Penentuan Komposisi Asam Lemak FAC dan Asam Lemak Trans TFA dengan Kromatografi Gas Cair Penentuan Komposisi Trigliserida dengan Kromatografi Gas Cair Penentuan Kandungan Lemak Padat SFC

Larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N sampai menjadi warna merah lembayung. Dicatat volume NaOH yang digunakan, selanjutnya dihitung persentasi asam lemak bebas dengan rumus sebagai berikut : Asam Lemak Bebas = N NaOH x V NaOH x 25,6 Berat Sampel gram Dimana : N = Normalitas NaOH N V = Volume NaOH ml

3.3.6.1.4. Penentuan Kadar Air

Minyak kemiri hasil pemurnian yang diperoleh ditimbang dan dipanaskan dalam oven pada suhu 110 C selama 90 menit, kemudian dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang berat hingga konstan. Kadar Air = W − W 1 � 1 x 100 Dimana : W = Berat Awal W 1 = Berat Akhir

3.3.6.2. Penentuan Komposisi Asam Lemak FAC dan Asam Lemak Trans TFA dengan Kromatografi Gas Cair

Sampel yang akan diuji komposisi asam lemaknya adalah RBDPS, minyak kemiri, lemak margarin hasil blending, dan lemak margarin hasil interesterifikasi. Pada analisis komposisi asam lemak, diatur kondisi alat kromatografi gas cair. Temperatur oven diatur kenaikan suhunya mulai dari 140 C selama 0,5 menit dengan kenaikan suhu rata-rata 20 C sampai dicapai suhu maksimum 220 C. Kondisi kolom kromatografi diatur pemisahannya dengan kecepatan rata-rata 1,2 menit, dimana dalam sekali penginjeksian sampel dibutuhkan waktu 36,25 menit. Kemudian sampel Universitas Sumatera Utara yang sudah dalam bentuk metil ester asam lemak diinjeksikan ke dalam septum Kromatografi Gas Cair. Diperoleh komposisi asam lemak berdasarkan puncak yang terbentuk pada kromatogram.

3.3.6.3. Penentuan Komposisi Trigliserida dengan Kromatografi Gas Cair

Sampel yang akan diuji komposisi trigliseridanya adalah RBDPS, minyak kemiri, lemak margarin hasil blending, dan lemak margarin hasil interesterifikasi. Pada analisis komposisi trigliserida, temperatur oven diatur kenaikannya mulai dari 100 C selama 0,5 menit dengan kenaikan suhu rata-rata 50 C sampai dicapai temperatur maksimum 360 C. kondisi kolom kromatografi gas cair diatur pemisahannya dengan kecepatan rata-rata 2,5 menit, dimana dalam sekali penginjeksian sampel dibutuhkan waktu 31,50 menit. Sampel dipipet ±3 µl dan dimasukkan ke dalam vial tube 1,5 ml, lalu ditambah 1,5 ml n-heksana kemudian diaduk. Diinjeksikan larutan ke dalam septum Kromatografi Gas. Diperoleh komposisi trigliserida berdasarkan puncak yang terbentuk pada kromatogram.

3.3.6.4. Penentuan Kandungan Lemak Padat SFC

Penentuan kandungan lemak padat dilakukan dengan menggunakan pulsed NMR. Sampel lemak margarin dipanaskan dalam oven sampai suhu 70 o C. dimasukkan sampel ke dalam masing-masing vial sebanyak 12 vial, masing-masing vial berisi ± 3 ml sampel. Kemudian semua vial dipanaskan dalam water bath suhu 60 o C selama 30 menit. Semua vial dimasukkan ke dalam water bath suhu 0 o C selama 1 jam. Setelah itu, masing-masing vial dimasukkan ke water bath suhu 0 o C, 5 o C, 10 o C, 15 o C, 20 o C, 25 o C, 30 o C, 33 o C, 35 o C, 38 o C, 40 o C, dan 45 o C selama 30 menit. Diukur SFC setiap vial pada setiap suhu tersebut menggunakan alat pulsed NMR. Universitas Sumatera Utara

3.3.6.5. Penentuan Titik Cair Lemak Margarin