Pengawasan Kredit Bank Perkreditan Rakyat Wijayamulya Santosa

83

G. Pengawasan Kredit Bank Perkreditan Rakyat Wijayamulya Santosa

Bank Perkreditan Rakyat mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap kredit yang diberikan kepada debitur. Dari pengawasan ini diharapkan angsuran dari debitur semakin lancar dan tidak ada kredit macet dan dapat menciptakan hubungan yang baik antara debitur dengan bank. Pengawasan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadap kekayaan bank yang disalurkan di bidang perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang benar. Tujuan dari pengawasan kredit adalah sebagai berikut : 1. Untuk pengawasan perkreditan dari penyelewengan intern maupun ekstern. 2. Untuk ketelitian dan kebenaran administrasi dan penyusunan dokumentasi perkreditan. 3. Untuk efisiensi serta mendorong pencapaian rencana. 4. Untuk memajukan agar kebijaksanan dilaksanakan dengan baik. Sebelum melakukan pengawasan kredit terlebih dahulu harus memperhatikan : 1. Sebab-sebab kegagalan dalam pemberian kredit, biasanya disebabkan oleh : a. Masalah intern bank itu sendiri. b. Masalah perekonomian secara makro. c. Masalah yang menyangkut nasabah secara intern 2. Control by Exception Digunakan untuk mengetahui hal-hal yang bersifat exception. Perlu analisis yang baik untuk mengetahui point-point yang telah baik dan yang perlu perhatian khusus. 84 3. Verband Controle Pada situasi dan kondisi tertentu sering dilakukan tersamar untuk menghilangkan kecurigaan dari pihak yang sedang diawasi. 4. Audit Aspek-aspek pengawasan kredit : a. Pengawasan, syarat-syarat materiilkuantitatif dalam pemberian kredit. b. Pengawasan administrasi perkreditan. Dalam pemberian kredit kepada nasabahnya, bank seringkali mengalami kredit yang macet. Sebab dari kredit yang macet tersebut bermacam-macam antara lain mengalami kemunduran usaha, gangguan kesehatan, dana dialokasikan untuk kebutuahan hidup sehari-hari, dan lain sebagainya. Biasanya bank memberikan kemudahan dan keringan pada nasabahnya supaya kredit tersebut lancar kembali. Yang dilakukan apabila kredit macet adalah : 1. Penghapusan denda dan keringan denda sesuai dengan kesepakatan bersama antara bank dengan pihak debitur. 2. Yang kedua biasanya melakukan penarikan jaminan. Jaminan tersebut kemudian dijual untuk menutup kredit yang macet tersebut. Dalam penjualan barang jaminan dilakukan oleh pihak debitur sendiri dan bank menerima hasil dari penjulan jaminan tersebut. 3. Jika debitur sudah diberi keringanan tetapi mengabaikan dalam arti debitur selalu menghindar dari tagihan kredit maka bank menindak lanjuti perbuatan debitur tersebut dengan jalur hukum. 85 4. Langkah terakhir adalah menghapus bukukan kredit. Ini dilakukan bila bank sudah melakukan semua cara seperti yang diutarakan diatas dan masih terdapat sisa kredit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN