103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada analisis data yang telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode observasi, kuisioner dan wawancara terhadap responden nelayan yang
berada di kecamatan Medan Belawan, Kelurahan Bagan Deli dan sesuai dengan pembahasan perumusan masalah penelitian, maka dengan menggunakan uji beda
Paired Sample T-tes maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu antara lain: 1.
Terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana dengan kenaikan BBM tersebut terjadi penurunan pendapatan
yang diterima oleh nelayan. Ditandai dengan nilai mean sebesar 67.000 artinya selisih antara sebelum dan sesudah kenaikan BBM sebesar Rp 67.000.
2. Tidak terdapat perbedaan tangkapan sebelum dan sesudah kenaikan harga
BBM solar. Hal ini disebabkan karena hasil tangkapan bukan dipengaruhi oleh kenaikan ataupun penurunan BBM, melainkan dipengaruhi oleh bulan-
bulan tertentu seperti bulan paceklik. Artinya peningkatan hasil tangkapan biasanya meningkat pada bulan agustus-desember, karena didalam 5 bulan
tersebut kondisi air laut dalam keadaan stabil. 3.
Terdapat perbedaan lama melaut nelayan sebelum dan sesudah kenaikan BBM solar. Dimana setelah adanya kenaikan BBM, nelayan akan menambah atau
memperpanjang lama melautnya dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan BBM.
4. Terdapat perbedaan frekuensi melaut sebelum dan sesudah kenaikan BBM
solar. Dimana setelah adanya kenaikan BBM tersebut secara signifikan
Universitas Sumatera Utara
104
terjadi pengurangan frekuensi melaut. Hal ini disebabkan oleh kemampuan nelayan untuk membeli minyak solar semakin menurun dan akan
mempengaruhi frekuensi melaut nelayan untuk menangkap ikan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang dapat diajukan antara lain:
1. Bagi pemerintah, terutama untuk Dinas Perikanan Kota Medan diharapkan
untuk lebih lebih tegas dalam pelaksanaan dan pengawasan terhadap pukat- pukat yang digunakan oleh nelayan besar umumnya. Adapun keluhan-
keluhan dari masyarakat nelayan kecil, bahwa selama ini masih banyak terdapat tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah pusat,
bahwasanya masih terdapat pukat harimau pukat katrol yang digunakan oleh nelayan-nelayan besar untuk menangkap ikan sehingga secara signifikan
merugikan nelayan kecil karena mengurangi hasil tangkapan secara drastis dan merusak terumbu karang.
2. Kepada pemerintah kota medan, supaya lebih memperhatikan nelayan-
nelayan kecil umumnya agar tidak larut-larut dalam kemiskinan. Dan dari adanya kenaikan BBM ataupun pengurangan subsidi yang dilakukan oleh
pemerintah pusat secara bertahap. Hal ini diharapkan supaya masyarakat kecil bisa menerima hasil dari subsidi BBM yang diberlakukan.
3. Untuk nelayan diharapkan supaya, tidak terlalu mengharapkan bantuan dari
pemerintah, dan dapat mengelola hasil tangkapan guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil tangkapan.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA