari Dataran Rendah Barito. Banjarmasin: Banjarmasin Post Group. 21 Maret 2001


(16)

59

Salim, Abbas. A. H. 1993. Manajemen Transportasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Pengelolaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Bandung : Penerbit ITB.

Warpani, Suwardjoko. 2002. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung : Penerbit ITB.

Indikator Produktivitas. 26 April 2015 http:


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Banjarmasin merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sebagai Kota Pusat Pemerintahan serta sebagai pintu gerbang nasional dan merupakan kota penting di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis. Padatnya kegiatan di Kota Banjarmasin berbanding lurus dengan berkembangnya pergerakan masyarakat yang menuntut kebutuhan transportasi yang lebih berkembang pula. Perkembangan tersebut menghadapkan Kota Banjarmasin pada kesenjangan antara supply dan demand,

peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, kehilangan waktu dalam perjalanan, biaya transportasi yang mahal, meningkatnya kecelakaan dan dampak lingkungan seperti kebisingan, pencemaran, kelangkaan bahan bakar, dan kelangkaan lahan ditambah lagi dengan pembangunan infrastruktur cenderung pada perkembangan jalan darat.

Sungai Martapura merupakan salah satu sungai besar yang melintasi Kota Banjarmasin, sungai ini adalah anak Sungai Barito yang muaranya terletak di Kota Banjarmasin dan di hulunya terdapat Kota Martapura. Sungai Martapura memiliki kontribusi yang khas terhadap sejarah budaya Banjar, bagi masyarakat Banjar sungai ini sangat fungsional, juga sebagai prasarana transportasi air yang


(18)

2

sangat diandalkan. Sekarang ini, kondisi lalu lintas sungai sudah jauh berbeda. Para pedagang sayur-mayur dan buah-buahan yang menggunakan “jukung” (perahu kecil) yang dulunya melintasi sungai di tepi-tepi jalan untuk menjajakan dagangannya, sudah jarang terlihat. Para pedagang tersebut hanya bisa menggunakan jukung di tempat-tempat terbatas karena banyak sungai yang dulunya pernah menjadi “jalan bebas hambatan” kini tidak bisa dilewati lagi karena terjadi pendangkalan. Di samping itu, di bantaran sungai banyak didirikan bangunan, diuruk hingga terjadi penyempitan sungai. Kondisi ini diperparah dengan pembuatan jembatan rendah yang melintang sungai, sehingga akses lalu lintas sungai pun menjadi terhambat. Kebiasaan masyarakat yang memanfaatkan angkutan sungai, sekarang ini hampir punah termakan era modernisasi yang lebih mengutamakan transportasi jalan raya di banding transportasi sungai. Angkutan sungai menjadi tidak penting dan bahkan sudah dilupakan, kecuali oleh sebagian kecil masyarakat.

Salah satu angkutan sungai di Kota Banjarmasin yang terkena dampaknya adalah klotok, klotok adalah sarana transportasi sungai yang digunakan masyarakat Kota Banjarmasin untuk melayani aktifitas masyarakat di bantaran Sungai Martapura. Klotok adalah perahu kayu dengan mesin bertempel berdimensi 8 m x 2 m dan tinggi 1,5 meter, dengan kapasitas 30 penumpang yang ditempatkan pada space atau ruangan yang berada pada badan klotok. Klotok dikemudikan oleh motoris dimana motoris tersebut harus mempunyai kelengkapan Surat Tanda Kepemilikan Klotok, Izin Trayek, Izin Usaha dan Izin Angkutan (orang/barang). Keadaan klotok saat ini dengan faktor kenyamanan dan keselamatan yang relatif rendah karena ketersediaan sarana pendukung


(19)

3

seperti dermaga, batang (dermaga perseorangan) yang kurang memadai dan masih minimnya perangkat keselamatan seperti rompi keselamatan yang hanya sedikit tersedia dibanding dengan banyak penumpang. Disungai martapura Kota Banjarmasin terdapat 2 rute trayek klotok, yaitu klotok rute Dermaga Pasar Sudimampir–Dermaga Sungai Jingah dan klotok rute Dermaga Jembatan Basirih–Dermaga Pasar Lima.

Gambar 1.1. Kondisi Angkutan Sungai Klotok Saat Ini Sumber: Detik Travel, 2013

Klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima beroperasi di bagian selatan, barat dan tengah Kota Banjarmasin dengan panjang rute 7,8 km beroperasi pukul 06.00-18.00 dengan tarif rata-rata (penumpang umum/pelajar) Rp.5000,-. Saat ini (2015) armada klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima berjumlah 21 armada dengan waktu tempuh ± 1 jam.

Berdasar uraian di atas, perlu dilakukan studi evaluasi kinerja dengan parameter load factor, frekuensi, headway, waktu tempuh serta kecepatan


(20)

4

tempuh dan produktivitas angkutan sungai klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima.

1.2 Identifikasi Masalah

a. Waktu tempuh angkutan sungai klotok dengan panjang rute 7,8 km ±1 jam b. Faktor keselamatan dan kenyamanan yang rendah karena kondisi sarana

dan prasarana klotok yang kurang memadai.

c. Angkutan sungai tidak berkembang sejalan dengan perkembangan Kota Banjarmasin menyebabkan ditinggalkannya angkutan sungai.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja angkutan sungai klotok dengan parameter load factor,

frekuensi, headway, waktu tempuh dan kecepatan tempuh rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015) ?

2. Bagaimana produktivitas angkutan sungai klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015). 1.4 Batasan Masalah

1. Tidak membahas pelayanan terhadap tingkat kepuasan penumpang. 2. Tidak memperhitungkan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat. 3. Tidak mempertimbangkan daya beli / kemampuan bayar masyarakat. 4. Tidak mengestimasi secara finansial terhadap biaya operasi kendaraan dan

tarif angkutan.


(21)

5

1.5 Tujuan Studi

1. Untuk mengetahui kinerja angkutan sungai klotok dengan parameter load factor, frekuensi, headway, waktu tempuh dan kecepatan tempuh rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015).

2. Untuk mengetahui produktivitas angkutan sungai klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015).

1.6 Manfaat Studi

Manfaat studi ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi instansi terkait Kota Banjarmasin untuk mengembangkan pelayanan angkutan sungai di Sungai Martapura Kota Banjarmasin.


(1)

59 Grafindo Persada.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Pengelolaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Bandung : Penerbit ITB.

Warpani, Suwardjoko. 2002. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung : Penerbit ITB.

Indikator Produktivitas. 26 April 2015 http:


(2)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Banjarmasin merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sebagai Kota Pusat Pemerintahan serta sebagai pintu gerbang nasional dan merupakan kota penting di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis. Padatnya kegiatan di Kota Banjarmasin berbanding lurus dengan berkembangnya pergerakan masyarakat yang menuntut kebutuhan transportasi yang lebih berkembang pula. Perkembangan tersebut menghadapkan Kota Banjarmasin pada kesenjangan antara supply dan demand,

peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, kehilangan waktu dalam perjalanan, biaya transportasi yang mahal, meningkatnya kecelakaan dan dampak lingkungan seperti kebisingan, pencemaran, kelangkaan bahan bakar, dan kelangkaan lahan ditambah lagi dengan pembangunan infrastruktur cenderung pada perkembangan jalan darat.

Sungai Martapura merupakan salah satu sungai besar yang melintasi Kota Banjarmasin, sungai ini adalah anak Sungai Barito yang muaranya terletak di Kota Banjarmasin dan di hulunya terdapat Kota Martapura. Sungai Martapura memiliki kontribusi yang khas terhadap sejarah budaya Banjar, bagi masyarakat Banjar sungai ini sangat fungsional, juga sebagai prasarana transportasi air yang


(3)

sangat diandalkan. Sekarang ini, kondisi lalu lintas sungai sudah jauh berbeda. Para pedagang sayur-mayur dan buah-buahan yang menggunakan “jukung” (perahu kecil) yang dulunya melintasi sungai di tepi-tepi jalan untuk menjajakan dagangannya, sudah jarang terlihat. Para pedagang tersebut hanya bisa menggunakan jukung di tempat-tempat terbatas karena banyak sungai yang dulunya pernah menjadi “jalan bebas hambatan” kini tidak bisa dilewati lagi karena terjadi pendangkalan. Di samping itu, di bantaran sungai banyak didirikan bangunan, diuruk hingga terjadi penyempitan sungai. Kondisi ini diperparah dengan pembuatan jembatan rendah yang melintang sungai, sehingga akses lalu lintas sungai pun menjadi terhambat. Kebiasaan masyarakat yang memanfaatkan angkutan sungai, sekarang ini hampir punah termakan era modernisasi yang lebih mengutamakan transportasi jalan raya di banding transportasi sungai. Angkutan sungai menjadi tidak penting dan bahkan sudah dilupakan, kecuali oleh sebagian kecil masyarakat.

Salah satu angkutan sungai di Kota Banjarmasin yang terkena dampaknya adalah klotok, klotok adalah sarana transportasi sungai yang digunakan masyarakat Kota Banjarmasin untuk melayani aktifitas masyarakat di bantaran Sungai Martapura. Klotok adalah perahu kayu dengan mesin bertempel berdimensi 8 m x 2 m dan tinggi 1,5 meter, dengan kapasitas 30 penumpang yang ditempatkan pada space atau ruangan yang berada pada badan klotok. Klotok dikemudikan oleh motoris dimana motoris tersebut harus mempunyai kelengkapan Surat Tanda Kepemilikan Klotok, Izin Trayek, Izin Usaha dan Izin Angkutan (orang/barang). Keadaan klotok saat ini dengan faktor kenyamanan dan keselamatan yang relatif rendah karena ketersediaan sarana pendukung


(4)

seperti dermaga, batang (dermaga perseorangan) yang kurang memadai dan masih minimnya perangkat keselamatan seperti rompi keselamatan yang hanya sedikit tersedia dibanding dengan banyak penumpang. Disungai martapura Kota Banjarmasin terdapat 2 rute trayek klotok, yaitu klotok rute Dermaga Pasar Sudimampir–Dermaga Sungai Jingah dan klotok rute Dermaga Jembatan Basirih–Dermaga Pasar Lima.

Gambar 1.1. Kondisi Angkutan Sungai Klotok Saat Ini Sumber: Detik Travel, 2013

Klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima beroperasi di bagian selatan, barat dan tengah Kota Banjarmasin dengan panjang rute 7,8 km beroperasi pukul 06.00-18.00 dengan tarif rata-rata (penumpang umum/pelajar) Rp.5000,-. Saat ini (2015) armada klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima berjumlah 21 armada dengan waktu tempuh ± 1 jam.

Berdasar uraian di atas, perlu dilakukan studi evaluasi kinerja dengan parameter load factor, frekuensi, headway, waktu tempuh serta kecepatan


(5)

tempuh dan produktivitas angkutan sungai klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima.

1.2 Identifikasi Masalah

a. Waktu tempuh angkutan sungai klotok dengan panjang rute 7,8 km ±1 jam b. Faktor keselamatan dan kenyamanan yang rendah karena kondisi sarana

dan prasarana klotok yang kurang memadai.

c. Angkutan sungai tidak berkembang sejalan dengan perkembangan Kota Banjarmasin menyebabkan ditinggalkannya angkutan sungai.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja angkutan sungai klotok dengan parameter load factor,

frekuensi, headway, waktu tempuh dan kecepatan tempuh rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015) ?

2. Bagaimana produktivitas angkutan sungai klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015). 1.4 Batasan Masalah

1. Tidak membahas pelayanan terhadap tingkat kepuasan penumpang. 2. Tidak memperhitungkan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat. 3. Tidak mempertimbangkan daya beli / kemampuan bayar masyarakat. 4. Tidak mengestimasi secara finansial terhadap biaya operasi kendaraan dan

tarif angkutan.


(6)

1.5 Tujuan Studi

1. Untuk mengetahui kinerja angkutan sungai klotok dengan parameter load factor, frekuensi, headway, waktu tempuh dan kecepatan tempuh rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015).

2. Untuk mengetahui produktivitas angkutan sungai klotok rute Dermaga Jembatan Basirih-Dermaga Pasar Lima di Sungai Martapura pada saat ini (2015).

1.6 Manfaat Studi

Manfaat studi ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi instansi terkait Kota Banjarmasin untuk mengembangkan pelayanan angkutan sungai di Sungai Martapura Kota Banjarmasin.