QFD Design Structure Matrix DSM Pembuatan Kuesioner

e. Integrate Concepts: Integrasi keseluruhan konsep dengan aktivitas desain antar departemen. 3. Design phase merupakan inti dari metodologi pengembangan pada Concurrent Engineering. Tahap ini memperhitungkan konsep pada fase sebelumnya secara keseluruhan. Rancangan akan berpindah dari kualitatif ke kuantitatif dan iterasi diharapkan terjadi. Fase ini terdiri dari tujuh langkah yaitu penjelasan spesifikasi teknik, perwujudan rancangan, model virtual, ulasan desain, prototipe, detail rancangan, dan verifikasi rancangan. 4. Production Preparation merupakan kegiatan persiapan terhadap aspek-aspek yang dibutuhkan selama produksi.

3.2. QFD

Quality Function Deployment 3 QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu QFD adalah alat perancangan yang digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi. 3 Rosnani Ginting. Perancangan Produk, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hal. 135-138 Universitas Sumatera Utara

3.3. Design Structure Matrix DSM

DSM adalah metode dengan model jaringan yang digunakan untuk menggambarkan elemen dalam sistem dan hubungannya yang berfokus pada arsitektur sistem. Aplikasi DSM terutama sekali sangat tepat digunakan pada pengembangan kompleks sistem teknis dan area manajemen teknis. Menggunakan pendekatan berbasis DSM, kompleksitas tersebut dapat diuraikan dan dibuat dalam bentuk model grafik DSM. Proses penguraian sistem dengan metode DSM menggunakan output data dari metode QFD, yaitu karakteristik part dan ukuran kinerja. Integrasi antara QFD dengan DSM dapat dilihat pada gambar 3.1. Sumber: Hsu Fang Huang 2008 Gambar 3.1. Integrasi Antara QFD dengan DSM QFD Fase I QFD Fase II DSM Universitas Sumatera Utara

3.4. Pembuatan Kuesioner

4 Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Penggunaan kuesioner pada suatu penelitian merupakan hal yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan dengan cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang dipilih. Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ke tujuan penelitian. Kuesioner dapat dibedakan berdasarkan : 1. Berdasarkan cara menjawab a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun. b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada. 4 Rosnani Ginting, Op,cit, hal. 67-68 Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan. Waktu penelitian pada bulan Maret – Juni 2014.

4.2. Jenis Penelitian

5 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei survei research. Penelitian survei ialah suatu penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta mengenai karakteristik produk parabola tipe 6BP yang diinginkan oleh konsumen. Penelitian ini juga merupakan action reasearch yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula karena proses pengembangan produk yang diterapkan perusahaan dapat menyebabkan terjadinya penyesuaian desain pada tahap akhir perancangan parabola.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah produk parabola tipe 6BP. 5 Sukaria Sinulingga. Metodologi Penelitian, Edisi 1, Medan : USU Press, 2011, hal. 24-30 Universitas Sumatera Utara