Analisa Data Kuantitatif

7.8. Analisa Data Kuantitatif

  Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali mengalami kesulitan tentang metode statistika apa yang akan kita gunakan. Untuk itu dalam hal ini akan diuraikan mengenai metode-metode statistika yang umum digunakan dalam penelitian dan bagaiman menginterpretasikannya. Secara umum, analisa data dapat digambarkan sebagai berikut:

  7 Total Lulusan 8 IPK Rata- 19951996 rata

  Tahun Lulus 1 Jumlah

  Tahun Lulus 1 Jumlah 2 19951996 IPK < 2.5

  3 Jumlah

  6 15 40.54 IPK > 3.0

  IPK 2.5 - 3.0 4 5 Jumlah

  Lulusan Total 8 IPK Rata-

  19951996 Tahun Lulus

  Lulusan 8 37 IPK Rata- 4 10.81 rata

  Tabel 2 Data

  Kesimpulan : ……………

  19951996 Tahun Lulus 1 Jumlah 2 IPK < 2.5 3 Jumlah IPK 2.5 - 3.0 4 5

  Jumlah IPK > 3.0 Lulusan Total IPK Rata- rata

  Cek 11 16.42 Konsistensi Analisa Masing Tabel Data antar tabel

  - Performance : lihat trend Kesimpulan :

  - Profile : bandingkan dng standar

  ……………

  Gambar 7.12. Tahapan Analisa Data

Distribusi Frekuensi

  Bila kita mengumpulkan sejumlah data yang cukup besar dan belum dikelompokkan, maka kita tentunya akan mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang ada. Untuk itu, maka data tersebut perlu dikelompokkan kedalam suatu distribusi frekuensi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau tabel frekuensi yang mengelompokkan data yang belum terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas, sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data) 27 . Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk

  memberikan informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau populasi yang diteliti.

  Berdasarkan dari sifat datanya, distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu katagorikal dan numerik. Jika pengelompokkan klasifikasi frekuensinya didasarkan pada keterangan yang bersifat kualitatif seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya, maka disebut dengan distribusi frekuensi katagorikal. Misalnya pada tabel 7.1. berikut ini menunjukkan distribusi frekuensi berdasarkan gender (jenis kelamin) yang ikut kursus komputer.

  Tabel 7.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Peserta Kursus Komputer

  Jenis Kelamin

  Jumlah Peserta

  Pria 20 Wanita 35 Jumlah 55

Cross-Tabulations

  Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel. Cross tabulation ini juga berfungsi untuk memeberikan gambaran tentang data yang dikumpulkan selama penelitian. Untuk menerangkan secara umum mengenai populasi yang diteliti biasanya digunakan statistik inferensial (inferential statistics).

  27 Jogiyanto. Statistik dengan Program Komputer. Jilid I. Andi Offset, Yogyakarta. 1990.

Korelasi

  Korelasi merupakan suatu metode yang menggambarkan hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya. Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan (asosiasi) linier diantara dua variable. Sebagai contoh kita ingin melihat bagaimana hubungan antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian yang didapatkan. Korelasi ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat. Korelasi ada yang bernilai positif, negatif dan nol (tidak ada hubungan).

  Korelasi biasanya diukur dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1 sampai -1. Dimana +1 menyatakan hubungan positif yang sangat erat, sedangkan -1 menyatakan hubungan negatif yang erat.

Regresi

  Analisis regresi digunakan apabila kita ingin memprediksi hasil penelitian kita dengan menggunakan dua varibel atau lebih. Analisis Regresi merupakan proses membuat fungsi atau model matematis yang dapat digunakan untuk memprediksi atau menentukan satu variabel dari variabel lainnya.

  Analisi regresi sederhana (bivariate linear regression) biasanya melibatkan dua variabel yaitu variabel terikat (dependent variable) yang merupakan variabel yang akan diprediksi (y) serta variabel bebas (explanatory variable atau independent variable) merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Persamaan garis regresi sederhana bisa dirumuskan dengan formula sebagai berikut:

  y=b 0 +b 1 Xy

  dimana : b 0 = intercept sampel

  b 1 = slope sampel

  Keduanya dicari dengan analisis kuadrat terkecil (least square analysis) yang merupakan suatu proses dimana model regresi dicari yang menghasilkan jumlah error kuadrat terkecil. Selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variable atau lebih, Keduanya dicari dengan analisis kuadrat terkecil (least square analysis) yang merupakan suatu proses dimana model regresi dicari yang menghasilkan jumlah error kuadrat terkecil. Selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variable atau lebih,

  dengan lamanya waktu belajar.

  Analisis Regresi berganda (multiple regression model) merupakan analisis regresi yang mengkaji hubungan non linear dan model regresi dengan lebih dari satu variabel bebas atau analisis regresi dengan dua atau lebih variabel bebas atau dengan sedikitnya satu

  prediktor non linear. Model regresi berganda probabilistik dapat dirumuskan dengan

  formula sebagai berikut:

  y= β 0 +β 1 X 1 + β2X 2+ β 3 X 3 + ... + β k X k

  Dimana: k = banyaknya variabel bebas β0 = konstanta regresi βi = koefieisn regresi parsial untuk variabel independen I; menunjukkan bertambahnya

  y apabila variabel independen Imeningkat 1 unit dan variabel independen lainnya tidak berubah

  X 2

  2 dapat berupa X 1 (suku non linear dari x1)

  Analisis regresi berganda ini didasarkan pada model probabilistik yang terdiri atas komponen deterministik dan kesalahan random. Adapun model-model regresinya adalah sebagai berikut:

  a. Model Deterministik

  y= β 0 +β 1 x

  b. Model Probabilistik

  y= β 0 +β 1 x+ε

  dimana : β 0 = intercept populasi

  β 1 = kemiringan (slope) populasi

Uji t (t-test)

  Analisa t-test digunakan apabila kita ingin mengevaluasi perbedaan antara efek. Analisa t-test (uji t) biasanya digunakan untuk membandingkan dua kelompok dengan menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan. Uji t akan mengindikasikan apakah perbedaan antara kedua kelompok tersebut signifikan secara statistik atau tidak. Contohnya jika diambil tinggi badan mahasiswa Fasilkom yang terbagi atas 10 orang mahasiswa putri dan 10 orang mahasiswa putra, maka varians tinggi badan mahasiswa putra dan putri harus dianggap sama.

  Contoh: Odometer merupakan alat ukur untuk mengukur mil pada mobil. Seberapa besar tingkat

  kebenaran pengukuran? Dengan menggunakan 12 mobil yang melaju sejauh 10 mil yang diikuiti dengan jarak mil selanjutnya maka didapatkan angka odometer sebagai berikut:

  Dengan menggunakan signifikan 0.01, tentukan berapa besar odometer yang bisa dipercaya dan tentukan hipotesisnya?

  Jawab: Hipotesis Statistiknya:

  t crit = ± 3 . 106

  XX 2

  14694 − 14689 . 44 X

  Kesimpulan yang bisa diambil adalah:

  Menolak H 0 karena nilai t hitung lebih besar daripada nilai t table (1.67 < 3.106).

  Ini berarti, jarak mil yang dihitung oleh odometer tidak signifikan atau berbeda nyata dengan jarak mil yang dihitung oleh mesin penghitung jarak yang ada pada mobil.

Uji F (F-test)

  Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat sampel diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.

  Uji z ( z test)

  Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan dengan besar sampel lebih dari

  30. Kita bisa mengetahui atau menghitung estimasi standar deviasi dari populasi dengan melihat rata-rata sampelnya. Berikut ini merupakan perhitungan statistik uji z :

  Z = x - m = sample mean - population mean

  s population std dev

Analisis Validitas

  Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan metode pearson product moment dengan syarat sampel yang diambil bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel yang diambil kecil (< 30) maka dapat digunakan metode spearman rank correlation.

Analisis Reliabilitas

  Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan metode Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat < 0.60, maka instrumen penelitian tersebut reliabel.

  Gambar 7.7. berikut ini merupakan bagan yang dapat membantu kita dalam memilih analisis yang dapat digunakan untuk pengolahan data secara kuantitatif.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124