Laju Sedimentasi Aliran Lateral Surface Flow dan Base Flow Analisis Laju Sedimentasi di Sub-DAS Cilebak

Pada tahun 2009 saat terjadi curah hujan tertinggi tanggal 24 Desember 2009 yaitu sebesar 41,9 mmhari hanya menyebabkan laju sedimen sebesar 0,066 ton hari dan pada tahun 2010 pada saat terjadi curah hujan tertinggi tanggal 19 Mei yakni sebesar 40,7 mmhari hanya menyebabkan laju sedimentasi sebesar 0,001 mmhari. Kejadian tersebut menggambarkan bahwa peningkatan curah hujan tidak disertai peningkatan laju sedimen, hal tersebut mungkin terjadi ketika hujan terjadi pada intensitas yang rendah atau hujan jatuh pada daerah yang datar. Laju sedimen bulanan tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 237,389 tonbulan dengan debit aliran sebesar 134,75 mmbulan, sedangkan pada tahun 2010 terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 53,044 tonbulan dengan debit aliran sebesar 137,159 mmbulan. Total laju sedimen tahun 2009 adalah sebesar 276,678 tontahun atau setara dengan 0,056 mmtahun, sedangkan pada tahun 2010 dalam kurun waktu bulan Januari sampai bulan Juli sebesar 105,635 ton.

5.7.2 Laju Sedimentasi Aliran Lateral Surface Flow dan Base Flow

Data debit yang telah dikalkulasi dalam Tank Model menghasikan data aliran pada setiap tank diantaranya surface flow dan base flow, data tersebut menjadi data dasar dalam perhitungan laju sedimen lateral dan base flow pada persamaan 16 yang merupakan persamaan metode MUSLE Modified Universal Soil Loss Equation. Pada model ini, faktor yang digunakan sebagai pemicu terjadinya adalah faktor limpasan permukaan bukan faktor energi hujan, sehingga metode MUSLE tidak memerlukan faktor sediment delivery ratio SDR. Faktor limpasan permukaan mewakili energi yang digunakan untuk melepaskan dan mengangkut sedimen. Berdasarkan analisis laju sedimen di Sub-DAS Cilebak hasil perhitungan model persamaan MUSLE, laju sedimen aliran lateral surface flow dan base flow harian tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada tanggal 27 Desember sebesar 10,394 tonhari dengan debit aliran observasi sebesar 2,622 mmhari. Pada curah hujan tertinggi yaitu pada tanggal 24 Desember yakni dengan curah hujan sebesar 50,3 mmhari terjadi laju sedimen sebesar 0,075 tonhari. Pada tahun 2010 laju sedimen aliran lateral surface flow dan base flow harian tertinggi terjadi pada tanggal 20 Mei sebesar 3,153 tonhari dengan debit aliran observasi sebesar 12,239 mmhari. Pada curah hujan tertinggi yaitu pada tanggal 19 Mei yakni dengan curah hujan sebesar 40,7 mmhari terjadi laju sedimen sebesar 0,094 tonhari. Total laju sedimentasi lateral surface flow dan base flow pada tahun 2009 sebesar 12,594 tontahun atau setara dengan 0,031 tonhatahun, sedangkan pada tahun 2010 dalam periode 1 Januari sampai 31 Juli sebesar 10,999 ton atau setara dengan 0,026 tonha.

5.7.3 Analisis Laju Sedimentasi di Sub-DAS Cilebak

Berdasarkan analisis laju sedimen dari Sub-DAS hasil perhitungan metode MUSLE pada persamaan 15, pada tahun 2009 laju sedimen dari Sub DAS harian tertinggi terjadi pada tanggal 27 Desember sebesar 49,068 tonhari dengan debit aliran observasi sebesar 4,543 m 3 s 94,915 mmhari dan debit aliran kalkulasi Tank Model 33,039 mmhari, sedangkan pada tahun 2010 laju sedimen dari Sub DAS harian tertinggi terjadi pada tanggal 20 Mei sebesar 12,536 tonhari dengan debit aliran observasi sebesar 0,5858 m 3 s 12,239 mmhari dan debit aliran kalkulasi Tank Model 22,764 mmhari. Grafik hubungan laju sedimen harian dengan debit observasi dan debit kalkulasi Tank Model disajikan pada Gambar 16. Laju sedimentasi bulanan tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada bulan Desember sebesar 73,726 ton bulan, sedangkan pada tahun 2010 dari bulan Januari sampai bulan Juli sedimentasi bulanan tertinggi terjadi pada bulan Februari yakni sebesar 68,128 tonbulan. Diagram laju sedimentasi bulanan pada tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 16. Grafik hubungan laju sedimen dengan debit observasi Gambar 17. Diagram laju sedimen bulanan di Sub-DAS Cilebak. Total laju sedimen dari Sub-DAS pada tahun 2009 sebesar 121,243 tontahun 0,02 mmtahun, sedangkan total laju sedimen tahun 2010 dari bulan Januari sampai Juli sebesar 174,45 ton. Total sedimentasi dengan perhitungan metode MUSLE, yakni penjumlahah dari sedimen lateral dan sedimen dari Sub DAS, pada tahun 2009 sebesar 134,197 tontahun 0,027 mmtahun dan pada tahun 2010 sebesar 185,449 ton. Laju sedimentasi pada tahun 2010 lebih besar, hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 surface flow dan intermediate flow lebih besar, dimana kedua keduanya merupakan faktor penentu besarnya sedimen dalam metode MUSLE. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 52Kpts-II2001 tentang Penyelengaraan Pengelolaan DAS, besarnya laju sedimen di bawah 2 mmtahun termasuk dalam kategori baik. Kategori kinerja DAS berdasarkan laju sedimen disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Kategori kinerja DAS berdasarkan laju sedimen No Laju sedimen mmtahun Kategori Kelas 1 2 Baik 2 2-5 Sedang 3 5 Buruk Sumber: SK Menteri Kehutanan No. 52Kpts-II2001. Untuk mengetahui keakuratan hasil pendugaan erosi menggunakan metode MUSLE, maka dilakukan juga pendugaan besarnya erosi menggunakan metode USLE. Besarnya SDR sediment delivery ratio yang digunakan untuk menduga besarnya erosi menggunakan metode USLE adalah sebesar 0,27. Besarnya SDR tersebut diperoleh dari persamaan sebagai berikut Boyce 1975, dalam Arsad, 2006 : SDR = 0,41 A -0,3 .................................................................................................19 Dimana ; SDR = Sediment delivery ratio A = Luas cathment area km 2 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode USLE diketahui besarnya erosi pada tahun 2009 sebesar 574 tontahun 1,388 tonhatahun, sedangkan pada tahun 2010 yakni mulai bulan Januari – Juli sebesar 238,995 ton 0,578 tonha. Jika dibandingkan hasil perhitungan antara metode MUSLE dan metode USLE maka dapat diketahui bahwa hasil perhitungan sedimentasi metode MUSLE lebih mendekati besarnya sedimentasi hasil observasi, maka dapat disimpulkan bahwa metode MUSLE yang dikombinasikaan dengan aplikasi Tank Model dalam menduga erosi lebih akurat jika dibandingkan dengan metode USLE.

5.7.4 Analisis Hubungan Laju Sedimen Regresi dengan Laju Sedimen Kalkulasi Model MUSLE