MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS MADRASAH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BIMA

MANAJEMEN PENINGKATAN
P
MUTU PENDID
IDIKAN
BERBASIS MA
ADRASAH DI MADRASAH ALI
LIYAH
N
NEGERI
2 KOTA BIMA

TESIS
Untuk Memenuhii Sebagian
S
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjan
jana S-2
Progr
gram Studi Magister Ilmu Agama Islam

OLEH:
ANTON

NIM: 201020290211024

PROG
OGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITA
AS MUHAMMADIYAH MAL
LANG

2012

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
BERBASIS MADRASAH DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI 2 KOTA BIMA

Yang diajukan oleh:

ANTON
NIM: 201020290211024

Telah disetujui

Tanggal, 31 Juni 2012

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. Ishomuddin, M. Si

Drs. M. Nurul Humaidi, M. Ag

Direktur
Program Pascasarjana

Dr. Latipun, M. Kes

Ketua Program Studi
Magister Ilmu Agama Islam

Prof. Dr. Tobroni, M. Si


TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh:
ANTON
Nim: 201020290211024
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal, 31 Juli 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua

:

Prof. Dr. Ishomuddin, M. Si

……………………

Sekretaris

:


Drs. M. Nurul Humaidi, M. Ag

……………………

Penguji I

:

Prof. Dr. Tobroni, M. Si

……………………

Penguji II

:

Prof. Dr. Syamsul Arifin, M. Si

……………………


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama
: Anton
NIM
: 201020290211024
Program Studi : Magister Ilmu Pendidikan Agama Islam
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tesis dengan judul “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima” adalah hasil karya
penulis dan dalam naskah tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian ataupun keseluruhan,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsurunsur plagiasi, saya bersedia tesis ini digugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh dibatalkan, serta sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang berupa hak bebas loyalty
eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, 31 Juli 2012
Yang menyatakan,

Anton

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan inayah-Nya, sehingga penulisan tesis
ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam penulis sampaikan kepada
Nabiyullah Muhammad SAW, khayr al-an m wa al-mursal n, dan sahabatsahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti risalahnya.
Tesis ini berjudul, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima. Penulisan tesis ini
bertujuan untuk memberikan sumbangan keilmuan kepada para pelaksana

pendidikan, lebih khususnya terhadap lembaga pendidikan yang berciri khas
Islam, lebih-lebih pada sekolah/madrasah yang telah mengimplementasikan
manajemen berbasis madrasah. Selain tujuan tersebut, juga bertujuan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata dua (S-2) Magister
Ilmu Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam proses
penulisan sampai tahap penyelesaiannya, penulis banyak mendapat bantuan
moril dan materil dari segenap pihak. Sebagai tanda syukur dan balas budi
penulis kepada mereka, diucapkan banyak terima kasih khususnya kepada:
1. Kepada kedua orangtua yang tercinta; H.Abidin dan Landa yang selalu
mendidik dan membimbingku ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Ayah dan
ibuku yang selalu mengirimkan doa, mengarahkan, dan motivasi penulis
sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan di Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Muhajir Effendi, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Dr.Latipun,M.Kes,

selaku


Direktur

Pascasarjana

Universitas

Muhammadiyah Malang.
4. Prof. Dr. Tobroni, M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Malang, yang banyak memberikan
ilmunya yang bermanfaat bagi masa depan penulis.
5. Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si, selaku dosen pembimbing utama yang
senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan dalam
menyelesaikan penulisan tesis ini.
6. Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag. selaku dosen pembimbing pendamping
yang banyak memberikan bimbingan dan mentrasnferkan ilmu pengetahuan
lebih khusus pengetahuan teknik penulisan tesis serta banyak memberikan
saran, kritik yang bersifat membangun dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan tesis ini.
7. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. selaku dosen penguji yang banyak
memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada penulis.

8. Kepada seluruh dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
yang senantiasa memberikan bimbingan dan ikhlas dalam mentransferkan
ilmu pengetahuannya yang sangat bermanfaat kepada penulis selama proses
perkuliahan.
9. Seluruh karyawan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah membantu dan melayani dengan ikhlas serta penuh kesabaran kepada
penulis selama proses perkuliahan.
10. Bapak Syahruddin, M.Pd selaku kepala madrasah berserta wakamad, guru
dan seluruh staf adminstrasi/karyawannya serta keluarga besar MAN 2
Kota Bima, lebih khususnya kepada para informan yang memberikan izin,

data, petunjuk dan lain sebagainya kepada penulis sehingga penulisan tesis
ini dapat diselesaikan.
11. Kepada kakak-kakakku yang tercinta; Taufik, Turaya, Aisyah, Ahmad, Nur
Wahidah dan Amirudin yang telah memberikan semangat, motivasi dan
bantuan baik moril maupun materil kepada penulis.
12. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seangkatan 2011-2012 lebih
khusus Program Studi Magister Ilmu Agama Islam

Pascasarjana


Universitas Muhammadiyah Malang, terutama kepada bapak H. Ramin,
Mat. Rojik, Mujahiddin, Sukma Jaya, Ngadiono, Agus Supriadin,
Kaharudin, Syamsudin dan Masita yang banyak memberikan dorongan dan
motivasi kepada penulis.
Semoga Allah SWT. memberikan balasan pahala yang setimpal kepada
mereka. Penulis berdoa, agar mereka senantiasa mendapatkan naungan,
rahmat, taufik, dan hidayah dari Allah SWT. Akhirnya, kepada-Nya jua-lah
penulis mempersembahkan rasa syukur yang tidak terhingga, dan semoga tesis
ini dapat memberi manfaat kepada penulis dan kepada segenap pembacanya.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 31 Juni 2012
Penulis,

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
SURAT PERNYATAAN.............................................................................. xiii
PERSEMBAHAN......................................................................................... xiv
MOTTO ....................................................................................................... xv
ABSTRAK INDONESIA ............................................................................. xvi
ABSTRAK INGGRIS ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
E. Penegasan Istilah .......................................................................... 11
F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 13
G. Sistematika penulisan.................................................................... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 17
A. Manajemen ................................................................................... 17
1. Perencanaan (Planning)............................................................ 18
2. Pengorganisasian (Organizing) ................................................. 19
3. Pemimpinan (Leading) ............................................................. 21
4. Pengawasan (Controlling) ........................................................ 22
B. Manajemen Mutu Pendidikan........................................................ 24
1. Pengertian Mutu Pendidikan ..................................................... 24
2. Manajemen Peningkatan Mutu Madrasah ................................. 29

3. Manajemen Mutu Strategis ....................................................... 33
4. Manajemen Mutu Terpadu ....................................................... 34
C. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Madrasah ..... 41
1. Konsep Dasar Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Madrasah................................................................................. 41
2. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah ................... 43
3. Karakteristik Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Madrasah................................................................................. 45
4. Tujuan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah ....... 55
5. Prinsip-Prinsip Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Madrasah ................................................................................. 58
6. Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Madrasah ................................................................................. 60
a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran ................. 61
b. Manajemen Tenaga Kependidikan ....................................... 63
c. Manajemen Kesiswaan ....................................................... 63
d. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan ............................... 64
e. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ...................... 65
f. Manajemen Hubungan Madrasah dan Masyarakat ............... 66
g. Manajemen Layanan Khusus ............................................... 68
D. Penyusunan Sasaran Mutu Pendidikan Berbasis Madrasah ............ 69

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 73
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 73
B. Sumber Data ................................................................................. 74
C. Lokas Penelitian............................................................................ 75
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 75
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................ 78
F. Analisis Data ................................................................................ 80

BAB IV PEMAPARAN HASIL PENELITIAN ............................................ 84
A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima .............. 84

B. Pemaparan Hasil Penelitian ........................................................... 86
1. Penyusunan Sasaran Mutu Pendidikan di MAN 2 Kota Bima ... 86
2. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah pada Proses
Belajar Mengajar...................................................................... 100
a) Meningkatkan Mutu Belajar Siswa ...................................... 101
b) Menyusun Kurikulum Terpadu dan Muatan Lokal ............... 107
c) Pengajaran yang Efektif ....................................................... 110
d) Menyediakan Program Pengembangan Pribadi/Karakter
Siswa ................................................................................... 110
3. Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu di MAN 2 Kota
Bima ........................................................................................ 115
a) Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran serta Sumber
Daya Manusia...................................................................... 116
b) Manajemen Administasi dan Keuangan ............................... 123
c) Manajemen Kesiswaan ....................................................... 126
d) Manajemen Sarana dan Prasarana ........................................ 130
e) Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat .......... 132

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .......................................... 136
A. Penyusunan Sasaran Mutu Pendidikan di MAN 2 Kota Bima ........ 136
B. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah pada Proses
Belajar Mengajar di MAN 2 Kota Bima. ........................................ 142
1. Meningkatkan Mutu Belajar Siswa ........................................... 143
2. Menyusun Kurikulum Terpadu dan Muatan Lokal .................... 145
3. Menawarkan Pengajaran yang Efektif ...................................... 148
4. Menyediahkan Program Pengembangan Diri/Karakter Siswa ... 150
C. Pelaksanaan Manajemen Mutu Pendidikan di MAN 2 Kota
Bima ............................................................................................. 152
1. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran ................................ 153
2. Manajemen Sumber Daya Manusia/Ketenagaan ....................... 158
3. Manajemen Kesiswaan ............................................................. 161
4. Manajemen Sarana dan Prasarana ............................................. 163

5. Manajemen Keuangan .............................................................. 166
6. Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat .............. 169
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 172
A. Kesimpulan ................................................................................... 172
B. Saran-saran ................................................................................... 174
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 176
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 180

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Izin Penelitian ...................................................................................... 180
Surat Persetujuan Izin Penelitian ................................................................... 181
Pedoman Wawancara .................................................................................... 182
Struktur Organisisasi MAN 2 Kota Bima ...................................................... 184
Keadaan Guru dan Staf Ketenagaan MAN 2 Kota Bima................................ 185
Data Siswa MAN 2 Kota Bima ..................................................................... 187
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................... 188
Kegiatan Pengembangan Nilai-Nilai Karakter ............................................... 189
Daftar Prestasi MAN 2 Kota Bima ................................................................ 191
Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional ............................................................ 193
Foto-Foto ...................................................................................................... 204
Riwayat Penulis ............................................................................................ 207

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. Dkk. (1998). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pusataka Setia.
Arcaro, Jeromi S (2006). Pendidikan Berbasis Mutu, Prinsip-prinsip Perumusan
dan Tata Langkah Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis,
Revesi Ke-VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadhal, Ibrahim (2006). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah; dari
Sentralisasi ke Desentralisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Barizi (2009). Menjadi Guru Unggul; Bagimana Menciptakan Pembelajaran
yang Produktif dan Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
B.Uno, Hamzah (2007). Profesi Kependidikan; Problem, Solusi dan Reformasi
Pendidikan, Cet. I. Jakarta: Bumi Aksara.
Danim, Sudarwan (2003) Agenda Pembaharuan System Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Belaja.
(2008). Visi Baru Manajemen Sekolah; dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Agama (2005). Pedoman Integrasi Life Skills Dalam Pembelajaran
di Madrasah Aliya. Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam.
Depdiknas RI. (2001). Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.
Jakarta:Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Djamas, Nurhayati (2005). Manajemen Madrasah Mandiri. Jakarta: Puslitbang
Pendidikan Agama dan Keagamaan.
E. Mulyasa (2003). Menjadi Kepala Sekolah Professional dalam Konteks
Menyukseskan Manajenemen dan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
(2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(2007). Menuju Kepala Sekolah yang Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya

(2009). Implementasi Kurikulum KTSP Kemandirian Guru dan Kepala
Sekolah. Jakarta: Numi Aksara.
(2010). Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Aktif
dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cet. 2. Jakarta:
Bumi Aksara.
Fattah, Nanang (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
(2003). Konsep Manajemen Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
(2004). Landasan
Rosdakarya.

Manajemen

Pendidikan.

Bandung:

Remaja

Fajar, A.Malik (2005). Holistika Pemikiran Pendidikan, Ed. Ahmad Barizi,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Faisal, Sanapiah (1989). Penelitian Kualitatif; Dasar-Dasar dan Aplikasi.
Malang: YA 3 Malang.
Gulö. W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hardiyanti (2004). Mencari Sosok Desentralisasi manajemen pendidikan di
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamidin (2010). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press.
Hamalik, Oemar (1991). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Maju
Mundur.
Hasbullah (2006). Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan
Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo.
Koontz, Harold (1989). Intisari Manajemen 2 (Essentials Of Management) Alih
Bahasa A. Hasim Ali, Jakarta: Bina Aksara.
Malayu, Hasibuan S.P. (1990). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Jakarta: CV. Haji Mas Agung.
Mulyono (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Muhaimin (2008). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di
Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

(2009). Rekontruksi Pendidikan Islam; dari Paradigma Pengembangan,
Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari (2004). Administrasi Pendidikan. Jakarta:
Haji Masagung.
Nasution, M.N. (2000). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management.
Jakarta:Ghalia Indonesia.
Nurkolis (2003). Manajemen Berbasis Sekolah; Teori Model dan Aplikasi.
Jakarta: Raja Grafindo.
Prabowo, Listyo Sugeng (2008). Manajemen Pemgembangan
Sekolah/Madrasah, Cet. I. Malang: UIN Press.

Mutu

Raharjo, Mudjia (2011). Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Materi
Kuliah Metodologi Penelitian, Dipublikasikan Friday, 10 June 2011 dari
http//www, Prof. Dr.Mudjia Raharjo, M.Si.
Rival, Veithzal dan Sylviana Murni (2010). Education Management, Analisis
Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali Press.
Rochaety, Eti, dkk. (2006). Sistem informasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rohiat (2008). Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: Refika
Aditama)
Sagala, Syaiful (2004). Manajemen Berbasis Sekolah dan masyarakat; Strategi
Menangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multinas.
(2007). Konsep dan Makna Pembelajaran; Untuk Memecahkan
Problematika Belajar Mengajar. Bandung: Cv. Alfabeta.
Sallis, Edward (2008). Total Quality Management In Education, cet VII,
diterjemahkan oleh ahli bahasa, Ahmad Ali Riyadi & Fahrozzi.
Jogyakarta: IRCiSoD.
Salim, Peter dan Yenny Salim (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.
Soetopo, Hendyat (2007). Manajemen Berbasis Sekolah; Bunga Rampai Pokok
Pikiran Pembahasan Pendidikan Indonesia. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.

Slamet (2012). Manajemen Berbasis Sekolah Jurnal Depertemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia. Di akses 29 Februati 2012 (online),
http://www.manajemen-berbasis-sekolah.html.
Syamsuri, Istamar (2003). Peningkatan Kompetensi Guru untuk Meningkatkan
Minat Siswa Pada Bidang Mipa. Jurnal pendidikan (online), di Akses 08
Juni 2012, http://kappa.binus.ac.id/~wikariag0225.doc.
Talabudin, Guntur (2009). Efektifitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Malang. Tesis S-2 Manajemen Pendidikan
Islam tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Malang.
Tim Pakar Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang (2002).
Manajemen Pendidikan, Analisis Subtantif dan Aplikasi Dalam Institusi
Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Tobroni, (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, Bahan Kuliah
Magister Ilmu Agama Islam Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Malang.
(2011). Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, A Paper
Presentasi. Perkuliahan Perdana Magister Ilmu Pendidikan Islam,
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
Tjiptono, Fandy dan Diana (2009). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi.
Terry, George R. (2006). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Umiarso dan Imam Gojali (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi
Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSOD.
Usman, Ahmad (2008). Mari belajar meneliti. Yogyakarta: Genta Press.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
di hampir semua aspek kehidupan manusia. Berbagai permasalahan hanya dapat
dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan
tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang
semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, bangsa Indonesia
perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan
yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam
proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani
persaingan global tersebut. Dalam kaitannya dengan pendidikan, Tilaar,
sebagaimana yang dikutip oleh Mulyasa, mengemukakan bahwa:
...sedikitnya ada enam masalah pokok sistem pendidikan nasional:
menurunnya akhlak dan moral peserta didik, pemerataan kesempatan belajar,
masih rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan, status kelembagaan,
manajemen pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional, dan
sumber daya yang belum profesional (Mulyasa, 2010: 6).
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan prasyarat
mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk
meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan, sehingga kualitas
pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Sebagai faktor penentu keberhasilan
pembangunan, pada tempatnyalah kualitas SDM ditingkatkan melalui berbagai
1

program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan
kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) dan dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan (imtak) (Mulyasa, 2011: 3-4).
Pendidikan merupakan bagian integral dalam kehidupan bangsa dan negara.
Salah satu faktor yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa
Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kualitas pendidikan sangat menentukan kualitas kehidupan
suatu bangsa. Karena itulah, perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan
secara menyeluruh (kâffah), terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta
relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja (Mulyasa, 2010: 6).
Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara
konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk meningkatkan mutu
pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pemerintah dalam hal ini
Menteri Pendidikan Nasional mencanangkan “gerakan peningkatan mutu“ pada
tanggal 2 Mei 2002. Setelah itu, diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Hamzah,
2007: 84). Namun demikian, upaya tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk
diwujudkan. Dalam kaitan itu, Istamar Syamsuri menyatakan:
Hingga saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah jika
dibandingkan dengan negara lain di dunia. Survey dari The Political
Economic Risk Consultant (PERC) melaporkan bahwa siswa SLTP di
Indonesia menempati urutan ke-32 untuk ilmu alam dan urutan ke-34 untuk
matematika dari 38 negara yang di survey di Asia, Australia dan Afrika.
Sedangkan berdasarkan laporan United Nations Development Programs

2

(UNDP) tahun 2004: posisi dari 177 negara, Singapura (25), Brunai (33),
Malaysia (58), Thailand (76), Filiphina (83), Indonesia (111), Vietnam (112),
Kamboja (130), Myanmar (132), dan Laos (135) (Istamar Syamsuri, 2003: 2).
Hasil survey The Political Economic Risk Consultant (PERC) dan laporan
United Nations Development Programs (UNDP) tersebut, perlu direspon dengan
serius. Ini menunjukkan bahwa berbagai indikator mutu pendidikan belum
mengalami suatu peningkatan yang berarti. Sebagian madrasah, terutama di kotakota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan,
namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan. Hal itu membuktikan
bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan selama ini belum mampu
memecahkan masalah pendidikan di Indonesia.
Tidak meratanya peningkatan mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh
banyak faktor. Veithzal dan Sylviana Murni, mengemukakan sedikitnya tiga
faktor penyebab tidak meratanya mutu pendidikan.
Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan
pendekatan educational production function atau input-output analisis yang
tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa lembaga
pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang jika dipilih masukan
(input) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga ini
akan menghasilkan luaran (output) yang dikehendaki. Dalam kenyataan, mutu
pendidikan yang diharapkan tidak terjadi, karena selama ini dalam
menerapkan pendekatan education production function lebih memusatkan
pada input pendidikan dan kurang memperhatikan pada proses pendidikan.
Padahal, proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan. Kedua,
penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik, sehingga madrasah
sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan
birokrasi, yang kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai
dengan kondisi madrasah. Dengan demikian madrasah kehilangan
kemandirian, motivasi, dan inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan
lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan
pendidikan nasional. Ketiga, peran serta masyarakat, khususnya orang tua
siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi
masyarakat pada umumnya selama ini lebih banyak bersifat dukungan dana,
bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi,
dan akuntabilitas). Berkaitan dengan akuntabilitas, madrasah tidak
mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan

3

pendidikan kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah satu
pihak utama yang berkepentingan dengan pendidikan (Veithzal dan Sylviana,
2010: 139-140).
Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional antara lain melalui berbagai pelatihan
dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku, dan media pembelajaran,
perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen sekolah
serta penyempurnaan sistem pendidikan. Upaya tersebut diperkuatkan dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah/otonomi
daerah, yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pendidikan. Bila sebelumnya pengelolaan pendidikan merupakan
wewenang pemerintahan pusat, maka dengan berlakunya undang-undang tersebut
kewenangan berada pada pemerintah daerah (Kota/Kabupaten).
Upaya peningkatan mutu pendidikan bukan merupakan upaya semata tetapi
harus menjadi komitmen semua pihak yang terlibat di dalamnya. Hal ini dapat
dilaksanakan jika madrasah sebagai unit pelaksana pendidikan formal yang
terdepan dengan berbagai keragaman kondisi lingkungan yang berbeda satu
dengan yang lainnya, harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya
yaitu mengupayakan peningkatan mutu pendidikan. Madrasah diberikan
kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi
lingkungan dan kebutuhan peserta didiknya. Walaupun demikian, agar mutu
pendidikan tetap terjaga dan proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus
ada standar yang diatur dan disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator
evaluasi keberhasilan peningkatan mutu tersebut. Pemikiran ini telah mendorong
munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu pendidikan

4

dalam kegiatan pendidikan. Pendekatan ini kemudian dikenal dengan manajemen
peningkatan mutu berbasis madrasah.
Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah dapat
diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar
kepada madrasah dan mendorong pengambilan keputusan secara partisipatif yang
melibatkan secara langsung warga madrasah (kepala madrasah, guru, karyawan,
komite, staf administrasi, karyawana, siswa dan sebagainya) untuk meningkatkan
mutu madrasah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dengan pendekatan
ini, madrasah memiliki kewenangan dalam mengembangkan program-program
yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Dengan fleksibilitas
madrasah akan lebih aktif dalam mengelola sumber daya madrasah secara lebih
optimal.
Manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian dan
inisiatif madrasah dalam mengelola serta memberdayakan sumber daya yang
tersedia; meningkatkan kepedulian warga madrasah dan masyarakat dalam
penyelenggaraan

pendidikan

melalui

pengambilan

keputusan

bersama;

meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, pemerintah
tentang mutu sekolahnya; serta meningkatkan kompetisi yang sehat antarsekolah
tentang mutu pendidikan yang akan dicapai (Umiarso dan Gojali, 2010: 81).
Maka, perlu ada reformasi pendidikan yang dilakukan oleh semua lembaga
pendidikan termasuk madrasah. Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama
berkembang di Indonesia, sudah seharusnya madrasah melakukan reformasi,
karena madrasah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

5

menyiapkan peserta didiknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki kehidupan di lingkungan masyarakat
yang lebih luas. Apalagi, performa madrasah secara dominan sampai saat ini
masih sangat rendah dan di bawah standar lembaga pendidikan lainnya. Hanya
sebagian kecil saja jumlah lembaga pendidikan Islam yang mampu bersaing
dengan lembaga pendidikan lainnya.
Dalam sistem pendidikan nasional, kedudukan madrasah setara dengan
sekolah-sekolah pada umumnya dan mempunyai peran yang sangat penting untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar peran madrasah dalam sistem
pendidikan nasional tetap eksis dan semakin besar dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia maka diadakan reformasi pendidikan, yakni salah
satunya dengan manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah. Dengan
pendekatan manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah diharapkan menjadi
modal yang bisa mengurangi campur tangan pemerintah dalam manajemen
pendidikan yang dianggap telah mengurangi hak madrasah dalam proses
peningkatan mutu pendidikan dan kemandirian madrasah dalam mengelola
madrasahnya. Dengan ini diharapkan madrasah lebih mandiri dalam melakukan
kebijakan-kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Berbagai hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan oleh para
pemerhati pendidikan, lebih khususnya lembaga pendidikan Islam, telah terbukti
bahwa pertumbuhan madrasah di Indonesia saat ini lebih dari 90% jumlah
madrasah yang ada di Indonesia adalah berstatus swasta dan sisanya negeri. Hal
ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhaimin, bahwa:

6

Hingga saat ini 91,4% jumlah madrasah (MI, MTs dan MA) yang ada di
Indonesia adalah berstatus swasta, sedangkan sisanya (8,6%) adalah berstatus
negeri. Data statistik madrasah di Jawa timur tahun 2006 misalnya
menunjukan bahwa dari 6.667 madrasah ibtidayah (MI) hanya ada 2,16%
(143) yang berstatus negeri, sisanya 97,84% (6.474) berstatus swasta. Dari
jumlah MI tersebut dapat menampung peserta didik sebanyak 868.065 peserta
didik, dengan rincian 27.862 peserta didik madrasah ibtidayah negeri (MIN)
dan 840.203 peserta didik madrasah ibtidayah swasta (MIS). Untuk MTs dari
2.678 unit, hanya 6.72% (180) yang berstatus negeri, sedangkan sisanya
93,27% (2.498) berstatus swasta. Dari sejumlah MTs tersebut dapat
menampung peserta didik sebanyak 429.159 peserta didik dengan rincian
96.138 peserta didik madrasah tsanawiah negeri (MTsN) dan 333.021 peserta
didik madrasah tsanawiyah swasta (MTsS). Sedangkan untuk MA dari 1.037
unit, hanya 8,1% (84) berstatus negeri sedangkan sisanya 953 (91,9%)
berstatus swasta. Dari sejumlah MA tersebut dapat menampung peserta didik
sebanyak 165.916 peserta didik, dengan rincian 50.863 peserta didik
madrasah aliyah negeri (MAN), dan 115.053 peserta didik madrasah aliyah
swasta (MAS) (Muhaimin, 2009: 21-22).
Data tersebut dapat membuktikan bahwa betapa tingginya semangat
kemandirian masyarakat dalam menyelenggarankan pendidikan Islam di
madrasah, hanya saja semangat keagamaan dan dakwah tersebut pada umumnya
belum banyak disertai dengan profesionalitas dalam manajemen madrasah, serta
dukungan sumberdaya internal baik dalam pengembangan program pendidikan
(kurikulum), sistem pembelajaran, sumber daya manusia, sumber dana maupun
sarana dan prasarana yang memadai, sehingga sebagian besar proses dan hasil
pendidikannya belum menunjukan kualitas mutu yang diharapkan. Hal ini senada
dengan pernyataan Tobroni bahwa:
Begitu banyak madrasah-madrasah yang tumbuh di negara Indonesia, hal ini
menunjukan semangat keagamaan dan dakwah masyarakat melalui
pendidikan Islam (madrasah) sangatlah tinggi, tetapi semangat mereka tidak
disertai dengan profesionalitas dalam memenej-nya. Kecenderungan
masyarakat terhadap pendidikan pada madrasah umumnya masih didominasi
oleh masyarakat menengah ke bawah, belum secara menyeluruh menyentuh
masyarakat menengah ke atas yang secara ekonominya mampu. Penyebabnya
madrasah dipandang sebagai lembaga pendidikan yang kurang berkualitas
atau bermutu bila dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum lainnya.
Tetapi anggapan tersebut tidak semuanya benar, banyak di antaranya

7

madrasah yang berhasil mengembangkan lembaganya bahkan lebih unggul
dan sederajat dengan sekolah-sekolah unggul lainnya (Tobroni, 2011).
Senada dengan pendapat Tobroni, banyak di antara madrasah yang berhasil
mengembangkan lembaganya bahkan lebih unggul dan sederajat dengan sekolahsekolah unggul lainnya, misalnya salah satu Madrasah Aliyah (MA) yang unggul
melebihi sekolah/madrasah lainnya adalah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima.
Madrasah tersebut adalah salah satu madrasah yang dikenal oleh masyarakat luas
(masyarakat Bima). Sebagai gambaran bahwa animo masyarakat Bima sangat
besar terhadap madrasah aliyah tersebut, dapat dibuktikan pada tahun ajaran baru
dengan banyaknya siswa yang datang dari berbagai pelosok mendaftarkan dirinya.
Siswa-siswa tersebut sangat berharap dapat diterima sebagai calon siswa-siswa di
madrasah aliyah tersebut.
Ditinjau dari jenis pekerjaannya, orangtua siswa dapat dikategorikan
menjadi pegawai negeri 12,6%, TNI/Polri 2,6%, pedagang 4,8%, petani 70%,
serta lain-lainnya 10% (dokumentasi MAN 2 Kota Bima, tgl 03 April 2012) Jika
ditinjau dari angkat presentasi tersebut, dapat dipastikan bahwa status
masyarakat/orangtua siswa berada pada tingkat perekonomian menengah ke
bawah (Wawancara dengan Lukman Jayadiningrat selaku wakil ketua bagian
humas, tgl 4 April 2012, di ruang kerja). Hal ini yang membuat penulis bertanya,
mengapa madrasah tersebut unggul dan berprestasi dari sekian banyak madrasah
dan sekolah umum lainnya (di Bima).
Syahruddin mengatakan bahwa,
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima telah mengimplementasikan model
pendekatan manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah. Dengan model
tersebut, warga madrasah (kepala madrasah, guru, staf administrasi,
karyawan, komite dan siswa) memiliki kewenangan yang lebih besar

8

(otonom) dalam mengelola lembaganya. Warga madrasah dapat
meningkatkan kemandirian, kreatif, inovatif dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia; meningkatkan kepedulian warga
sekolah dan masyarakat serta meningkatkan kompetisi yang sehat
antarsekolah/madrasah di sekitarnya. Dengan model pendekatan manajemen
peningkatan mutu berbasis madrasah, warga madrasah memiliki keluasan
untuk menjamin hubungan/kerjasama kemitraan dengan warga masyarakat
dalam rangka meningkatan mutu pendidikan di madrasah. Kerjasama
kemitraan tersebut di antaranya; komite madrasah (representasi/perwakilan
dari unsur terpenting dalam masyarakat), pemerintah (Departemen Agama,
Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten Bima, Departemen Agama
Wilayah dan Pusat). Dengan bentuk kerjasama tersebut, masyarakat merasa
memiliki madrasah. Hal ini dapat dibuktikan dengan keterlibatan masyarakat
secara langsung dalam proses penyelenggaraan pendidikan diantaranya;
komite madrasah yang berperang penting dan berfungsi menyediakan sarana
dan prasarana serta membantu kesejahteraan para pegawai Non-pegawai
negeri sipil, guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap (non-PNS,GTT dan
PTT) di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima (Wawancara
dengan kepala madrasah, tgl 04 April 2012, di ruang kerja).

Untuk membantu pencapaian pendidikan yang bermutu, warga madrasah
(kepala madrasah, guru, komite, staf administrasi dan karyawan) bersungguhsungguh dan berdisiplin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Contohnya,
guru dan kepala madrasah hadir pada awal waktu untuk memberikan ucapan
selamat datang dan pagi kepada siswa-siswanya yang datang. Selain hal tersebut,
terlihat lingkungan yang bersih dan sehat merupakan cermin sikap tanggungjawab
warga madrasah. Pelayanan yang optimal tetap diberikan sesuai dengan aspirasi
masyarakat dan menerapkan manajemen yang terbuka (Observasi, tgl 5 April
2012).
Upaya dan kerja keras yang diwujudkan bersama antara warga madrasah
dan masyarakat dalam mengelola lembaganya dengan baik, efektif, efesien,
inovatif dan kreatif, dapat mengantarkan madrasah (MAN 2 Kota Bima) bisa
meraih banyak prestasi dan keunggulan, baik pada tingkat lokal, nasional maupun
internasional.

9

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks penelitian tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagimana bentuk penyusunan sasaran mutu pendidikan di MAN 2 Kota Bima?
2. Bagimana implementasi manajemen berbasis madrasah pada proses belajar
mengajar di MAN 2 Kota Bima?
3. Bagimana pelaksanaan manajemen mutu pendidikan di MAN 2 Kota Bima?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bentuk penyusunan sasaran mutu pendidikan di MAN 2
Kota Bima.
2. Untuk menjelaskan implementasi manajemen berbasis madrasah pada proses
belajar mengajar di MAN 2 Kota Bima.
3. Untuk menjelaskan pelaksanaan manajemen mutu pendidikan di MAN 2 Kota
Bima.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka hasil penelitian ini harapkan
dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah
keilmuan dan dapat membantu mengembangkan teori-teori yang berkaitan
dengan manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah/sekolah yang dapat
gunakan sebagai kerangka acuan bagi pengelola lembaga pendidikan.

10

2. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya maupun para
pengajar khususnya agar menyadari betapa pentingnya upaya peningkatan
mutu madrasah dalam menghasilkan siswa yang berprestasi dalam bidang ilmu
pengetahuan dan tehnologi, iman dan takwa di era globalisasi sekarang ini.
3. Secara kelembagaan, dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran atau
sebagai bahan masukan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan
dengan manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah dan juga sebagai
dasar untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang.

E. Penegasan Istilah
1. Manajemen
Manajemen

adalah

suatu

proses

perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan atau pengendalian dari sumberdaya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Fattah, 2004: 1). Manajemen yang
penulis maksud dalam penelitian ini adalah suatu ilmu atau seni yang dimiliki
oleh seorang atau sekolompok orang yang berkecimpun sebagai warga madrasah
dan masyarakat (kepala madrasah, guru, staf administrasi, komite, karyawan,
siswa, orangtua siswa, masyarakat, pemerhati pendidikan dan sebagainya) dalam
upaya memanfaatkan sumber-sumber daya yang terdapat dalam madrasah dengan
melalui kegiatan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
serta dilakukan dengan melibatkan partisipasi seluruh komponen menurut
fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi (madrasah)
secara efektif dan efisien.

11

2. Mutu
Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, keadaan, taraf atau derajat
(pengetahuan, kepandaian, kecerdasan dan sebagainya) (Peter Salim dan Yenny
Salim, 1999: 1016). Sedangkan mutu dalam konteks pendidikan mengacu pada
input, proses, output dan dampaknya. Jadi, mutu pendidikan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah derajat keunggulan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Bima, dalam mengelola lembaganya secara efektif dan efesien, untuk melahirkan
keunggulan akademis dan non-akademis (ekstrakurikuler) pada peserta didik yang
dinyatakan lulus dalam satuan jenjang pendidikan atau menyelesaikan program
pembelajaran tertentu.

3. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah
Dalam penelitian ini, peneliti mengubah istilah manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah menjadi manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah
untuk menyesuaikan dengan objek penelitian. Manajemen peningkatan mutu
berbasis madrasah yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah model
manajemen yang memberikan otonomi yang lebih besar kepada madrasah dan
mendorong pengambilan keputusan partisipasif yang melibatkan secara langsung
semua warga madrasah (kepala madrasah, guru, karyawan, siswa, orang tua siswa,
masyarakat atau kelompok yang memiliki perhatian terhadap pendidikan) untuk
meningkatkan mutu pendidikan serta memiliki otonom yang lebih besar dan
kewenangan dalam mengelola lembaganya. Dengan kemandirian, madrasah dapat
mengembangankan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi

12

yang dimilikinya, sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan madrasah pada
khususnya dalam kerangka pendidikan nasional.
Berdasarkan penegasan istilah tersebut, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah bagimana manajemen di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Bima dalam mengelola (memenej) lembaganya secara profesional, efektif, efesien
dan inovatif terhadap sumber daya/komponen-komponen yang ada, sehingga
dapat meningkatkan mutu pendidikan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan
peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi, beriman dan
bertakwa (iptek dan imtaq) dan berprestasi, baik secara akademik maupun nonakademik.

F. Penelitian Terdahulu
Dari beberapa hasil karya penelitian yang penulis telusuri, ditemukan bahwa
sudah ada yang melakukan penelitian sejenis, sebagian di antaranya ada yang
hampir memiliki persamaan dengan pembahasan yang penulis lakukan. Beberapa
hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Hasil penelitian Samali, yang judul “Implementasi Manejemen Berbasis
Sekolah untuk Peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar Tunas harapan
Kota Malang, pada tahun 2011”, berkesimpulan bahwa implementasi
manajemen berbasis sekolah untuk meningkatan mutu dan prestasi siswa
lebih banyak disebabkan oleh manejerial kepala sekolah dan kinerja tenaga
pendidik.
2. Hasil penelitian Abdurrohim, yang judul “Aplikasi Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Effective School (Studi Kasus di Madrasah

13

Aliyah Negeri 3 Malang, pada tahun 2008”, berkesimpulan bahwa penerapan
manajemen berbasis sekolah (MBS) di MAN 3 Malang dapat ditinjau dari
kemampuan Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang dalam menerapkan esensi dan
karakteristik MBS yang meliputi; a) otonomi kewenangan, b) pemberdayaan
team work, c) patisipasi lingkungan, d) keterbukaan dan kuntabilitas program
dan kemampuan pengembangan diri. Dengan penerapan manajemen berbasis
sekolah (MBS) di MAN 3 Malang telah mengantarkan MAN 3 Malang
memenuhi ciri-ciri sekolah yang efektif, di antara cirinya adalah
kepemimpinan kepala sekolah yang kuat dan efektif, lingkungan yang aman
dan tertib serta pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif.
3. Hasil penelitian Darojat, yang judul “Pola Implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang, pada tahun 2010”,
Berkesimpulan bahwa penerapan manajemen berbasis sekolah di MAN 3
Malang di mulai setelah kesadaran partisipasi seluruh warga relatif telah
terbina. Pola penerapannya meliputi; 1) pendistribusian kewenangan dan
tanggungjawab dalam mengelola lembaga. 2) penetapan sejumlah guru yang
punya kualifikasi utamanya guru master sebagai pelatihan atau guru bina
dalam konteks manajemen berbasis sekolah. 3) bersama seluruh stakeholders,
dirumuskan visi dan misi madrasah sebagai tujuan jangka panjang.
4. Hasil penelitian Yunita Trisnawati, yang judul “Analisis Implementasi
Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan di Sekolah Menegah Pertama Muhammadiyah 2 Kota Malang,
pada tahun 2011”, berkesimpulan bahwa manajemen di sekolah menegah
pertama Muhammadiyah 2 Kota Malang telah terlaksana dengan cukup baik,

14

hal ini dapat ditinjau dari; pelaksanaan manajemen sekolahnya secara rill
sudah cukup efektif dan prinsip-prinsip kepemimpinan kepala sekolah yang
sudah partisipasi dan demokratis. Penyusunan rencana sekolah dan
perumusan kebijakan sudah cukup transparan dan akuntabel serta mampu
mengelola operasional sekolah dengan baik, dan adanya jaminan komunikasi
yang efektif antara sekolah dan masyarakat terkait (school community).
Hasil dari keempat penelitian tersebut sangat membantu penulis dalam
memberikan petunjuk dan gambaran pada penelitian yang selanjutnya dilakukan.
Tentunya, tidak hanya dari keempat penelitian tersebut, tetapi masih banyak
penelitian sejenis yang belum penulis lacak dan telusuri satu persatu, dan tidak
mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam tulisan ini. Penulis perlu
menegaskan bahwa hasil dari keempat penelitian tersebut, tidak memiliki
kesamaan tema dan judul dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
Keempat hasil penelitian tersebut lebih memfokuskan penelitiannya pada faktorfaktor apa yang memberikan dukungan dan hambatan terhadap ke-efektif-an dan
ke-efesiensi-nya penerapan manajemen berbasis sekolah. Sedangkan dalam
penelitian yang penulis ketengahkan lebih menfokuskan penelitiannya pada
kemandirian Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima dalam mengelola lembaga
pendidikannya secara profesional, efektik, efesien dan inovasi dengan
menggunakan model pendekatan manajemen peningkatan mutu pendidikan (input,
proses dan output) berbasis madrasah, sehingga dapat menghasilkan peserta didik
yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi, beriman dan bertakwa serta
berprestasi baik secara akademis maupun non-akademis, yang pada awalnya
adalah siswa yang tidak berkompeten menjadi berkualitas (unggul dan berprestasi)

15

setelah melalui proses di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima. Secara tidak
langsung, kondisi demikian dapat memberikan jaminan dan kepuasan terhadap
pelanggan baik secara internal costumer (kepala sekolah, guru, komite, karyawan,
siswa, orang tua siswa, masyarakat) dan external costumer (pemerintah, pemerhati
pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan lain sebagainya)
sebagai sasaran utama dalam peningkatan mutu pendidikan indonesia.

G. Sistematika Penulisan
Susunan pembahasan dalam penulisan tesis ini merupakan rangkaian dalam
laporan penelitian yang saling berhubungan permasalahan satu dengan yang lain
merupakan satu-kesatuan yang utuh. Adapun susunan pembahasan dalam
penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dan sub pokok pembahasan, sebagai berik